Faktor penyebab risiko kematian dan kesakitan ibu salah satunya adalah tidak terdeteksinya tanda bahaya selama kehamilan karena kunjungan antenatal care (ANC) yang tidak teratur. Berdasarkan data 3 bulan terakhir Puskesmas Berastagi tahun 2019, cakupan pelayanan ANC dengan jumlah sasaran ibu hamil 1158 (100%) (K1 dan K4) yaitu pada bulan April K1 87 (7,5%) dan K4 81 (7.0%), pada bulan Mei KI 82 (7,1%), K4 80 (6,9%), pada bulan Juni K1 80 (6,9%) K4 79 (6,8%). Berdasarkan data tersebut terlihat belum tercapainya cakupan yang sesuai dengan standar pelayanan minimal kesehatan kabupaten/ kota Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan pemanfaatan pelayanan antenatal care oleh ibu hamil di Puskesmas Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2019. Desain penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan cross sectional dengan jumlah populasi sebanyak 240 orang dan sampel 71 orang dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder, adapun data primer didapatkan dengan cara wawancara langsung ataupun menggunakan kuesioner penelitian dan data sekunder didapatkan dari data kunjungan ibu hamil. Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan pengetahuan, dukungan suami/keluarga (p=0,000), dukungan petugas kesehatan (p=0,001) dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care dimana p-value dibawah 0,05. Disarankan kepada petugas kesehatan khususnya bidan agar tetap aktif memberikan dukungan dan motivasi serta penyuluhan tentang manfaat pemeriksaan kehamilan secara rutin agar ibu hamil memiliki kemauan untuk memeriksakan kehamilannya.