Permasalahan dalam penelitian ini adalah terkendalanya kinerja pelaksana dalam menanggulangi bencana kabut asap. Seperti sumberdaya dalam menanggulangi kabut asap masih kurang memadai, Komunikasi dan Koordinasi antara Pemerintah Daerah maupun Kota belum optimal, Sosialisasi peduli bencana kabut asap masih kurang, sehingga Tujuan kebijakan belum dapat dipahami oleh masyarakat. Penulis menggunakan teori implementasi dari van Meter dan van Horn (Agustino, 2008:142) yang mengatakan bahwa setidaknya ada enam variabel yang mempengaruhi kinerja kebijakan publik seperti: ukuran dan tujuan,sumberdaya, karakteristik agen pelaksana, sikap para pelaksana, komunikasi antar organisasi, lingkungan ekonomi, sosial dan politik. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1).Ukuran dan tujuan kebijakan, tujuan implementasi penanggulangan bencana kabut asap, sudah tercapai dan dimengerti berbagai pihak, namun dalam hal pendataan kepada masyarakat yang rentan bencana masih dirasakan kurang baik. (2). Sumberdaya, SDM dari BPBD sudah cukup berpengalaman dan memiliki tingkat pendidikan yang baik, namun dari segi jumlah kurang memadai, Tetapi di bantu dengan adanya relawan. Dari segi anggaran yang ada dinilai pemanfaatannya kurang baik dalam menanggulangi bencana. (3). Karakteristik agen pelaksana, seluruh tahap penanggulangan dilakukan berdasarkan standar penyelamatan dilapangan, dan dalam penyebaran tanggung jawab antar instansi sudah cukup baik. (4). Sikap para pelaksana, secara respon dan kontrol pelaksana sudah cukup baik. (5). Komunikasi antar organisasi dan aktivitas pelaksana, penyampaian informasi dari pembuat kebijakan ke pelaksana kebijakan sudah sangat baik dan benar.(6). Lingkungan ekonomi, sosial dan politik. Bencana kabut asap mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sehingga terjadi penurunan pendapatan Sedangkan untuk keadaan politik di kota Pontianak saat bencana kabut asap berlangsung masih cukup baik. Saran penelitian ini agar pelaksana meningkatkan pendataan kepada kelompok masyarakat, serta menciptakan masyarakat yang tangguh terhadap bencana, Seperti menciptakan Masyarakat Peduli Api/ Asap (MPA) dengan anggaran yang ada. Kata-kata Kunci: Kinerja Pelaksana, Implementasi kebijakan, Penanggulangan Bencana, Kabut Asap.