Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANGKA KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA Sony Andik Pratama; Latifah Hanum; Yuhantoro Budi Handoyo
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 2 (2018): Herb-Medicine Journal Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v1i2.3098

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Angka kematian bayi di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh  berat bayi lahir rendah / BBLR (29%) dan asfiksia (27%). Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bernapas secara spontan dan teratur segera setelah  lahir dengan nilai APGAR < 7. Asfksia neonatorum dapat terjadi akibat BBLR. BBLR  adalah  bayi  yang  lahir  dengan  berat badan  lahir kurang dari 2.500 gram tanpa menilai usia kehamilan. BBLR  berisiko untuk mengalami kegagalan nafas yang akan menjadi asfiksia neonatorum,  hal  ini  dikarenakan  oleh  kurangnnya  surfaktan  berdasarkan  rasio lesitin atau sfingomielin kurang dari 2, disamping itu pada BBLR  pertumbuhan dan pengembangan paru belum sempurna, otot  pernapasan  yang  masih  lemah  dan  tulang  iga  yang  mudah  melengkung (pliable thorax) sehingga bayi akan berisiko mengalami asfiksia.Tujuan : Mengetahui angka kejadian asfiksia neonatorum pada bayi dengan berat badan lahir rendah.Metode : Penelitian analitik observasional dengan pendekatan crossectional, melibatkan 67 subjek penelitian berupa data rekam medis yang diambil dari RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga, analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil : Hasil analisis angka kejadian asfiksia neonatorum pada bayi dengan berat badan lahir rendah didapatkan nilai P value = 0,716 (P > 0,005)Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara BBLR dengan asfiksia neonatorum Kata Kunci : Asfiksia, BBLR