Ikan baung (Hemibagrus nemurus) adalah salah satu komoditas ikan di perairan umum daratan yang mempunyai prospek untuk dibudidayakan baik di kolam maupun di keramba jaring apung. Ikan baung termasuk jenis ikan konsumsi yang bernilai protein tinggi, sehingga banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Akan tetapi, ikan ini hanya didapatkan dari penangkapan di alam bebas. Untuk mencegah terjadinya eksploitasi yang berlebihan pada ikan ini, akhirnya para petani mulai melakukan pembenihan dan pembesaran. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan, tiap perlakukan diulang sebanyak 3 kali pengulangan. Perlakuan yang digunakan adalah penambahan air kunyit dengan dosis berbeda pada pakan buatan (pelet), dosis air kunyit yang digunakan antara lain sebagai berikut perlakuan A : Kontrol tanpa penambahan air kunyit pada pakan ikan, perlakuan B : Penambahan 0,15% air kunyit pada pakan ikan, perlakuan C : Penambahan 0,30% air kunyit pada pakan ikan dan perlakuan D : Penambahan 0,45% air kunyit pada pakan ikan. Parameter yang diatami yaitu kinerja pertumbuhan ikan baung (pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan harian, jumlah konsumsi pakan, rasio konversi pakan, tingkat kelangsungan hidup) dan parameter kualitas air (kandungan oksigen terlarut, pH dan suhu) Hasil penelitian ini yaitu pemberian perasan air kunyit pada pakan ikan baung dengan dosis yang telah ditentukan ternyata belum mampu meningkatkan kinerja pertumbuhan ikan. Kualitas air selama penelitian masih dalam kondisi yang baik untuk mendukung pertumbuhan ikan baung, Do (5ppm), pH(6-7) suhu (25-30oC) dan amoniak (0,025 mg/L).