Jayaning Sila Astuti
Prodi Psikologi, Universitas Trunojoyo Madura

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Mahasiswa dan Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi Mahasiswa Jayaning Sila Astuti
Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.047 KB) | DOI: 10.21107/personifikasi.v12i2.11948

Abstract

Organisasi X adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa yang ada di Malang. Berdasarkan hasil wawancara terhadap dua orang anggota Dewan Pertimbangan Organisasi, diketahui bahwa kontrol ketua umum terhadap organisasi pada periode 2010 ini lemah. Padahal kepemimpinan adalah salah satu faktor penting dalam menjalankan roda kepemimpinan secara stabil. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan mahasiswa di organisasi X pada periode kepengurusan 2010. Gaya kepemimpinan dapat dipetakan setelah melihat cara berkomunikasi, cara memberikan motivasi, cara penyusunan tujuan kelompok, dan cara pengambilan keputusan. Oleh karena itu, sebelum dapat menentukan gaya kepemimpinan, perlu untuk mengetahui bagaimana empat hal terjadi dijalankan dalam organisasi.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan perspektif fenomenologi. Lokasi penelitian ini adalah organisasi X di Malang. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan jurnal refleksi subyek. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan ketekunan pengamatan, triangulasi, dan kecukupan referensial.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan mahasiswa organisasi X adalah partisipatif-kelompok. Kesimpulan ini diambil setelah mempertimbangkan : 1) Komunikasi dan koordinasi internal pengurus organisasi berjalan ke semua arah, namun berjalan kurang baik, 2) Cara memberikan motivasi yang banyak digunakan adalah koordinasi dengan bawahan, sedang yang khas adalah kedekatan personal dan pemotivasian di bidang kepenulisan bawahan, 3) Tujuan organisasi disusun oleh ketua umum, namun ketua umum tidak memberikan penjelasan pada pengurus di bawahnya mengenai makna dari tujuan tersebut 4) Cara pengambilan keputusan dalam organisasi adalah dengan gaya partisipatif-kelompok. Temuan lain dalam penelitian ini adalah :1) organisasi X adalah organisasi yang mengedepankan bakat minat dibandingkan keorganisasian, 2) meskipun kepengurusan lemah, departemen pengembangan bakat minat anggota tetap melaksanakan kegiatan sebagaimana fungsinya.
Peran Dukungan Keluarga Terhadap Resiliensi Keluarga Pada Istri Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kabupaten Bangkalan Rezkiyah Rosyidah; Jayaning Sila Astuti; Dinda Mareta Dellavia Michelino
Happiness: Journal of Psychology and Islamic Science Vol. 6 No. 1 (2022): June
Publisher : Program Studi Psikologi Islam (IAIN) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.874 KB) | DOI: 10.30762/happiness.v6i1.476

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran dukungan keluarga terhadap resiliensi keluarga pada istri yang suaminya bekerja sebagai TKI di Kabupaten Bangkalan. Saat seorang suami bekerja sebagai TKI maka akan terjadi perubahan dalam sistem keluarga yang telah terbangun selama ini. Dalam kondisi seperti ini yang terpenting adalah bagaimana anggota keluarga saling memberikan dukungan saat terjadinya masalah dalam keluarga, menyelesaikan masalah-masalah yang muncul, serta membangun kembali kehidupan setelah terjadi transisi, dalam hal ini setelah suami bekerja sebagai TKI. Hal ini dikenal dengan istilah resiliensi keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif kausalitas. Subjek penelitian ini berjumlah 102 orang istri yang suaminya bekerja sebagai TKI di Bangkalan dan dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini berupa skala dukungan keluarga yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Friedman et al. (2010) sementara untuk skala resiliensi keluarga memodifikasi Family Resiliency Assessment Scale (FRAS) yang disusun oleh Sixbey (Herdiana, 2019). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linier sederhana, dimana menurut perspektif istri TKI di Bangkalan menunjukkan adanya peran dukungan keluarga terhadap resiliensi keluarga dalam kategori yang cukup kuat (R = 0,477; p < 0,05). Sementara itu, untuk sumbangan efektif dari variabel dukungan keluarga terhadap resiliensi keluarga sebesar 22,8% sedangkan 77,2% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Kata kunci: Dukungan keluarga, resiliensi keluarga, istri TKI
REGULASI EMOSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PENDAKI GUNUNG Dewi Nurrahmah Sifa I; Jayaning SIla Astuti
MOTIVA: JURNAL PSIKOLOGI Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : LPPM University 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/mv.v5i2.6483

Abstract

Thereby, public interest in climbing the mountain increase. This study aims to determine the relationship between emotion regulation and decision-making to climb mountains in East Java. The approach that is used in this study is a quantitative approach with purposive sampling technique. The criteria for the subjects in this study are climbers who had climbed mountains in East Java, aged between 13-65 years and wished to reach the top with a total of 349 subjects. The hypothesis in this study are the relationship between emotional regulation and decision-making to climb mountains in East Java. The results of this study obtained a correlation coefficient of 0.657 with a significance of 0.00 (<0.05). So that the hypothesis has been accepted and can be interpreted that emotion regulation and decision making have a positive or unidirectional relationship. So that if the emotional regulation of climbers increases, the accuracy of decision making by climbers will also increase. Conversely, if the emotional regulation of climbers decreases, the accuracy of decision making by climbers will also decrease. The relationship between emotion regulation and decision making is in the strong category, so that further researchers need to link other variables that have a very strong relationship with decision making to see what factors make the biggest contribution when someone makes a decision.Keywords: emotion regulation, decision making, climber
Peran Dukungan Keluarga terhadap Resiliensi Keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Bangkalan Rezkiyah Rosyidah; Jayaning Sila Astuti; Dinda Mareta Dellavia Michelino
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol. 14 No. 1 (2023): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jptt.v14n1.p23-31

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran dukungan keluarga terhadap resiliensi keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Bangkalan. Saat seorang suami/ istri bekerja sebagai TKI maka akan terjadi perubahan dalam sistem keluarga yang telah terbangun selama ini. Dalam kondisi seperti ini yang terpenting adalah bagaimana anggota keluarga saling memberikan dukungan saat terjadinya masalah dalam keluarga, menyelesaikan masalah-masalah yang muncul, serta membangun kembali kehidupan setelah terjadi transisi, dalam hal ini setelah suami/ istri bekerja sebagai TKI. Hal ini dikenal dengan istilah resiliensi keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif kausalitas. Subjek penelitian ini berjumlah 109 orang pasangan dari suami/ istri yang bekerja sebagai TKI  sendiri oleh peneliti berdasarkan teori yang dikemukakan oleh  Friedman et al. (2010)  sementara untuk skala resiliensi keluarga memodifikasi Family Resiliency Assessment Scale (FRAS) yang disusun oleh Sixbey (Herdiana, 2019). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linier sederhana, dimana menunjukkan adanya peran dukungan keluarga terhadap resiliensi keluarga dalam kategori yang kuat (R = 0,726; p < 0,05). Sementara itu, untuk sumbangan efektif dari variabel dukungan keluarga terhadap resiliensi keluarga sebesar 52,8% sedangkan 47,2% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
REGULASI EMOSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PENDAKI GUNUNG Dewi Nurrahmah Sifa I; Jayaning SIla Astuti
MOTIVA: JURNAL PSIKOLOGI Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : LPPM University 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/mv.v5i2.6483

Abstract

Thereby, public interest in climbing the mountain increase. This study aims to determine the relationship between emotion regulation and decision-making to climb mountains in East Java. The approach that is used in this study is a quantitative approach with purposive sampling technique. The criteria for the subjects in this study are climbers who had climbed mountains in East Java, aged between 13-65 years and wished to reach the top with a total of 349 subjects. The hypothesis in this study are the relationship between emotional regulation and decision-making to climb mountains in East Java. The results of this study obtained a correlation coefficient of 0.657 with a significance of 0.00 (<0.05). So that the hypothesis has been accepted and can be interpreted that emotion regulation and decision making have a positive or unidirectional relationship. So that if the emotional regulation of climbers increases, the accuracy of decision making by climbers will also increase. Conversely, if the emotional regulation of climbers decreases, the accuracy of decision making by climbers will also decrease. The relationship between emotion regulation and decision making is in the strong category, so that further researchers need to link other variables that have a very strong relationship with decision making to see what factors make the biggest contribution when someone makes a decision.Keywords: emotion regulation, decision making, climber