Miss Yameelah Hayeesamae
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perilaku Negatif Manusia dalam Al-Qur’an Muslim Djuned; Miss Yameelah Hayeesamae
TAFSE: Journal of Qur'anic Studies Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/tafse.v3i2.13274

Abstract

Humans are creatures who have the highest perfection because they are prepared to accept burdens and responsibilities, become humans who have a positive attitude, strong personality, physical and spiritual potential as well as intellectually develop optimally. But in reality, not all humans behave well, many become arrogant and arrogant, he forgets the teachings of Allah, and only remember Allah when experiencing unpleasant conditions such as being hit by a disaster. From the above reality, to know human behavior, it is necessary to study the negative human traits mentioned in the Qur'an. The results show that humans are indeed close to Allah with a sincere heart at times when calamity befalls them, but after Allah saves them from the calamities they face, they return to doing injustice and mistakes, not being grateful to Allah, but committing deception by opposing and denying Allah SWT. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kesempurnaan tertinggi karena dipersiapkan untuk menerima beban dan tanggung jawab, menjadi manusia yang memiliki sikap positif, berkepribadian kuat, potensi jasmani dan rohani serta intelektual yang berkembang secara optimal. Tetapi dalam kenyataannya, tidak semua manusia berperilaku baik, banyak yang menjadi sombong dan angkuh, dia lupa akan ajaran Allah, dan  hanya mengingat Allah ketika mengalami kondisi yang tidak menyenangkan seperti tertimpa musibah. Dari realitas di atas, untuk mengetahui perilaku manusia, perlu dikaji tentang sifat-sifat negatif manusia yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manusia memang bertabiat dekat kepada Allah dengan hati yang ikhlas pada waku yang ditimpa musibah, tetapi setelah Allah menyelamatkan mereka dari musibah yang dihadapi, mereka kembali melakukan kezaliman dan kesalahan, tidak bersyukur kepada Allah, tetapi melakukan tipu daya dengan menentang dan mendustakan Allah swt.