Harjanti Janti
STIKes Mitra Husada Karanganyar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Family Numbering System di Puskesmas Dinas Kesehatan Kota Surakarta Harjanti Janti; Astri Sri Wariyanti
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 3, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.187 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v3i1.5554

Abstract

The numbering system is one of the identification systems used to distinguish one patient's medical record file from another patient. Numbering system in the Surakarta Family Health Service Area Region Health Center Region. The implementation of the numbering system is experiencing problems, if there are patients who move or live separately the Head of the Family takes longer to register the patient, because the Officer will provide a new medical record number, create a new medical record document and a new folder for the patient. The research objective is to identify the strengths and weaknesses of the implementation of the Family Numbering System. A qualitative analysis research method with a case study approach. Sample 16 health centers with saturated sampling techniques. Data collection is done by observation, interview and FGD. The results of the study are the advantages of saving storage space, ease of retrieval and return of documents, ease of access to family-based documents while the weakness of the registration time is longer in the event of separation of the head of the family or moving residence. It is recommended that policies be made for all Puskesmas if there are patients who move house or separate families, maximizing the use of tracers by adding information to the tracer including name, medical record number, date and borrower unit.AbstrakSistem penomoran merupakan salah satu sistem identifikasi yang digunakan untuk membedakan berkas rekam medis satu pasien dengan pasien yang lain. Sistem penomoran di Puskesmas Wilayah Dinas Kesehatan Surakarta Family Numbering System. Pelaksanaan sistem penomoran ini mengalami kendala yaitu jika ada pasien yang pindah tempat tinggal ataupun pisah Kepala Keluarga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mendaftar pasien, dikarenakan Petugas akan memberikan nomor rekam medis baru, membuat dokumen rekam medis baru dan folder yang baru untuk Pasien.  Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan penerapan Family Numbering System. Metode penelitian analisis kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sampel 16 puskesmas dengan tehnik sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan FGD. Hasil penelitian yaitu kelebihan hemat tempat penyimpanan, kemudahan pengambilan dan pengembalian dokumen, kemudahan akses dokumen berbasis keluarga sedangkan kelemahan waktu pendaftaran lebih lama jika terjadi pisah Kepala Keluarga atau pindah tempat tinggal.  Disarankan adanya penentuan kebijakan untuk semua Puskesmas jika ada pasien yang pindah rumah atau pisah KK,  memaksimalkan penggunaan tracer dengan menambahkan informasi pada tracer meliputi nama, nomor rekam medis, tanggal dan unit peminjam.
Ketepatan Penggunaan Singkatan Dan Simbol Pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Diagnosis Schizophrenia Harjanti Janti
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 2, No 1 (2019): MARET 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.902 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v2i1.3916

Abstract

Hasil penelitian pada formulir Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT) bahwa terdapat simbol yang terdapat pada buku pedoman yaitu 10 simbol atau 93,41%. Selain itu dalam penggunaan singkatan yang tidak tepat ada 11, 75% dan yang tidak terdapat dalam buku pedoman ada 10, 41%.  Maka dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan dokumen rekam medis diagnosis schizophrenia. Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi ketepatan penggunaan simbol dan singkatan pada dokumen schizophrenia.. Jenis penelitian yaitu deskriptif dengan pendekatan retrospectif. Populasi dalam penelitian yaitu Dokumen Rekam Medis Rawat Inap dengan Diagnosis Schizophrenia pada Tribulan III (Tiga) pada tahun 2017 sejumlah 163 Dokumen. Besar sampel yaitu 62 dokumen rekam medis dengan sampling sistematis. Instrumen penelitian checklist dengan metode observasi dan studi Dokumentasi. Tehnik pengolahan data dengan pengumpulan, edit, klasifikasi, tabulasi dan penyajian data. Analisis data yaitu analisis deskriptif. Berdasarkan hasil observasi dan studi dokumentasi bahwa singkatan yang tidak tepat 13%, tidak ada di buku pedoman ada 17%. Sedangkan simbol yang tidak ada dalam buku pedoman ada 83%. Buku simbol dan singkatan yang dimiliki RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta hanya 1 dan tidak diklasifikasikan menjadi simbol, singkatan dan tanda lainya yang boleh digunakan dan tidak boleh digunakan. Sebaiknya buku dipisahkan antara simbol dan singkatan yang boleh digunakan dan tidak boleh digunaikan. Selain itu dilaksanakan evaluasi dalam pelaksanaan penggunaan simbol dan singkatan serta buku yang digunakan karena masih ada beberapa simbol dan singkatan yang belum tercantum dalam buku.