Sartiah Yusran
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS KOTA KENDARI TAHUN 2019 Wa Ita Wa Ita; Sartiah Yusran; La Ode Muahamad Sety
Endemis Journal Vol 1, No 1 (2020): Endemis Journal
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.693 KB) | DOI: 10.37887/ej.v1i1.11457

Abstract

AbstrakTuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.Sumber penularan yaitu pasien TB BTA (bakteri tahan asam) positif melalui percik renik dahak yang dikeluarkannya.Berdasarkan Data World Health Organization (WHO) pada tahun 2016, diperkirakan terdapat 10,4 juta kasus baru(insidensi) TB di seluruh dunia, diantaranya 6,2 juta laki-laki, 3,2 juta wanita, dan 1 juta adalah anak-anak. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kualitas hidup penderita TB paru di wilayah kerja PuskesmasPerumnas tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif kuantitatif. Populasi penelitian ini yaitu sebanyak34 orang, dan jumlah sampel adalah seluruh populasi penderita TB paru yang sedang melakukan pengobatan diPuskesmas Perumnas dari bulan Juli 2018 – Januari 2019. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalahkuesioner data demografi dan kuisioner WHOQOL-BREF. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambarankualitas hidup penderita TB paru termasuk dalam kategori biasa saja. Gambaran kualitas hidup penderita TB paruberdasarkan dimensi fisik termasuk dalam kategori sedang . Gambaran kualitas hidup penderita TB paru berdasarkandimensi psikologis termasuk dalam kategori baik. Gambaran kualitas hidup penderita TB paru berdasarkan dimensisosial termasuk dalam kategori baik. Gambaran kualitas hidup penderita TB paru berdasarkan dimensi lingkungandalam kategori baik. Kata Kunci : Penderita TB Paru, Kualitas hidup, WHOQOL-BREF 
Efektivitas Pembentukan Jumantuk dalam Kegiatan Deteksi Dini TBC di Dinas Kesehatan Kabupaten Bombana: Effectiveness of the Formation of Jumantuk in Early Detection of TBC in the Department of Health of Bombana Regency Sri Kartina NA; Asriati Asriati; Sartiah Yusran
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 3: SEPTEMBER 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.769 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v4i3.1634

Abstract

Latar Belakang: Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menular dengan mudah antarmanusia. Kabupaten Bombana termasuk tiga besar kabupaten dengan jumlah penemuan kasus TBC tertinggi, sehingga diperlukan upaya penanggulanan, salah satunya melibatkan juru pemantau batuk yang membantuk dalam deteksi dini TBC. Akan tetapi, pelaksanaan tugas dan fungsi jumantuk belum terlaksana sesuai tujuannya sebagai relasi pengelola program TBC, sehingga perlu untuk mengetahui Efektifitas Penerapan Pembentukan Juru Pemantau Batuk (Jumantuk) Dalam Kegiatan Deteksi Dini TBC di Dinas Kesehatan Kabupaten Bombana Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terhadap 105 responden menggunakan kuesioner. Penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi square dan uji korelasi koefisien kontingensi Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, ketersediaan sarana, pelatihan, dukungan pemerintah, dan supervisi memiliki hubungan terhadap efektifitas program jumantuk. Sedangkan sikap tidak memiliki hubungan terhadap efektifitas program jumantuk. Dari uji koefisien kontingensi diperoleh hasil yaitu pengetahuan, pelatihan dan supervisi memiliki hubungan yang cukup kuat terhadap efektifitas program jumantuk. Diharapkan bagi pemerintah dapat membuat aturan terhadap peningkatan program pencegahan dan pengendalian penyakit TBC. Kesimpulan: Terdapat hubungan pengetahuan, pelatihan, dan supervisi dengan efektifitas program jumantuk.