Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi, Pengetahuan Ibu Tentang Lingkungan Sehat Dan Diare Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 1-5 Tahun Di Puskesmas Pembina Palembang: The Socioeconomic Factors, Knowledge About The Environment And Healthy And Diarrhea As The Diarrhea In Children Under Five Years Of Age 1-5 at Pembina Public Health Center Palembang Arly Febrianti
Journal of Midwifery and Nursing Vol. 1 No. 3 (2019): Health Science
Publisher : Institute Of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.378 KB)

Abstract

Diare merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak di negara berkembang, dengan perkiraan 1,3 miliar episode dan 3,2 juta kematian setiap tahun pada balita. Diare adalah peningkatan volume, keenceran serta frekuensi lebih dari 3 kali sehari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Faktor Pengetahuan Ibu tentang lingkungan sehat dan Diare, Sosial Ekonomi dengan kejadian diare pada balita usia 1-5 tahun di puskesmas pembina Palembang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun yang berkunjung ke Puskesmas Pembina Palembang yang berjumlah 59 balita. Tehnik pengambilan sample dalam penelitian ini adalah total sampling, sehingga sampel didapatkan berjumlah 59 orang. Hasil penelitian tentang faktor ekonomi responden didapat bahwa dari 59 responden diperoleh p value = 0,033 sedangkan dari faktor pengetahuan ibu tentang kesehatan lingkungan didapat bahwa dari 59 responden diperoleh p value = 0,045 dan dari faktor pengetahuan ibu tentang diare didapatakan bahwa dari 59 respondenhasil diperoleh p value = 0,028. Kemiskinan, kesehatan lingkungan dan pengetahuan seseorang sangat mempengaruhi status kesehatan pada balita. Secara statistik ada hubungan antara faktor ekonomi dengan kejadian diare pada balita, ada hubungan antara faktor pengetahuan ibu tentang lingkungan sehat dengan kejadian diare pada balita dan ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang diare dengan kejadian diare pada balita. Saran Bagi Puskesmas Pembina Palembang bisa meningkatkan pengetahuan ibu dengan cara penyebarkan leaplet dan dor to dor dengan masyarakat, Bagi Institusi Pendidikan bisa memanfaatkan sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan mahasiswa tentang diare dan Bagi Peneliti Selanjutnya bisa meneliti tentang Hubungan Faktor Sosial Ekonomi, Pengetahuan Ibu Tentang Lingkungan Sehat dan Diare dengan Kejadian Diare pada Anak Pra Sekolah.
Hubungan Pendidikan Ibu dan Ekonomi Keluarga Pada Pertumbuhan Balita di Puskesmas Pemulutan Arly Febrianti
Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP) Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32524/jksp.v1i1.95

Abstract

Child growth is the increase in the number, size of an organ and the development of the ability (skill) of complex and regular body functions. Many factors influence, one of which is family factor. Growth will be optimal if the various factors of the family is improved, both in terms of quantity and quality. The problem in this research is the unknown relationship of mother education level and family economic level on the growth of children under five (1-5 years) at Puskesmas Pemulutan of Ogan Ilir Regency covering dependent variable and independent variable. The purpose of this study is to determine the relationship between maternal education level and family economic level on the growth of children under five years (1-5 years) in Puskesmas Pemulutan Ogan Ilir District. This research is a descriptive analytic research with cross sectional approach to know the relationship of education level of mother and the economic level of the family on the growth of children under five (1-5 years) conducted on 50 samples by using the total population of mothers with children aged 1-5 years in Puskesmas Pemulutan Ogan Ilir. In this study, it was found that 50 mothers with children aged 1-5 years of education owned by the mother percentage were not much different from the well-educated mothers (53.0%), (70.0% ) family income is low, and the growth of children in Puskesmas Pemulutan is normal (62.0%). From the research results found that there is a relationship between the level of education of the mother and the economic level of the family with the growth of children. Therefore, it is recommended that health workers and posyandu cadres are more active in providing information, counseling, and early detection of child development
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS 7 ULU KOTA PALEMBANG Arly Febrianti
Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP) Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32524/jksp.v3i1.239

Abstract

ISPA is the upper respiratory tract disease with particular attention to lung inflammation(pneumonia) and not the ear and throat diseases.The purpose of this study is to determine the relationship of knowledge, attitudes and maternaleducation with incidence of respiratory infection in infants in the region of Palembang CityHealth Center 7 Ulu 2019. This type of quantitative research is conducted using survey methodsof analytic cross sectional approach. The number of samples of this study of 30 respondents.From the results of bivariate analysis, no significant association between maternal knowledge ofthe incidence of ARI in infants (p value 0.013), no significant relationship between maternalattitude to the incidence of ARI in infants (p value 0.002), no significant association between theincidence of maternal education ARI in infants (p value 0.004). Expected for the mother, may be active to follow any counseling provided by health workers as well as asking about the material that has not been understood in the hope of changing unhealthybehaviors. As a child away from direct exposure of patients with ARI, always keeping the houseclean.
PENGARUH PEMBERIAN DIET VIRGIN COCONUT OIL(VCO)TERHADAP KADAR SERUM KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS PUTIH JANTAN (rattus norvegicus) HIPERKOLESTEROLEMIK Arly Febrianti
Masker Medika Vol 4 No 2 (2016): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diet tinggi lemak, obesitas, gaya hidup (kurang gerak) merupakan faktor resiko dan kemungkinan untuk aterosklerosis dan hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia meliputi perubahan-perubahan dalam profil lipid yang berhubungan dengan peningkatan aterosklerosis.Selain melalui olahraga yang cukup dan teratur, mengkonsumsi suplemen makanan kesehatan dengan zat nutrisi yang cukup dan obat tradisional tidak kalah pentingnya untuk mencegah terjadinya Aterosklerosis. Menormalisasi profil lipid yang tinggi dilakukan melalui diet salah satu produk pangan fungsional yang popular adalah VCO (Virgin Cococnut Oil) VCO merupakan minyak yang diolah dengan berbagai cara salah satunya diproses tanpa pemanasan dari daging buah kelapa segar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian diet Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap kadar kolesterol total pada tikus putih jantan (Rattus norvegiccus) hiperkolesterolemik. Penelitian True Experimental dengan rancangan one group pre-post test design. Penelitian ini dilakukan sendiri dan pemeriksaan darah akan dilakukan di Balai Besar Laboraturium Daerah yang berlangsung dari bulan Februari 2015 sampai dengan April 2015. Pada penelitian ini terdapat 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 16 ekor tikus, jadi keseluruhan jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 32 ekor. Kedua kelompok ditimbang berat badannya sebelum diberikan pakan tinggi lemak untuk mengetahui perubahan berat badan tikus dengan tujuan untuk penentuan pemberian pakan tinggi lemak dan diet Virgin Coconut Oil (VCO). Pengambilan darah dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum dan sesudah pemberian pakan tinggi lemak dan setelah pemberian Virgin Coconut Oil (VCO). Data dideskripsikan dalam bentuk tabel dan diolah dengan menggunakan uji t-test tidak berpasangan pada SPSS 17.0 for Windows Version untuk mengetahui perbedaan dengan kelompok kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar kolesterol total darah kelompok kontrol dengan nilai mean 94.10 ± 14.04 setelah diet VCO dan perlakuan setelah pemberian VCO didapatkan nilai mean 56.80 ± 3.175 bahwa terdapat perbedaan yang bermakna (p < 0,05) rerata kadar kolesterol total darah yang dilakukan perlakuan Virgin Coconut Oil (VCO) dengan dosis 0,81 ml dibandingkan dengan kelompok kontrol. Ini artinya pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) dengan dosis 0,81 ml berpengaruh terhadap kadar kolesterol total darah tikus wistar. Ada pengaruh pemberian diet Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap kadar kolesterol total darah, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pemberian diet Virgin Coconut Oil (VCO) dilakukan penelitian sejenis kepada manusia untuk mengetahui pengaruh dan efektivitasnya pada manusia
PERAN PERAWAT DALAM PERAWATAN LUKA DIABETIKUM (GANGREN) DI RUANG DAHLIA RUMAH SAKIT TK II DR AK GANI PALEMBANG TAHUN 2014 Arly Febrianti
Masker Medika Vol 5 No 1 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa penelitian di Indonesia melaporkan bahwa angka kematian ulkus Gangren pada penyandang Diabetes Melitus antara 17 - 32 %, sedangkan angka laju amputasi berkisar antara 15 - 30 % (Soegondo et al, 2007). Setelah pengidap Diabetes Melitus menjalani amputasi, tiga tahun berikutnya sekitar 30 % diantaranya akan menjalani amputasi lagi pada bagian tubuh lainnya. Bahkan 2/3 dari penderita yang menjalani amputasi akan meninggal lima tahun kemudian. Para ahli diabetes memperkirakan ½ sampai ¾ kejadian amputasi dapat dihindarkan dengan perawatan kaki yang baik (Kompas, 2006). Melalui penanganan profesional terhadap Luka Diabetikum, baik pencegahan dan perawatannya, diharapkan tindakan amputasi dapat dicegah. Penting bagi perawat untuk memahami dan mempelajari perawatan luka karena perawat bertanggung jawab terhadap evaluasi keadaan pembalutan selama 24 jam (Gitarja & Asmi, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran perawat dalam perawatan Luka Diabetikum (Gangren) di Ru Dahlia RS TK II DR AK Gani Palembang. Menggunakan desain penelitian kualitatif melalui pendekatan wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Informan pada penelitian ini berjumlah 6 orang. Penelitian ini dilakukan selama 7 hari yang dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2014 sampai dengan 5 Juli 2014. Hasil penelitian didapatkan bahwa secara keseluruhan perawat memiliki pengetahuan yang cukup baik, persepsi yang baik tentang peran perawat dalam perawatan Luka Diabetikum (Gangren), dan sudah memiliki motivasi dalam melakukan perawatan Luka Diabetikum (Gangren). Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk perawatan Luka Diabetikum (Gangren) belum tersedia. Supervisi sudah dilakukan secara berkesinambungan, fasilitas yang mendukung dalam perawatan Luka Diabetikum (Gangren) belum tersedia dengan maksimal. Diharapkan bagi pihak Rumah Sakit untuk lebih memfasilitasi peningkatan pengetahuan, segera menyusun Standar Prosedur Operasional (SPO) dan menambah fasilitas guna mendukung perawatan Luka Diabetikum (Gangren).
PERAWATAN KULIT PADA ANAK UMUR 0-3 TAHUN YANG MENDERITA DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMULUTAN KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2018 Arly Febrianti; Desy Anggraini
Masker Medika Vol 6 No 2 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerusakan kulit pada anak penderita diare dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu tetang bagaimana cara perawatan kulit khususnya di daerah bokong dan lipatan paha. Masih banyak ibu yang menggunakan popok yg tidak menyerap cairan selain itu pengguan popok plastic juga dapat menyebabkan lecet, pengguan bedak baby oil,bedak tabur, dapat mengurangi lesi. Dampak negatif penyakit diare pada bayi dan anak-anak antara lain adalah menghambat proses tumbuh kembang anak yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup anak, penyakit diare di masyarakat (Indonesia) lebih di kenal dengan istilah “Muntaber” menimbulkan kecemasan dan kepanikan warga masyarakat karena bila tidak segera di obati dalam waktu singkat penderita akan meninggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan kulit anak usia 0-3 tahun yang menderita Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir tahun 2018. Menurut jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat Quasi Experimental one group pre test and post test.. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang membawa anaknya dengan penyakit diare untuk berobat di Wilayah Kerja Puskesmas Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir dengan sampel 50 orang. Pengambilan sampel dengan cara Simple Random Sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari –Juni Tahun 2018. Hasil statistik menujukkan nilai rata-rata sebelum diberikan penyuluhan / pre test adalah 10.16 dan standar deviasi adalah 1.867. Sedangkan pada Post test diberikan penyuluhan pendidikan kesehatan adalah 14.84 dengan standar deviasi sebesar 2.427 yang menunjukkan perbedaan nilai besar 4.6. Hal ini memperlihatkan adanya peningkatan pada post / setelah diberikan penyuluhan . Dari hasil paired sample test, terlihat bahwa nilai t hitung adalah -11.345 dengan level signifikansi sebesar .000 Skin problems in children with diarrhea commonly happen due to their mothers’ lack of knowledge in treating the skin, especially in the area of buttocks and thigh folds. For examples, the use of diapers that do not absorb liquids andthe use of plastic diapers which causes blisters. Some mothers are not aware that the use of baby oil and powder can help reduce lesions. The negative impacts of diarrheal diseases on infants and children include inhibiting the child's growth and development process which in turn can reduce the quality of life of children. Diarrheal diseases in Indonesian communityare commonly known as "Muntaber" (vomitting and diarrhea) causing anxiety and panic among people in the community. If this is not immediately treated, the patient will die. This study aims at describing the maternal knowledge on the skin treatment for children aged 0-3 years old who suffer from diarrhea in the Pemulutan Community Health Center of Ogan Ilir Regency in 2018. Thisresearch applied a quasi-experimental quantitative one group pre test and post test method. The population of this study were all mothers who brought their children with diarrheal disease to seek treatment at the Pemulutan Community Health Center50 people were drawn as the samples of this research through Simple Random Sampling method. This research was conducted in February - June 2018. The statistical results show the average value before a health counseling/ pre test is 10.16 and the standard deviation is 1,867. Meanwhile post test was given after a health counseling. The average value is 14.84 with a standard deviation of 2,427. This shows 4.6 difference in in value. It means that there is an increase being given counseling. From the results of the paired sample test, it can be seen that the calculated t value is -11,345 with a significance level of .000