Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PELATIHAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN LITERASI AWAL PADA GURU TAMAN KANAK-KANAK AISYAH CEKEL KARANGTURI KARANGANYAR Yetty Isna Wahyuseptiana; Sidik Nuryanto
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2021): ADIWIDYA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v5i1.4546

Abstract

Abstrak Pendidikan saat ini mengalami dinamika perubahan sehingga menuntut setiap individu untuk mampu berkompetisi. Tentunya hal ini menjadikan sekolah dan keluarga lebih peka akan pemberian pengetahuan kepada anak. Saat ini kemampuan literasi awal pada anak telah diupayakan untuk mendapat perhatian. Hal ini dikarenakan kemampuan literasi awal merupakan salah satu indikator siap atau tidaknya anak melanjutkan jenjang pendidikan berikutnya. Namun dilapangan para guru di TK Aisyah Cekel Karanganyar masih belum memahami literasi awal. Dengan demikian guru perlu memiliki pemahaman pembelajaran literasi awal. Tujuan yang dicapai dari program pengabdian ini yaitu pelatihan pengembangan pembelajaran literasi awal pada anak. Metode pelaksanaan yang dilakukan melalui metode pendekatan partisipatif, penyadaran, pembelajaran (teori dan praktek) dan reflektif. Adapun mekanisme pelaksanaan pengabdian meliputi persiapan, pelaksanaan pelatihan mencakup penyajian materi, evaluasi kegiatan, refleksi dan penutupan kegiatan. Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi diperoleh adanya perubahan secara signifikan dan peningkatan akan pemahaman para guru terhadap pembelajaran literasi awal pada anak. Kata kunci: Literasi, anak usia dini, Guru
“Menstimulasi Kemampuan Berpikir Konsep Matematika Pada Anak Usia 4-6 Tahun” (Di sampaikan pada Guru Di PGRA Kecamatan Gatak ) Yetty Isna Wahyuseptiana; Feri Faila Sufa; Paulus Widjanarko
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 1 (2022): ADI WIDYA Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v6i1.5820

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan konsep tentang konsep matematika kepada pendidik anak usia dini untuk menstimulasi  kemampuan matematika sesuai tahapan perkembangannya dan karekteristik usia di lingkungan IGRA kecamatan Gatak. Setiap anak pasti punya potensi yang siap untuk dikembangkan. Semakin dini kita memahami potensi kita, maka akan semakin mudah mengembangkannya. Termasuk potensi kemampuan yang sangat di butuhkan dalam mendukung kegiatan manusia di semua bidang kehidupan. Kemapuan tersebut adalah kemmapuan berpikir matematis yang sangat penting dan saat ini dianggap sebagai kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh individu. Memiliki kemampuan berpikir matematika memberikan peluang keberhasilan yang lebih besar dalam tiap fase kehidupan, baik sebagai pembelajar maupun sebagai profesional.Pendapat para ahli dan hasil penelitian menjelaskan bahwa pemberian stimulasi matematika sejak dini sangat penting untuk mendukung kesiapan pada pendidikan matematika selanjutnya. Berdasarkan pengamatan tampak guru menggunakan metode konvensional dalam stimulasi mengenalkan konsep matematika pada anak usia dini dan berdasarkan wawancara dengan guru mendapatkan perbedaan persepsi dalam memandang pembelajaran matematika dan cara menstimulasi perkembangan matematika anak.Berdasarkan analisis awal dapat diidentifikasi Permasalahan sebagai berikut (1) Masih rendahnya kemampuan berpikir anak dalam memahami konsep matematika. (2). Rendahnya pemahaman Pendidik PAUD dalam melakukan stimulasi dan (3) Pembelajaran yang masih konvensional dalam mengenalkan konsep matematika. Oleh karena itu perlunya kegiatan pengabdian masyarakat untuk memberikan solusi pada permasalahan yang terjadi berupa: (1) Pemberian stimulasi perkembangan berpikir konsep matematika sesuai tahapan usia (2) Melakukan Sosialisasi capaian pembelajaran konsep Matematika pada anak usia 4-6 tahun dan (3) Pendampingan  Pemberian stimulasi yang inovatif.Pada kegiatan pengabdian ini digunakan metode diskusi. Namun sebelumnya dilakukan analisis kebutuhan melalui observasi dan wawancara pembelajaran matematika di PAUD dan kemampuan anak dalam mengenal matematika. Kuis diberikan kepada guru untuk megetahui sejauh mana pemahaman pendidik tentang stimulasi matematika anak usia dini. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi mengenai konsep perkembangan kemampuan berpikir matematika. Kegiatan dilanjutkan dengan sharing dan diskusi dan dikhiri dengan kuis untuk mengetahui sejauhmana keterserapan pendidik pada materi yang disampaikan. Tindak lanjutnya akan dilakukan monitoring oleh mahasiswa apakah kegiatan parenting berlangsung optimal dalam mengembangkan kemampuan berpikir matematika pada anak.Berdasarkan hasil pre tes dan post tes diketahui ada peningkatan kemampuan anak dalam berpikir konsep matematika sebesar 20%.. Adapun luaran dalam Pengabdian ini adalah  model stimulasi konsep matematika anak usia dini dan  artikel ilmiah dalam jurnal pengabdian nasional. Kata kunci : stimulasi, kemampuan berpikir matematika, anak usia dini 
THE APLICATION OF PLAYING BASED ON REGGIO EMILIA’S APPROACH TO STIMULATE EARLY CHILDHOOD CREATIVITY Novita Eka Nurjanah; Yetty Isna Wahyuseptiana
Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series Vol 1, No 1 (2018): 1st National Seminar on Elementary Education (SNPD 2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.773 KB) | DOI: 10.20961/shes.v1i1.23600

Abstract

The skills that must be mastered in the 21st century were creativity, critical thinking, communication, and collaboration. This was in line with Bloom's theory that creativity was the highest ability in aspects of cognitive development. Therefore important creativity was given to Early Childhood Education. Early childhood learning to stimulate creativity was done through various approaches. The approach applied didn’t yet refer to the needed analysis that was in accordance with the standards of early childhood learning.  The  approach  to stimulating  the  creativity  of  early  childhood  needed  to  be refined by referring to the stages of the child, namely learning through play. Playing must be able to stimulate the goals to be achieved. The application of playing based on reggio emilia’s approach to stimulate the development of early childhood creativity. The method used was literature study by conducting a study of books and journals. The results of the analysis of theoretical studies state that playing based on reggio emillia’s approach could help stimulated children's creativity after an early age. This was because the aplication of playing based on reggio emillia’s approach prioritizes children's freedom in exploring   the   surrounding   environment.   This   exploration activity will actively foster children's imagination. Playing based on reggio emilia’s approach involves an active role in early childhood.  Creativity requires space to move and playing based on the reggio emillia approach as the right link to help stimulated early childhood creativity.
Pembentukan Konsep Penerimaan Diri pada Anak Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19 Yetty Isna Wahyuseptiana
BUANA GENDER : Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : UIN Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2834.447 KB) | DOI: 10.22515/bg.v5i2.2814

Abstract

Tulisan ini menggambarkan tentang peran orangtua dalam memberikan pengaruh terhadap sikap anak dalam menerima kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dikenal dengan istilah penerimaan diri atau self-acceptance. Pengetahuan yang diperoleh anak akan penerimaan diri tentunya juga tidak terlepas dari tingkat pengetahuan orangtua, pola asuh yang diterapkan di rumah, dan berbagai faktor yang menyertainya. Kepedulian akan penerimaan diri atau self-acceptance pada anak pelru melibatkan peran orangtua namun selama ini guru yang sebagai poros dalam membentuk sikap penerimaan diri pada anak usia dini. Dilihat bahwa dari segi waktu orangtua lebih sering bersama dengan anak dibandingkan guru namun jika dilihat dari fenomena di lapangan kebanyakan anak lebih mengikuti apa yang disampaikan oleh guru dibandingkan orangtua. Tentunya ini perlu dikaji lebih lanjut sejauh mana peran orangtua dalam pembentukan penerimaan diri pada anak usia dini sehingga nantinya anak memiliki kesadaran dalam menerima kelebihan dan kekurangan pada dirinya dan mampu merasakan Bahagia di hidupnya. Lingkungan tentunya akan memainkan peran dalam mewujudkan seorang individu yang unggul, berkarakter, dan humanis.
EDUKASI PEMBERIAN GIZI SEIMBANG UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK USIA DINI Yetty Isna Wahyuseptiana; Dina Pertiwi Aje; Sari Pitria Ayu
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 02 (2024): APRIL 2024
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada pendidik di lembaga pendidikan anak usia dini untuk mengetahui tentang pentingnya pemberian gizi seimbang pada anak usia dini di lingkungan IGRA kecamatan Gatak. Pertumbuhan dan perkembangan anak akan mempengaruhi tingkat kemampuananak dalam melakukan aktivitas ataupun dalam menyelesaikan permasalahan. Dalam kesehariannya, anak usia dini relatif lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain. Bermain merupakan salah satu kegiatan yang membutuhkan cukup tenaga dan konsentrasi. Anak memperoleh banyak tenaga dari sumber makanan yang dikonsumsi. Berbeda halnya dengan anak yang tidak memperoleh makanan yang bergizi maka anak akan terlihat lemas dan kurang bersemangat dalam melakukan kegiatan bermain. Begitu juga dengan daya konsentrasi pada anak juga dipengaruhi oleh tercukupinya kebutuhan makanan bergizi pada anak. Anak yang mengalami kekurangan gizi maka cenderung tidak aktif dalam merespon peristiwa yang terjadi disekelilingnya. Anak akan lebih terlihat mudah merasakan lelah, lemas, dan letih. Selain itu pemenuhan gizi yang tidak seimbang juga dapat menghasilkan stunting pada anak. Dampak yang ditimbulkan pada anak yang mengalami stunting salah satunya terhambatnya perkembangan otak pada anak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk untuk memberikan solusi pada permasalahan yang terjadi berupa edukasi tentang pemberian gizi seimbang kepada Pendidik PAUD dan pendampingan untuk orangtua terkait pemberian gizi seimbang di lingkungan keluarga. Pada kegiatan pengabdian ini digunakan metode diskusi. Hasil dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pendidik dan orangtua di lingkungan IGRA Kecamatan Gatak memahami tentang pemberian gizi seimbang guna pencegahan stunting pada anak usia dini