Indri Astuti Handayani
Akademi Farmasi IKIFA

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBANDINGAN KADAR FLAVONOID EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa [Scheff] Boerl) SECARA REMASERASI DAN PERKOLASI Indri Astuti Handayani; Benbasyar Eliyanoor; Dea Dira Ulva
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2016): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1368.151 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v1i1.32

Abstract

Dalam penelitian sebelumnya dinyatakan bahwa buah mahkota dewa mengandung beberapa senyawa aktif, salah satunya yaitu flavonoid. Ada dua macam metode ekstraksi pengambilan senyawa berkhasiat yang terdapat pada simplisia dengan menggunakan pelarut yaitu cara panas dan cara dingin. Metode remaserasi dan perkolasi merupakan metode penarikan yang dapat menarik senyawa flavonoid yang terdapat pada simplisia buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.). Penelitian dilakukan dengan cara mengekstraksi simplisia buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl) untuk kemudian dibandingkan kadar flavonoid yang terkandung dalam buah mahkota dewa dengan dua metode ekstraksi yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rendemen ekstrak maserasi rata-rata sebesar 17,3264% dan perkolasi sebesar 15,3846%. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna nilai rendemen ekstrak maserasi dan perkolasi dengan nilai p value = 0,676. Hasil penetapan kadar flavonoid ekstrak maserasi sebesar 2,184 mg dan perkolasi sebesar 2,060 mg. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna kadar flavonoid ekstrak  remaserasi dan perkolasi dengan nilai p value = 0,878.  Kata kunci : Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl, flavonoid, ekstrak metanol, remaserasi, perkolasi
ANALISA FLAVONOID DARI EKSTRAK ETANOL 96% KULIT BUAH OKRA MERAH (Abelmoschus esculentus L. Moench) SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Nia Lisnawati; Indri Astuti Handayani; Ni'matul Fajrianti
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2016): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1238.574 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v1i1.36

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Analisa Flavonoid dari Ekstrak Etanol 96% Kulit Buah Okra Merah Secara Kromatografi Lapis Tipis dan Spektrofotometer UV-Vis. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa kandungan kulit buah okra merah (Abelmoschus esculentus L. Moench) dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dibawah sinar UV dan spektrofotometri UV-Vis. Baku pembanding yang digunakan dalam penelitian ini adalah Larutan Standar Rutin Kuersetin. Hasil penelitian yang telah dilakukan dengan metode kromatografi lapis tipis didapat nilai Rf sebesar 0,81 dan menghasilkan warna orange. Dan hasil penelitian yang dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis didapat 333,117 mg.L-1 atau 421,629 mg.kg-1 atau 0,84339 %. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ekstrak etanol 96% kulit buah okra merah (Abelmoschus esculentus L. Moench) positif (+) mengandung flavonoid dengan kadar sebesar 0,84339%.  Kata Kunci : Kulit Buah Okra Merah, Flavonoid, Kuersetin, Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan Spektrofotometri  UV-Vis.
Nilai Antioksidan dan SPF dari Kombinasi Minyak Biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum L) dan Minyak Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) Indri Astuti Handayani; Anny Victor Purba; Deni Rahmat
Majalah Farmaseutik Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.201 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v16i2.52244

Abstract

Minyak biji nyamplung dilaporkan memiliki kandungan vit E 2,05% dan β karoten sebesar 8,44mg/100g, minyak kelapa sawit dilaporkan memiliki kandungan vit E 27,6mg/100g dan β karoten 505mg/kg sehingga dapat berfungsi sebagai antioksidan dan tabir surya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan atau penurunan nilai antioksidan dan SPF dari kombinasi minyak antara minyak biji nyamplung dengan minyak kelapa sawit. Metode untuk mengukur aktivitas antioksidan adalah peredaman radikal bebas, nilai SPF diukur menggunakan metode perhitungan nilai absorbansi menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan minyak biji nyamplung, minyak kelapa sawit dan kombinasi minyak (2:3) memiliki aktivitas antioksidan (IC50) secara berturut-turut sebesar 192,77; 140, 89 ; dan 237,26 µg/mL. Nilai SPF dari minyak biji nyamplung, minyak kelapa sawit dan kombinasi minyak (2:3) pada konsentrasi 125 µg/mL sebesar 6,69, 1,33 dan 6,54.