Muhammad Sigit Darmawan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perkuatan Struktur Pilar Jembatan Akibat Mutu Beton yang Tidak Memenuhi Syarat Muhammad Sigit Darmawan
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 11, No 2 (2013)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.288 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v11i2.2595

Abstract

Perkuatan struktur sering tidak dapat dihindari bila ada kondisi yang direncanakan tidak dapat dipenuhi. Salah satu masalah yang sering terjadi pada struktur beton bertulang adalah mutu beton yang direncanakan tidak memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Berdasarkan ketentuan yang ada struktur beton yang tidak memenuhi syarat dapat dibongkar atau diperkuat. Perkuatan sering menjadi pilihan karena menghemat biaya dan waktu pelaksanaan. Perkuatan yang dibahas pada tulisan ini adalah perkuatan pilar jembatan dengan meng­kombinasikan antara penambahan dimensi pilar dan penambahan tulangan utama. Metoda ini dipilih karena dapat menaikkan baik kekuatan lentur maupun normal dari pilar jembatan. Dari hasil analisa didapatkan angka keamanan struktur perkuatan dapat dinaikkan hingga 30% melebihi angka keamanan sesuai disain awal. Untuk menjamin agar tulangan dapat bekerja dengan baik perlu dilakukan pengangkeran tulangan tambahan pada ujung bawah pilar serta pemasangan penghubung geser agar beton lama dan baru dapat bekerja sesuai anggapan dalam perhitungan.
Analisa Perbandingan Perhitungan Geser Lentur Berdasarkan Truss Model Muhammad Sigit Darmawan
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2007)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.338 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v2i1.2548

Abstract

Sebagian besar para peneliti geser pada beton bertulang telah setuju bahwa teori Truss Model merupakan cara yang meyakinkan untuk menganalisa geser. Akan tetapi hingga kini, belum ada kesepakatan mengenai Truss Model versi mana yang paling mendekati mekanisme geser.  Studi ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang terdapat pada Truss Model usulan Nielsen, Hardjasaputra, Reineck dan Collins dkk untuk perhitungan geser lentur. Perumusan Truss Model ini juga akan dibandingkan dengan perumusan geser yang dipakai oleh SNI 03-2847, AS 3600 dan EC2. Hasil studi menunjukkan bahwa keempat Truss Model diatas hanya berlaku untuk balok dengan jumlah tertentu tulangan geser (qv). Truss Model usulan Reineck berlaku untuk balok dengan qv£qvmin, Hardjasaputra dan Collins dkk berlaku untuk balok dengan qv ³qvmin, dan Nielsen hanya berlaku untuk balok dengan qv=qvmax. Hal ini terjadi karena kriteria keruntuhan geser berubah dengan bertambahnya jumlah tulangan geser. Studi ini juga menunjukkan bahwa Truss Model usulan Collins dkk adalah yang paling mendekati hasil tes yang didapat dari survey literatur, sedangkan dari hasil uji beban  ketiga Truss Model (selain Nielsen) menghasilkan prediksi rata-rata hanya ±60% dari beban runtuh. Hasil prediksi tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan prediksi berdasarkan ketiga peraturan beton diatas