Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KELEMBAGAAN KELOMPOK WANITA TANI DI DUSUN KEDUNGPOH KIDUL DESA KEDUNGPOH, NGLIPAR Sriyadi Sriyadi; Jazaul Ikhsan
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 2. Kemitraan dalam Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.75 KB) | DOI: 10.18196/ppm.32.225

Abstract

Dusun Kedungpoh Kidul terletak di Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dusun Kedungpoh Kidul terdiri atas 4 Rukun Tetangga,1 Rukun Warga, dan 101 Kepala Keluarga. Dusun Kedungpoh Kidul dipimpin oleh seorang kepala dukuh yang dalam membangun pedukuhannya didukung Kelompok Kegiatan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (POKGIAT LPMD), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Tingkat Pedukuhan (PKK Dusun), Karang Taruna, Kelompok Tani, Kelompok Wanita Tani, Posyandu Anak, Posyandu Lansia, dan Takmir Masjid. Mata pencaharian penduduk Dusun Kedungpoh Kidul sebagian besar merupakan petani, buruh, pedagang, pengrajin, dan beberapa menjadi Pegawai Negeri Sipil. Berdasarkan pemetaan secara partisipatif dengan masyarakat, permasalahan yang dihadapi masyarakat di Dusun Kedungpoh Kidul adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Lantip Makarti belum berfungsi secara maksimal. Solusi yang ditawarkan (1) penyuluhan pengembangan organisasi, (2) penyuluhan pembuatan pupuk kompos, (3) penyuluhan budi daya Aloe Vera, (4) penyuluhan pengolahan Aloe Vera, serta (5) penyuluhan dan pembagian bibit tanaman. Hasil pengabdian menunjukkan penyuluhan pengembangan organisasi, penyuluhan pembuatan pupuk kompos, penyuluhan budi daya Aloe Vera, penyuluhan pengolahan Aloe Vera, dan penyuluhan dan pembagian bibit tanaman terlaksana dengan baik dan diikuti dengan antusias oleh masyarakat. Perlu pendampingan oleh pemerintah dan perguruan tinggi secara berkesinambungan demi berhasilnya program Kelompok Wanita Tani (KWT) Lantip Makarti.
PKM INDUSTRI KACANG METE TAMAN MOJO DUSUN MOJOLEGI, KARANG TENGAH, IMOGIRI, BANTUL Sriyadi Sriyadi; Jazaul Ikhsan
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 3. Kapasitas Daya Saing UMKM dan BUMDES
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.451 KB) | DOI: 10.18196/ppm.33.331

Abstract

Dusun Mojolegi, Desa Karangtengah, Imogiri, Bantul, terdiri dari 6 RT, 240 KK. Penduduk Dusun Mojolegi sebagian besar petani, urutan berikutnya buruh, pedagang, pengrajin dan beberapa menjadi PNS. Salah satu potensi yang dimiliki Dusun Mojolegi adalah luas perkebunan Jambu Mete yang mencapai 100 hektar. Sebagian besar petani mete menjual biji mete kepada pengrajin kacang mete. Pengrajian kacang mete di Dusun Mojolegi tergabung dalam Kelompok Industri Rumah Tangga Taman Mojo. Para pengrajin selain mengolah biji mete hasil budidaya sendiri juga mengolah biji mete hasil budidaya dari para tetangganya. Permasalahan yang dihadapi pengrajin Kacang Mete Taman Mojo adalah, (1) selama ini kacang mete yang dihasilkan hanya untuk memenuhi pesanan para konsumen saat punya hajatan atau Hari Raya Idul Fitri, dan (2) kemasan yang digunakan masih tradisonal hanya dibungkus plastik tanpa kemasan yang menarik. Solusi yang ditawarkan berupa fasilitas pembuatan kemasan yang menarik, fasilitasi penggunaan siller kemasan plastik, dan konsultasi, serta pendampingan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa fasilitasi pembuatan kemasan yang menarik dan fasilitasi penggunaan siller kemasan plastik diikuti dengan antusias oleh para pengrajin. Kepada para pengrajin diserahkan bantuan berupa 10 set platik kemasan yang menarik dan mesin siller. Perlu pendampingan perguruan tinggi yang berkesinambungan demi keberhasilan pemasaran dengan penggunaan mesin siller.
PKM Kelompok Industri Rumah Tangga Kacang Mete Di Dusun Mojolegi Desa Karang Tengah Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul DIY Sriyadi Sriyadi; Eni Istiyanti
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 3. Pengembangan Usaha Mikro, kecildan Menengah (UMKM), Serta Ekonomi Kreatif
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.015 KB) | DOI: 10.18196/ppm.23.350

Abstract

Dusun Mojolegi Desa Karangtengah Kecamatan Imogiri mempunyai potensi yang cukup menonjol padakomoditas Jambu Mete dengan Luas tanam sekitar 100 ha. Hasil olahan jambu mete yang sudahberkembang yaitu kacang mete. Permasalahan yang dihadapi mitra yaitu (i) tingkat kerusakan kacangmete cukup tinggi (30%) dan waktu yang dibutuhkan untuk pegupasan karena menggunakan alatpengupas biji mete manual; (ii) pemasaran kacang mete yang masih sangat tradisional menjual kalauada pesanan. Solusi dan target luaran yang dicapai yaitu (i) fasilitasi alat pengupas biji mete yang mudahserta praktis; (ii) fasilitasi web pemasaran kacang mete. Metode yang dipakai untuk mencapai tujuanyaitu (i) transfer teknologi tepat guna berupa alat pengupas kacang mete; (ii) transfer teknologi webpemasaran kacang mete, dan (iii) monitoring dan evaluasi kegiatan. Hasil pengabdian menunjukkanbahwa fasilitasi atau pelatihan pengunaan alat pengupas bisi mete dan pemasaran kacang mete besertapakciging diikuti dengan antusias oleh para pengrajin. Kepada para pengrajin diserahkan bantuanberupa 2 alat mesin pengupas biji mete, 10 pisau pengupas biji mete dan 15 paket plastik stiker. Perlupendampingan oleh pemerintah dan perguruan tinggi yang berkesinambungan demi berhasilnyapenggunaan mesin pengupas biji mete beserta pemasarannya.
Kelembagaan Kelompok Wanita Tani Di Dusun Soka Desa Seloharjo Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Sriyadi Sriyadi; Jazaul Ikhsan
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 5. Pemberdayaan Kaum Perempuan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.382 KB) | DOI: 10.18196/ppm.25.449

Abstract

Dusun Soka terletak di Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul. Dusun ini terdiri dari6 RT dan 300 Kepala Keluarga. Dusun Soka dipimpin oleh seorang kepala dusun yang dalammembangun pedukuhannya didukung Kelompok Kegiatan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa(POKGIAT LPMD), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Tingkat Pedukuhan (PKK Dusun),Karang Taruna, Kelompok Tani, Kelompok Wanita Tani, Posyandu Anak, Posyandu Lansia, danjuga Takmir Masjid. Mata pencaharian penduduk Dusun Soka, sebagian besar dari mereka merupakanpetani. Di urutan kedua perekonomian DusunSoka disokong oleh penduduk yang bermata pencahariansebagai buruh. Selebihnya penduduk Dusun Soka berprofesi sebagai wiraswasta seperti pedagang danpengrajin. Dan beberapa menjadi Pegawai Negeri Sipil. Berdasarkan pemetaan secara partisipatifdengan masyarakat permasalahan yang dihadapi adalah belum terdapatnya Kelompok Wanita Tanipada hal sebagian besar ibu-ibu terlibat pada usahatani. Solusi yang ditawarkan adalah pembentukanKelompok Wanita Tani (KWT) beserta fasilitasnya, pelatihan manajemen Organisasi KelompokWanita Tani beserta pendampingannya, pelatihan manajemen administrasi Organisasi KelompokWanita Tani beserta pendampingannya, pelatihan manajemen keuangan Organisasi Kelompok WanitaTani beserta pendampingannya, pelatihan pembuatan pupuk kompos beserta pendampingannya, danpembagian dan penanaman buah-buahan di pekarangan masyarakat di Dusun Soka Desa SeloharjoKecamatan Pundong Kabupaten Bantul DIY. Hasil pengabdian menunjukkan terbentuknya KelompokWanita Tani (KWT) ‘Soka Makmur”, pelatihan manajemen Organisasi, pelatihan manajemenadministrasi, pelatihan manajemen keuangan, pelatihan pembuatan pupuk kompos, pembagian danpenanaman buah-buahan di pekarangan masyarakat terlaksana dengan baik. Perlu pendampingan olehpemerintah dan perguruan tinggi yang berkesinambungan demi berhasilnya program Kelompok WanitaTani (KWT) Soka Makmur.
PENGUATAN KELEMBAGAAN SOSIAL MASYARAKAT DI ERA PANDEMI Sriyadi Sriyadi; Jazaul Ikhsan
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa( BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.617 KB) | DOI: 10.18196/ppm.44.747

Abstract

Desa Pendowoharjo merupakan bagian integral dari wilayah Kabupaten Bantul yang terdiri dari 75 (tujuh puluh lima) desa. Desa Pendowoharjo memiliki luas wilayah 6.980,170 Ha yang secara administratif Pemerintahan terbagi dalam 16 (enam belas ) Pedukuhan dan 94 RT. Di Desa Pendowoharjo banyak masyarakat atau warganya yang usaha di bidang kuliner. Salah satunya usaha kecil bidang kuliner dengan nama “Bertambul”. Permasalahan yang dihadapi oleh usaha kecil “Bertambul” adalah masih kurang menyediakan protokol kesehatan Covid 19. Tujuan dari pengabdian ini diantaranya (1). Penyuluhan dan diskusi pentingnya protokol kesehatan Covid 19, (2). Memfasilitasi pengadaan tempat cuci tangan (wastafel), dan (3). Memfasilitasi banner. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini (1). diskusi, kegiatan ini dilakukan dengan diskusi tentang pentingnya banner penunjuk usaha dan wastafel protokol kesehatan Covid 19, dan (2). demonstrasi dan praktek. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa fasilitasi pentingnya protokol kesehatan Covid 19 bagi usaha mikro kecil dan menengah “Bertambul”, fasilitasi pengadaan tempat cuci tangan (wastafel), dan fasilitasi mendesain dan memasang banner diikuti dengan antusias oleh pengrajin. Kepada pengrajin diserahkan bantuan berupa tempat cuci tangan (wastafel) 2 unit dan banner 2 unit. Perlu pendampingan perguruan tinggi yang berkesinambungan demi keberhasilan dan berkembangnya UMKM Bertambul.
OPTIMALISASI MARKETING TERHADAP UMKM APRI’S SILVER PADA MASA PANDEMI Sriyadi Sriyadi
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa( BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.899 KB) | DOI: 10.18196/ppm.44.748

Abstract

Kelurahan Purbayan terdiri dari 14 Rukun Warga (RW) dan 58 Rukun Tetangga (RT) dengan jumlah Kepala Keluarga 3302 KK dan jumlah penduduk 10.176 jiwa. Salah kampung yang berpotensi di Kelurahan Purbayan, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta adalah Kampung Basen. Kampung Basen sendiri telah diresmikan sebagai kampung wisata berbasis potensi UMKM. Kampung Basen ini termasuk desa yang memiliki sumber daya manusia yang baik dibuktikan dengan banyaknya pengrajin salah satunya pengrajin perak Apri”s Silver. Pengrajin perak ini membuat beraneka ragam kerajinan yang dapat dikembangkan. Permasalahan yang dihadapi pengrajin salah satunya adalah kurangnya pemasaran yang dilakukan untuk menarik minat pembeli apalagi saat pandemi, termasuk belum mempunyai kemasan atau packaging yang menarik. Tujuan dari pengabdian ini (1). mengetahui kemasan (packaging) kerajinan perak yang menarik, dan (2). memfasilitasi pembuatan kemasan (packaging) kerajinan perak. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian (1). penyuluhan dan diskusi, kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan, ceramah dan diskusi tentang kemasan (Packaging) produk kerajinan, dan (2). demonstrasi dan praktek. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa fasilitasi pembuatan kemasan yang menarik diikuti dengan antusias oleh pengrajin. Kepada para pengrajin diserahkan bantuan berupa 12 set kemasan yang menarik dengan 3 ukuran. Perlu pendampingan perguruan tinggi yang berkesinambungan demi keberhasilan pemasaran kerajinan perak Apri’s Silver.
PENDAMPINGAN PKM INDUSTRI ROTI DALAM PENINGKATAN PRODUKSI Sriyadi Sriyadi; Jazaul Ikhsan
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa( BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.956 KB) | DOI: 10.18196/ppm.44.749

Abstract

Dusun Karangrejek, Desa Karangtengah, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari 7 Rukun Tetangga (7 RT), 360 Kepala Keluarga. Total penduduk yang tinggal di Dusun Karangrejek sebanyak 542 jiwa laki-laki dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 516 jiwa. Salah satu potensi yang dimiliki Dusun Karangrejek adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berada di Dusun Karangrejek adalah usaha “Roti Mbak Supri”. Industri rumah tangga “Roti Mbak Supri” dalam memproduksi masih menggunakan alat-alat yang sangat sederhana termasuk dalam memasak, dengan cara digoreng. Sehingga dalam memproduksi atau memasak roti cukup banyak menggunakan minyak goreng, yang mengakibatkan banyak biaya untuk membeli minyak goreng. Permasalahan yang dihadapi Industri rumah tangga “Roti Mbak Supri” adalah selama ini dalam memproduksi atau memasak roti masih menggunakan alat yang sangat sederhana, sehingga mengurangi kualitas roti dan juga membutuhkan biaya cukup banyak untuk membeli minyak goreng. Tujuan dari pengabdian (1). penyuluhan memproduksi roti dengan berbagai varian, dan (2). memfasilitasi penggunaan mesin open roti. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini (1). penyuluhan dan diskusi, kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan, ceramah dan diskusi tentang produksi roti, dan (2). demonstrasi dan praktek. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa penyuluhan memproduksi roti dengan berbagai varian dan fasilitasi penggunaan mesin open roti diikuti dengan antusias oleh pengrajin. Kepada para pengrajin diserahkan bantuan berupa mesin open roti. Perlu pendampingan oleh pemerintah dan perguruan tinggi yang berkesinambungan demi berhasilnya berkembangnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Roti Mbak Supri