Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif TTW pada siklus 1 diperoleh hasil aktivitas siswa, untuk indikator Sangat Baik (A) persentasenya 14%, untuk indikator Baik (B) persentasenya 44%, untuk indikator Cukup (C) persentasenya 39%, untuk indikator Kurang (D) persentasenya 3% dan untuk indikator Sangat Kurang (E) persentasenya 0%. Untuk siklus 2 diperoleh hasil aktivitas siswa, indikator Sangat Baik (A) persentasenya 28%, untuk indikator Baik (B) persentasenya 47%, untuk indikator Cukup (C) persentasenya 25%, untuk indikator Kurang (D) persentasenya 0% dan untuk indikator Sangat Kurang (E) persentasenya 0%. Hal ini ditunjukkan adanya perubahan sikap siswa dalam pembelajaran, diantaranya adalah interaksi dan kerja sama antar siswa semakin baik, siswa semakin mempunyai keberanian untuk mengemukakan ide dan pendapat di depan kelas. Pusat pembelajaran tidak lagi pada guru. Siswa dituntut untuk aktif mencari informasi serta harus dapat saling bertukar pikiran. Peningkatan hasil belajar terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 67.50 pada siklus 1, kemudian meningkat menjadi 71,50 pada siklus 2. Ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan pada siklus 1 adalah 77,78%, kemudian pada siklus 2 meningkat menjadi 86,11%. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sudah terpenuhi yaitu 85% dari jumlah siswa memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan 60.