p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Widya Biologi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EKSTRAKSI DAN FRAKSINASI DAUN BROTOWALI (Tinospora crispa L. Miers) UNTUK INSEKTISIDA NABATI PADA LARVA Plutella xylostella L. I Wayan Suanda; I Made Sumarya
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 12 No 01 (2021): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pestisida sintetis yang digunakan dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) menimbulkan masalah terkait pencemaran lingkungan, kesehatan, terganggunya musuh alami bukan sasaran, resiko pada pengguna dan konsumen serta masalah negatif lainnya. Oleh karena itu perlu dicari alternatif insektisida berbahan baku alami dari tanaman yang berpotensi sebagai pestisida. Brotowali (Tinospora crispa L. Miers) banyak tumbuh di Jawa, Bali dan Maluku, merupakan tanaman berkhasiat obat, antijamur, antibakteri, antinemasida anti antimoluska. Hasil penelitian ekstrak daun brotowali pada konsentrasi 1% dapat menekan aktivitas makan potongan daun kubis secara in vitro sebesar 44,29% dan mortalitas larva Plutella xylostella sebesar 13,33%. Korelasi nyata (r2 = 0,9585) terjadi antara konsentrasi ekstrak daun brotowali dengan penurunan aktivitas makan larva P. xylostella. Hasil fraksinasi ekstrak daun brotowali dari beberapa pelarut didapat 14 kelompok senyawa (fraksi). Fraksi V dengan pelarut etil asetat : heksan (3:7) tersusun oleh 2 senyawa yang memiliki nilai Rf= 0,62 dan Rf = 0,86 merupakan komponen paling aktif. Fraksi V menyebabkan penurunan aktivitas makan larva P. xylostella dengan nilai r2 = 0,9047. Ekstrak daun brotowali memiliki nilai EC50 pada konsentrasi 2,186% dan fraksi V nilai EC50 = 0,054%.
ASAM URAT MENGINDUKSI RESPON INFLAMASI PROLIFERASI VSCM DAN DISFUNGSI SEL ENDOTEL. I Made Sumarya; I Wayan Suanda
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 12 No 01 (2021): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kadar asam urat yang tinggi merupakan faktor etiologi utama dari gout dan patofisiologi jaringan pembuluh darah. Beberapa penelitian menjelaskan bahwa asam urat dapat menginduksi inflamasi dengan aktivasi sistem imun dan mengubah karakteristik VSMC dan sel endotel, untuk memberi kecenderungan terjadinya proliferasi VSCM dan disfunsi sel endotel (ECD). Asam urat berperan sebagai sinyal berbahaya yang dapat memicu aktivasi NLRP3-implamasom dengan merangsang Toll-like receptor jalur 2/4-Myd88 selanjutnya diaktifkan oleh pathogen-associated molecular patterns (PAMPs) atau damage-associated molecular patterns (DAMPs) untuk membentuk IL-1𝛽 dan IL-18 sebagai sitokin proinflamasi melalui jalur aktivasi NF-KB. IL-1𝛽 melalui reseptornya (IL-1R) pada sel, dan bersama dengan faktor kemotaktik lain, berfungsi sebagai sinyal untuk menarik neutrofil dan sel-sel imun lainnya, sehingga memunculkan respon inflamasi. Konsentrasi asam urat yang tinggi menginduksi proliferasi VSMC dengan penyerapan kedalam VSMC melaui transforter anion organi (OAT) merangsang pembentukan monocyt chemoattractant protein-1 (MCP-1), inflamasi dan meningkatkan siklooksigenase 2 (COX-2) untuk membentuk tromboksan, melalui pengaktifan nuclear transcription factor (NF-KB), dan mitogen activated protein kinase (MAPKs) dan pembentukan platelet-derived growth factor (PDGF). Konsentrasi asam urat yang tinggi menginduksi disfungsi sel endotel melalui pembentukan ROS dengan menginduksi berbagai kaskade pensinyalan dan faktor transkripsi NF-KB, AP-1 menyebabkan ekspresi VCAM-1 dan ICAM-1 dan oksidasi lipid, protein dan DNA membentuk peroksidasi lipid, protein dan fragmentasi DNA. Simpulan asam urat menginduksi respon inflamasi proliferasi VSMC dan disfungsi sel endotel dengan aktivasi sistem imun dan mengubah karakteristik VSMC dan sel endotel, melalui pembentukan ROS aktivasi NLRP3-inflamasom NF-KB, MAPKs dan pembentukan MCP-1, COX2 serta PDGF.