Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SOSIALISASI PERSEPSI REMAJA TENTANG BODY IMAGE, POLA AKTIVITAS FISIK DAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI Gina Puspita; Bambang Edi Susyanto; Suci Aprilia
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 9. Manajemen Rumah Sakit Era Pandemi Covid-19
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.513 KB) | DOI: 10.18196/ppm.39.130

Abstract

Latar Belakang: Status gizi remaja dipengaruhi oleh kebiasaan makan dan aktivitas fisik. Persepsi body image remaja diduga memengaruhi kebiasaan makan. Persepsi body image positif dan pola aktivitas fisik yang benar akan meningkatkan kualitas status gizi yang baik pada remaja. Kami melakukan pelatihan pengukuran antropometri, penilaian body image, dan aktivitas fisik pada remaja. Tujuan: Melihat gambaran persepsi body image dan aktivitas fisik terhadap Index Masa Tubuh Remaja Metode: Desain observasional deskriptif melibatkan 45 remaja dari SMA. Pelatihan pengukuran antropometri untuk mendapatkan hasil IMT kemudian dinilai menggunakan CDC 2000. Persepsi body image dinilai dengan skoring Figure Rating Scale (FRS). Hasil: Didapatkan dari 45 remaja dengan hasil IMT persentil > 85 memiliki persepsi body image positif sebesar (67%) dan sisanya (33%) negatif. Remaja dengan hasil IMT persentil >85 sebagian besar melakukan aktivitas fisik (80%). Implikasi: Peserta dapat memahami cara pengukuran antropometri yang tepat. Pengenalan terhadap persepsi body image terhadap IMT peserta. Memahami pentingnya melakukan aktivitas fisik pada remaja yang tepat. Simpulan: Remaja dengan gizi lebih sebagian besar memiliki persepsi body image positif dan melakukan aktivitas fisik 30menit/hari. Telah terlaksana kegiatan pengabdian pengembangan SMA Muhammdiyah Sleman, dari tahap sosialisasi hingga terbentuknya persepsi yang baik mengenai body image dan aktivitas fisik pada remaja.
The Correlation of Education, Work, and Mother's Age with The Completeness of Basic Immunization in Toddlers at Puskesmas Kuok-Riau in Period of January-June 2013 Yanasta Yudo Pratama; Sifa Anisa Yaoma; Bambang Edi Susyanto
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 16 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v16i1.920

Abstract

Immunization prevents some dangerous diseases for children. Completeness of basic immunization is influenced by several factors. This study aims to determine the relationship between education, occupation, and maternal age with the completeness of basic immunization. This type of research is descriptive quantitative analytic with cross sectional method. This research was conducted in July 2013 at the Kuok-Riau Public Health Center. The number of samples is 75 and selected by non-probability sampling. Immunization status at the age of 30, 67.3% completed basic immunization and 32.7% did not complete basic immunization. For mothers aged 30 years, 30.4% completed basic immunization and 69.68% did not complete basic immunization. For mothers with education <9 years, 37.9% did not graduate and 62.1% graduated. For mothers with 12 years of education, 67.4% graduated and 32.6% did not graduate. For working mothers, 68.3% completed and 31.7% did not. Housewives, 41.2% completed and 58.8% did not. The results of correlation analysis with Chi-Square test obtained p-value 0.005 (p<0.05), education with immunization, p-value 0.017 (p<0.05), work status with immunization, p-value 0.022 (p<0 ,05). There is a relationship between maternal educational status, maternal employment status, and maternal age with immunization status.
Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Diare Dengan Pengelolaan Diare Pada Anak Usia 1-5 Tahun Fika Rahmi Putri; Bambang Edi Susyanto; Ade Erni
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 4 No. 2 (2024): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v4i2.753

Abstract

Di Indonesia diare masih menjadi penyebab utama kematian pada balita. Berdasarkan kelompok umur, balita (1-4 tahun) menduduki prevalensi tertinggi terhadap kejadian diare yaitu sebesar 16,7%. Oleh karena itu diperlukan tindakan penatalaksanaan yang cepat dan tepat untuk mengurangi angka kematian balita karena diare. Mengetahui hubungan anatara pengetahuan ibu tentang diare dengan pengelolaan diare pada anak usia 1-5 tahun di kecamatan Taman Tirto kasihan bantul. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan anatara pengetahuan ibu terhadap diare dengan pengelolaan diare pada anak usia 1-5 tahun di wilayah kasihan bantul. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2017 dengan mengguanakan desain penelitian observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Sampel penelitian ialah anak usia 1-5 tahun yang terdaftar di beberapa TPA/SPS/PAUD di wilayah Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Subyek dipilih secara purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada orang tua responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Uji Chi-Square/Fisher. Hasil penelitian ini menunjukkan 66 sampel yang dipilih secara acak di Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak (TK) dan Satuan PAUD Sejenis kelurahan Taman Tirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan ibu sebagian besar termasuk dalam kategori baik yaitu sebanyak 38 responden (57.6%). Perilaku ibu sebagian besar termasuk kategori baik yaitu sebanyak 34 responden (51.5%). Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang diare dengan pengelolaan diare pada anak usia 1-5 tahun, dengan nilai significancy 0.007 (P<0.05). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang diare dengan pengelolaan diare pada anak usia 1-5 tahun di kecamatan Taman Tirto Kasihan Bantul Yogyakarta.
The Correlation of Education, Work, and Mother's Age with The Completeness of Basic Immunization in Toddlers at Puskesmas Kuok-Riau in Period of January-June 2013 Yanasta Yudo Pratama; Sifa Anisa Yaoma; Bambang Edi Susyanto
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 16 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v16i1.920

Abstract

Immunization prevents some dangerous diseases for children. Completeness of basic immunization is influenced by several factors. This study aims to determine the relationship between education, occupation, and maternal age with the completeness of basic immunization. This type of research is descriptive quantitative analytic with cross sectional method. This research was conducted in July 2013 at the Kuok-Riau Public Health Center. The number of samples is 75 and selected by non-probability sampling. Immunization status at the age of 30, 67.3% completed basic immunization and 32.7% did not complete basic immunization. For mothers aged 30 years, 30.4% completed basic immunization and 69.68% did not complete basic immunization. For mothers with education <9 years, 37.9% did not graduate and 62.1% graduated. For mothers with 12 years of education, 67.4% graduated and 32.6% did not graduate. For working mothers, 68.3% completed and 31.7% did not. Housewives, 41.2% completed and 58.8% did not. The results of correlation analysis with Chi-Square test obtained p-value 0.005 (p<0.05), education with immunization, p-value 0.017 (p<0.05), work status with immunization, p-value 0.022 (p<0 ,05). There is a relationship between maternal educational status, maternal employment status, and maternal age with immunization status.