Sismanto Sismanto
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Operasi Bangunan Pengatur Kali Surabaya, Wonokromo, Kalimas terhadap Banjir Kota Surabaya, dan Penyelesaiannya Sismanto Sismanto
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2007)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.024 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v2i1.2551

Abstract

Kali Surabaya merupakan anak sungai Kali Brantas yang berasal dari Kali Marmoyo. Pintu Air Mlirip yang selanjutnya mengalir menuju menujukotaSurabayamelalui bendung Gunungsari. Di Kota Surabaya, kali Surabaya bercabang menjadi 2 yaitu kali Wonokromo dan Kalimas dengan bangunan pengatur Bendung Jagir, sedangkan di Kalimas terdapat Dam Gubeng yang dulunya berfungsi untuk menaikkan muka air disaat musim kemarau. Disisi lain Kota Surabaya yang selalu banjir disaat terjadi hujan menimbulkan suatu suatu pendapat bahwa banjir banjir tersebut sebagian diakibatkan oleh Sistem Operasi Bangunan pengendali yang ada di sungai sungai tersebut. Kajian ini dimaksudkan untuk membuktikan pendapat tersebut dan bagaimana solusinya jika pendapat tersebut ternyata benar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisa Model dan dengan menggunakan bantuan program HEC-RAS. Dianalisa dengan berbagai kondisi kondisi debit dan metode operasi bangunan bangunan pengendali yang ada di kali Surabaya, kali Wonokromo, dan Kalimas.Hasil dari Penelitian ini menunjukkan bahwa metode operasi Bangunan bangunan pengendali tidak banyak berpengaruh  terhadap banjir kota Surabaya selama debit yang melewati kali kali tersebut tidak lebih dari 60% dari dengan Debit rencana 25 tahunan. Upaya yang harus dilakukan untuk menanggulangi banjir di Kota Surabaya terutama untuk daerah pematusan Kalibokor dan medokan Semampir harus dengan menormalisasi saluran sekunder. Kali Surabaya dan Wonokromo juga harus dilakukan normalisasi untuk mengantisipati debit Q25 tahunan pada beberapa dibagian hilir, sedangkan untuk Kalimas harus dilakukan pengerukan secara berkala untuk ruas antara pintu Jagir hingga bendung karet Gubeng.
Analisa Lahan Kritis Sub DAS Riam Kanan DAS Barito Kabupaten Banjar Kalimantan Tengah Sismanto Sismanto
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2009)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.077 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v6i1.2749

Abstract

Fenomena kejadian banjir, tanah longsor, dan kekeringan serta pencemaran kualitas air beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan pada sub Das Riam Kanan kabupaten banjar, merupakan indikasi adanya kerusakan lahan. Upaya Konservasi DAS harus dilakukan tetapi timbul pertanyaan dari mana upaya tersebut harus dimulai. Tulisan ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan tersebut, cara  yang dilakukan adalah dengan mengintepretasi peta citra Aster, mengalisa tingkat erosi, dan mengklasifikasi lahan kritis. Hasil yang diperoleh dari analisa ini menunjukkan bahwa 43% Sub DAS Riam Kanan merupakan lahan kritis dengan erosi total 150,93 ton/Ha/tahun. Untuk mengembalikan pada fungsi DAS semula perlu tahapan upaya konservasi, 30% harus dilakukan dalam jangka pendek, 32% harus dilakukan pada jangka menengah dan sisanya bisa dilakukan pada jangka panjang.