Implementing the independent curriculum is a government policy in the development of education. Guidelines for the performance of the independent curriculum were socialized by the government to be understood and implemented by education units. This study aims to describe madrasa teachers' understanding of the independent curriculum guidelines, how to implement a separate curriculum, and the obstacles to implementing an independent curriculum in madrasas. This research method uses a descriptive qualitative approach. The research narasumberts were 20 teachers participating in implementing the independent curriculum at Madrasah Ibtidaiyah, Blitar City, East Java. Data collection is done by questionnaire. The research instrument is uploaded in the Google form and sent via WhatsApp—data analysis with descriptive statistics. The results of this study indicate that the independent curriculum guidelines have been adequately understood; the independent curriculum has been implemented in the pilot project madrasah ibtidaiyah, while in other madrasas, it has not been implemented. Planning and learning process according to the characteristics of the madrasah. There are several obstacles to implementing the independent curriculum: lack of socialization, teacher competence, facilities, and infrastructure. (Implementasi kurikulum merdeka merupakan kebijakan pemerintah dalam pengembangan Pendidikan. Pedoman implementasi kurikulum merdeka disosialisasikan oleh pemerintah untuk dipahami dan dilaksanakan satuan Pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman guru madrasah terhadap pedoman kurikulum merdeka, bagaimana implementasi kurikulum merdeka, dan hambatan implementasi kurikulum merdeka di madrasah. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Narasumber penelitian sebanyak 20 orang guru peserta pelatihan implementasi kurikulum merdeka Madrasah Ibtidaiyah Kota Blitar Jawa Timur. Pengumpulan data dilakukan dengan angket. Instrumen penelitian diunggah dalam google formulir dan dikirimkan melalui WhatsApp. Analisis data dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pedoman kurikulum merdeka telah dipahami secara cukup, kurikulum merdeka diimplementasikan di madrasah ibtidaiyah pilot proyek, sedangkan di madrasah lain belum diimplementasikan. Perencanaan dan proses pembelajaran sesuai dengan karakteristik madrasah. Terdapat beberapa hambatan pelaksanaan kurikulum merdeka yaitu sosialisasi yang kurang, kompetensi guru, sarana dan prasarana).