Sulistiono Sulistiono
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGAMATANISILAMBUNG BEBERAPA JENISIKAN BUNTAL ('Tetraodon reticularis, T. fluviatilis, I lunaris) DI PERAIRAN UJUNG PANGKAH, JAWA TIMUR [Study on the Stomach Contents of Some Puffer Fishes (Tetraodon reticularis, T. fluviatilis, T. lunaris) in Ujung Pangkah Waters, East Java] Sulistiono Sulistiono; Delismawati Lubis; Ridwan Affandi; Seiichi Watanabe
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 1 No 1 (2001): Juni 2001
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v1i1.153

Abstract

Study on the stomach contents of some puffer fishes (Tetraodon reticularis, T. fluviatilis, T. lunaris) was done from March 2000 to April 2001 in Ujung Pangkah Waters, East Java. Samples were collected monthly using gill net mesh sized of 2.5 and 4.5 cm. Stomach content was preserved by formalin 10% and observed under microscope (50 magnification). Analysis was carried out to estimate Index of Stomach content (ISC) and Index of Preponderance (IP). The result showed that main food of male Tetraodon reticularis was Balamis sp.. suplemen food was bivalva and debris, and additional food, gastropods and crab. While main food of female fish was Balamis sp., suplemen food w'as debris and bivalve, and additional food was shrimp, crab, and gastropoda. Main food of male T. fluviatilis was Balamis sp., suplemen food was gastropoda, additional food was shrimp, bivalve, fish and green mussel. While for female fish, the main food was Balamis sp., suplemen food was bivalve and shrimp, and additional food was gastropoda, crab, fish and bivalve. Main food of male T. lunaris was fish, suplemen food was bivalve, shrimp and gastropoda, and additional food was Balanus sp., crab, green mussel and unidentified organisms. While main food of female fish was fish, suplemen food was shrimp and bivalva, and additional food was Balanus sp., crab, gastropoda and unidentified organisms. The ISC seems on August (male) and September (female) for T. reticulates, on April (male) and May (female) for T. fluviatilis, and on April (male) and December (female) for T. lunaris. ABSTRAKPengamatan terhadap isi lambung beberapa jenis ikan buntal (Tetraodon reticularis, T. fluviatilis, T. lunaris) dilakukan sejak Maret 2000 sampai April 2001 di perairan Ujung Pangkah, Jawa Timur. Sampel ikan ditangkap per bulan dengan menggunakan gill net (mata jaring 2,5 dan 4,5 cm). Isi lambung diawet dengan formalin dan diamati di laboratorium. Analisis dilakukan untuk menentukan indeks isi lambung (ISC) dan indeks bagian terbesar (IP). Hasil pengamatan didapatkan bahwa jenis Tetraodon reticularis jantan memiliki makanan utama berupa Balanus sp., makanan pelengkap berupa bivalva, serasah, dan an makanan tambahan berupa ikan, gastropoda dan kepiting. Sedangkan untuk ikan betina, makanan utama berupa Balanus sp., makanan pelengkap berupa serasah dan bivalve, dan makanan tambahan berupa udang, kepiting dan gastropoda. T. fluviatilis jantan memiliki makanan utama berupa Balanus sp., makanan pelengkap berupa gastropoda, makanan tambahan berupa udang, bivalve dan ikan. Sedangkan untuk ikan betina makanan utamanya berupa Balanus sp., makanan tambahan berupa bivalve dan udang, dan makanan pelengkap berupa gastropoda, kepiting, ikan dan bivalve. T. lunaris jantan makanan utamanya berupa ikan, makanan pelengkap berupa bivalve, udang dan gastropoda, dan makanan tambahannya berupa Balanus sp., kepiting, bivalve dan organisme tak teridentifikasi. Sedangkan untuk jenis ikan betina memiliki makanan utama berupa ikan, makanan pelengkap berupa udarrg dan bivalve, dan makanan tambahannya berupa Balamis sp., kepiting, gastropoda dan organisma tak teridentifikasi. T. reticulates terlihat memiliki ISC yang lebih tinggi pada bulan Agustus (Jantan) dan September (betina), T. fluviatilis pada bulan April (jantan) dan Mei (betina), dan T. lunaris pada bulan April (jantan) dan Desember (betina).
Preferensi makanan ikan pelangi arfak, Melanotaenia arfakensis Allen, 1990 di Sungai Nimbai dan Sungai Aimasi, Manokwari [Food preference of arfak rainbowfish, Melanotaenia arfakensis Allen, 1990 in Nimbai and Aimasi Streams, Manokwari] Emmanuel Manangkalangi; M.F. Rahardjo; Djadja S. Sjafei; Sulistiono Sulistiono
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 10 No 2 (2010): Desember 2010
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v10i2.164

Abstract

The study of food preference of arfak rainbowfish (Melanotaenia arfakensis) in Nimbai and Aimasi streams, and Prafi river system were conducted from June to December 2007. Sampling was carried out monthly for seven months in four different habitat types, i.e. slow littoral, still littoral, pool, and run areas. Results showed that abundance of plankton and macroinvertebrate were found both in slow littoral and medium littoral, especially during low flow period (June to October). Macroinvertebrate that found naturally abundance are insect groups. Arfak rainbowfish are insectivorous, with preponderance index of stomach content during these periods are dominated by insect groups, i.e. Diptera, Ephemero-ptera, Coleoptera, and Trichoptera, so this species categorized as insectivorous. Also, electivity index showed a trend of food specification that naturally abundance. In order to maintain the population of arfak rainbowfish, conservation of their natural habitats is needed, especially riparian zone in channel of stream as its site of food source. AbstrakPenelitian preferensi makanan ikan pelangi arfak (Melanotaenia arfakensis) di Sungai Nimbai dan Aimasi di sistem Sungai Prafi dilaksanakan dari bulan Juni sampai Desember 2007. Pengambilan contoh dilakukan pada empat tipe habitat di dua lokasi penelitian, yaitu: bagian tepi beraliran lambat, bagian tepi beraliran sedang, lubuk, dan daerah beralir-an deras. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kelimpahan plankton dan makroavertebrata ditemukan pada tipe habitat beraliran lambat dan sedang pada saat kondisi debit air rendah (Juni-Oktober). Makroavertebrata yang ditemukan berlimpah adalah kelompok insekta. Ikan pelangi arfak adalah insektivora, terutama didominasi oleh kelompok insekta, ya-itu Diptera, Ephemeroptera, Coleoptera, dan Trichoptera. Indeks pilihan menunjukkan adanya kecenderungan pemilihan makanan yang terdapat dalam kondisi melimpah di perairan. Guna menjaga kelestarian ikan ini, konservasi habitat alaminya sangat diperlukan, terutama zona riparian yang merupakan tapak sumber daya makanannya.
MUSIM PEMIJAHAN IKAN PELANGI ARFAK (Melanotaenia arfakensis ALLEN) DI SUNGAI NIMBAI DAN SUNGAI AIMASI, MANOKWARI [Spawning Season of Arfak Rainbowfish (Melanotaenia arfakensis Allen) in Nimbai and Aimasi Streams, Manokwari] Emmanuel Manangkalangi; M. F. Rahardjo; Djadja S. Sjafei; Sulistiono Sulistiono
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 9 No 1 (2009): Juni 2009
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v9i1.195

Abstract

The study was aimed to describe the spawning season of arfak rainbowfish (Melanotaenia arfakensis) in Nimbai and Aimasi streams, both are located in Prafi river system. Sampling was conducted from June to December 2007 and carried out monthly in four different habitat types using hand net. A total of 752 individual specimens were collected and consisted of five developmental stages, namely egg, larvae, juvenile, young and adult. There was no different proportion in both sexes, either habitat type or time. This species has relatively low fecund, producing approximately 23-1,351 eggs with relatively large diameter (0.5-1.3 mm). Large egg diameter was distributed in posterior of ovaries, with 2-3 modes, and presence of atretic eggs, and was indicated as multiple spawner fish. However, based on gonado somatic index, condition factor, presence of eggs and larva in limited period showed that there were increased reproductive activities in both locations from June to September, with low water flow condition. Concentration of reproduction activity during dry season to ensure that larva was produced relatively stable and in benign physical condition. In order to maintain the population of this species, both of these streams should be reserved as their natural habitats, thereby its life cycles could go on.
KEMATANGAN GONAD BEBERAPA JENIS IKAN BUNTAL (Tetraodon lunaris, T. fluviatilis, T. reticularis) DI PERAIRAN UJUNG PANGKAH, JAWA TIMUR [Gonad Maturity of Some Puffer Fishes (Tetraodon lunaris, T. fluviatilis, T. reticularis) in Ujung Pangkah, East] Sulistiono Sulistiono; Tri Hastuti Kurniati; Etty Riani; Seiichi Watanabe
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 1 No 2 (2001): Desember 2001
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v1i2.197

Abstract

Pengamatan terhadap kematangan gonad beberapa jenis ikan buntal (Tetraodon lunaris, T. fluviatilis, T. reticularis) dilakukan sejak Maret 2000 sampai April 2001 di perairan Ujung Pangkah, Jawa Timur. Sampel ikan ditangkap per bulan dengan menggunakan gill net (mata jaring 2,5 dan 4,5 cm). Gonad diambil, diawet dengan formaldehide 40 % dan ditimbang beratnya (sampai ketelitian 0.1 g) di laboratorium. Pengamatan tingkat kematangan gonad dilakukan secara morfologis. Analisis dilakukan untuk menentukan nisbah kelamin (J/B) dan indeks somatik gonad (GSI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui musim pemijahan dari beberapa jenis ikan tersebut. Hasil pengamatan didapatkan bahwa jenis Tetraodon reticularis memiliki nisbah kelamin sebesar 1,6:1, T. fluviatilis sebesar 1,2:1 dan T. reticularis sebesar 1,9:1. Tingkat kematangan gonad jenis T. lunaris dan T. reticularis umumnya tidak matang dan matang awal (TKG I dan II) dan tidak ditemukan dalam keadaan matang gonad (TKG III dan IV). T. fluviatilis ditemukan mulai pada tingkat kematangan gonad 1 sampai V dengan prosentase TKG IV terbanyak pada bulan April. Berdasarkan nilai indeks kematangan gonad (IKG) pada T. fluviatilis, didapatkan bahwa nilai tersebut bervariasi 0,01-3.87 (jantan) dan 0.18-2.43 (betina) dengan nilai terbesar pada bulan April. Pada T. lunaris, nilai IKG bervariasi 0,04-5.74 (jantan) dan 0,01-3,62 (betina) dengan nilai terbesar dijumpai pada bulan Mei. Sedangkan pada T. reticularis nilai IKG    bervariasi 0,10-0,83 (jantan) dan 0,05-3,13 (betina). Berdasarkan TKG dan IKG tersebut, didapatkan bahwa puncak musim pemijahan diperkirakan terjadi pada bulan April untuk T. fluviatilis. Sedangkan untuk T. lunaris dan T. reticularis masih belum dapat ditentukan musim pemijahannya.ABSTRACTStudy on the gonad maturity of some puffer fishes (Tetraodon lunaris, T. fluviatilis, T.reticularis) had been done from March 2000 to April 2001 in Ujung Pangkah water, East Java. Samples were caught monthly using gill net mesh sized 2,5 and 4,5 cm. Gonads were removed, preserved by formaldehyde 40% and weighed by electronic balances (0.1 g approximately). Gonad maturity stage was classified morphologically according to the gonad classification. Analysis was done to estimate sex ratio and gonad somatic index (GSI). This study aimed to know spawning season of those fishes. Sex ratio of Tetraodon reticularis, T. fluviatilis and T. reticularis werel.6:l. 1.2:1, and 1.9:1, respectively. Immature and premature gonads were found in T. lunaris', immature, premature, maturing, mature gonads were found in T. fluviatilis, with a peak percentage in April: and immature and premature gonads were found in    T. reticularis. Gonad somatic index (GSI) varied 0,04-5.74 (male) and 0.01-3.62 (female) for T. lunaris with a peak one    in    May;    0,01-3,87 (male) and 0,18-2,43 (female) with a peak one in April for T. fluviatilis', and 0,10-0,83 (male) and 0,05-0,57 (female) for T. reticularis. According to the gonad maturity and gonad somatic index, a peak of spawning season was estimated    to be    in    April for T. fluviatilis. While for the T. lunaris and T. reticularis could not be estimated their spawning season.
KEBIASAAN MAKANAN IKAN TEMBANG Sardinella flmbriata Val. (Fam. Clupeidae) DI PERAIRAN TELUK KENDARI SULAWESI TENGGARA [Study on Food Habits of Fringescale Sardinella, Sardinellafimbriata Val. (Fam. Clupeidae) in Kendari Bay, Southeast Sulawesi] Asriyana Asriyana; Sulistiono Sulistiono; M. F. Rahardjo
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 4 No 1 (2004): Juni 2004
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v4i1.256

Abstract

A study on food habit of Fringescale Sardinella, Sardinella fimbriata Val. in Kendari Bay was conducted from March to December 2003. This research aims to observe food habits and feeding periodicity of the fish and relation of the food habits and plankton, food habit was determined by using Index of Relative Importance method. Result of the study indicates that fringescale Sardinella is plankton feeder and taking its food by filtering. Important diet of fish is Bacillariophyceae and Crustacea.