Ririn Ariyanti
Univesitas Borneo Tarakan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Risiko Depresi Postpartum pada Persalinan Sectio Caesarea di RSUD Sleman Ririn Ariyanti
Jurnal Bidan Komunitas Vol 3, No 3 (2020): Edisi September
Publisher : Departemen Kebidanan, vFakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jbk.v3i3.4635

Abstract

Latar Belakang : Pada masa nifas terjadi adaptasi psikologis seorang ibu untuk menjalani peran barunya. Yaitu fase takin in, taking on dan letting go, depresi postpartum terjadi pada  masa adaptasi psikologis ini yang  terjadi pada 10-15%  pada ibu postpartum. Jenis persalinan yang dialami oleh ibu mempunyai mempengaruhi terjadinya depresi postpartum. Ibu dengan persalinan sectio caesaria berisiko tiga kali lebih besar terjadi depresi ppstpartum. Anak yang dari ibu yang menderita depresi postpartum akan mempengaruhi pertumbuhan kognitif anak, selain itu juga mempengaruhi interaksi antara ibu dan bayi yang akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang bayi, Anak tersebut juga mengalami rendahnya fungsi berfikir pada usia empat tahun, yang dapat terdeteksi ketika anak mulai masuk sekolah dan memerlukan pendidikan khusus pada usia 11 tahun.  Tujuan : untuk mengetahui risiko depresi postpartum pada persalinan section caesaria. Metode: Penelitian ini merupakan penilitian deskritif dengan pendekatan survey dan menggunakan lembar  kuisioner. Sampel penelitian ini  adalah ibu yang melahirkan secara sectio caesaria di RSUD Sleman yang berjumlah  55 responden  dan tehnik sampling menggunakan kuota sampling. Penelitian ini untuk melihat risiko depresi postpartum pada persalinan section caesaria. Hasil: penelitian ini menunjukkan pada ibu dengan persalinan sectio caesaria 50,9 % tidak berisiko depresi postpartum dan 49,1% berisiko depresi postpartum.   Kesimpulan: Depresi postpartum tidak hanya di pengaruhi oleh proses persalinan tetapi juga faktor lainnya seperti pekerjaan, pendidikan, usia, paritas dan status ekonomi