Latar Belakang: Maloklusi memberikan pengaruh negatif terhadap fungsi pengunyahan dan berbicara, serta dapat mempengaruhi psikologis remaja berupa menurunnya kepercayaan diri. Tujuan: penelitian ini untuk menggali lebih dalam mengenai pengaruh karakteristik estetika dental terhadap status psikososial di kalangan remaja khususnya siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Palembang. Metode: Analisis univariat digunakan untuk menghitung nilai mean dan median dari variabel numerik, serta proporsi dari variabel kategorik. Analisis bivariat pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh estetika dental terhadap status psikososial. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif, menggunakan data hasil wawancara dengan kuesioner dan pengukuran. Rancangan penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SMA Negeri di Kota Palembang yang berjumlah 22 sekolah. Sampel dalam penelitian hanya mengambil 1/3 nya yaitu berjumlah 8 sekolah dengan 325 responden berdasarkan metode penarikan sample yaitu purposive-stratified random sampling. Hasil: Mayoritas responden dalam penelitian ini adalah siswa yang sedikit membutuhkan perawatan dari aesthetic component yaitu 105 orang (32,3%), yang memiliki status ortodonti oklusi normal 120 orang (36,9%), yang memiliki oral hygiene kalkulus sebanyak 210 orang (64,6%). Saran: Siswa lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut khsususnya dalam melakukan perawatan gigi yang maloklusi. Kesimpulan: Ada pengaruh aesthetic component terhadap dampak psikososial, dan ada pengaruh dental health component terhadap dampak psikososial pada remaja di SMA Negeri Kota Palembang. Kata kunci : Maloklusi, Estetika Dental, Status Psikososial