Syarifuddin Syarifuddin
Universitas Riau Kepulauan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN PERTUMBUHAN JUMLAH PENDUDUK DI KELURAHAN GALANG BARU KOTA BATAM Syarifuddin Syarifuddin; Rahmayandi Mulda
JURNAL TRIAS POLITIKA Vol 4, No 1 (2020): April 2020, Jurnal Trias Politika
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Riau Kep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jtp.v4i1.2517

Abstract

Implementasi kebijakan pengendalian pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Batam dengan studi kasus penggunaan alat kontrasepsi di kelurahan Galang Baru  menjadi salah perhatian serius bagi pemerintah daerah Kota Batam karena di kelurahan tersebut jika dibandingkan kelurahan lain yang ada di Kecamatan Galang  termasuk wilayah yang mengalami pertumbuhan penduduk atau jumlah  penduduk yang paling banyak yakni mencapai  1. 455.000 penduduk perempuan dan  laki-laki  mencapai 1. 226.000 .dengan total jumlah penduduk 2.681. 000.  Jumlah penduduk tersebut berada di pulau-pulau yang ada di Kota Batam. Indikator penelitian ini menggunakan  teori implementasi kebijakan Edwar III yakni indikator  Komunikasi,  Sumber daya , Disposisi, Struktur Birokrasi. Metode  Penelitian  ini menggunakan  Metode  Deskriptif  Kualitatif.  Deskriptif  yaitu  data  yang  dikumpulkan  adalah  berupa  kata-kata,  gambar,  dan  bukan  angka-angka.  Deskriptif  Kualitatif  adalah  pecarian fakta  dengan  interpretasi  yang  tepat  melalui  pengamatan  wawancara,  dan  penelaahan  dokumen.   Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Komunikasi Informasi dalam hal Edukasi masih kurang dalam penyampaian informasi serta pelayanan kepada publik. b. Sumber Daya Manusia cukup baik mengenai kerjasama dengan mitra kerja akan tetapi kurang baik mengenai pekerja lapangan keluarga berencana karena jumlahnya yang sedikit. c. Disposisi terealisasi jika dilihat dari Peserta aktif Semua Metode , namun jika dilihat dari tiap metode kontrasepsi ada 2 (dua) yang tidak terealisasi yaitu MOP dan kondom, dan angka prevalensinya juga menurun. d. Struktur birokrasi sudah baik karena sudah dijalankan sesuai Peraturan pemerintah daerah.