Dewi Agustina
Program Studi Fisioterapi, Stikes Siti Hajar, Medan, Indonesia

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN BERAS JIMPITAN DAN KETERSEDIAAN PANGAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS MEDAN LABUHAN Dewi Agustina
Jurnal Online Keperawatan Indonesia Vol 3 No 1 (2020): JURNAL ONLINE KEPERAWATAN INDONESIA
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan tumbuh kembang balita dewasa ini cukup rentan terhadap berbagai serangan penyakit yang disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan asupan nutrisi. Jumlah balita gizi buruk dan gizi kurang di Puskesmas Medan Labuhan pada bulan Februari 2015 terdapat 43 (2,19%) balita gizi kurang dan 5 (0,25%) balita gizi buruk meningkat menjadi 127 (6,45%) balita gizi kurang dan 5 (0,25%) balita gizi buruk di bulan Maret 2015. Dimana pada bulan Maret 2015 dukungan berupa beras jimpitan tidak diperoleh. Gizi buruk dan gizi kurang tidak hanya berkaitan dengan sosial ekonomi dan budaya saja tetapi juga berkaitan erat dengan klinis yang dipengaruhi oleh asupan gizi. Sehingga bantuan dan ketersediaan pangan dalam meningkatkan asupan perlu diperhatikan secara spesifik. Penurunan terjadi pada tahun 2016 menjadi 86 (4,4%) balita gizi kurang dan 4 (0,20%) balita gizi buruk dimana dukungan berupa beras jimpitan diperoleh kembali oleh keluarga yang memiliki balita gizi buruk dan gizi kurang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan beras jimpitan dan ketersediaan pangan keluarga dengan status gizi Balita. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang mempunyai balita usia 12-59 bulan di Puskesmas Medan Labuhan dengan sampel sebanyak 91 responden. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik dengan uji Spearman. Hasil penelitian ini Variabel beras jimpitan dan ketersediaan pangan berhubungan dengan status gizi dengan nilai significancy p<0,05. Masing-masing yakni beras jimpitan p=0,000 dan ketersediaan pangan p=0,013. Kesimpulan, ada Beras jimpitan mempunyai hubungan dengan status gizi di wilayah kerja Puskesmas Medan Labuhan dengan nilai p 0,000. Beras jimpitan mempunyai korelasi yang kuat terhadap status gizi.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA BELL’S PALSY DENGAN MODALITAS INFRA RED, TENS, MASSAGE, DAN MIRROR EXERCISE Indri Nurhaliza; Dewi Agustina
Jurnal Gentle Birth Vol 5, No 1 (2022): Januari
Publisher : Akademi Kebidanan Ika Bina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bell’s Palsy adalah disfungsi otot wajah tipe lower motor neuron yang dipicu oleh keterlibatan saraf wajah secara idiopatik di luar sistem saraf pusat dengan tidak adanya penyakit neurologis lainnya (Lowis & Gaharu, 2012).. Hal ini sangat menyiksa karena dapat mengikis kepercayaan diri seseorang di depan umum. 2 Karena mulutnya miring, mata tidak bisa berkedip dan berair, wajah tampak asimetris dan lain sebagainya Tujuan : Untuk mengetahui bagaimana proses penatalaksanaan fisioterapi pada penderita Bell’s Palsy dengan pemberian infra red, transcutaneous electrical nerve stimulation, massage dan mirror excercise dalam meningkatkan kekuatan dan aktivitas fungsional otot wajah serta mengurangi nyeri di belakang telinga. Hasil : nilai VAS yaitu pemeriksaan awal (T1) bernilai 4 (cukup nyeri/lebih nyeri) dan pemeriksaan akhir (T4) bernilai 2 (sedikit nyeri). Artinya adalah pasien mengalami penurunan derajat nyeri pada belakang telinga setelah diberikan intervensi fisioterapi sebanyak 4 kali. skala ugo fisch yaitu pemeriksaan awal (T1) 24 point (buruk) dan pemeriksaan akhir (T4) skala 50 point (sedang). Artinya adalah pasien mengalami peningkatan kemampuan fungsional otot wajah setelah diberikan intervensi fisioterapi sebanyak 4 kali, yaitu dari kelumpuhan berat menjadi kelumpuhan sedang. nilai MMT pada otot frontalis yaitu pemeriksaan awal T1 = 0 dan T4 = 3, otot orbicularis oculi T1 = 1 dan T4 = 3, otot zigomaticus mayor T1 = 0 dan T4 = 1, otot orbicularus oris T1 = 1 dan T4 = 3, otot procesus T1 = 1 dan T4 = 3, otot corrugator supercili T1 = 0 dan T4 = 1, dan otot nasalis T1 = 1 dan T4 = 3. Kesimpulan : Penatalaksanaan fisioterapi pada Bell’s Palsy dengan modalitas Infra Red, TENS, Massage dan Mirror  Exercise Terjadi penurunan derajat nyeri pada belakang telinga, Terjadi peningkatan kemampuan fungsional otot wajah, Terjadi peningkatan kekuatan otot wajah
HUBUNGAN BERAS JIMPITAN DAN KETERSEDIAAN PANGAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS MEDAN LABUHAN Dewi Agustina
Jurnal Online Keperawatan Indonesia Vol 3 No 1 (2020): JURNAL ONLINE KEPERAWATAN INDONESIA
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan tumbuh kembang balita dewasa ini cukup rentan terhadap berbagai serangan penyakit yang disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan asupan nutrisi. Jumlah balita gizi buruk dan gizi kurang di Puskesmas Medan Labuhan pada bulan Februari 2015 terdapat 43 (2,19%) balita gizi kurang dan 5 (0,25%) balita gizi buruk meningkat menjadi 127 (6,45%) balita gizi kurang dan 5 (0,25%) balita gizi buruk di bulan Maret 2015. Dimana pada bulan Maret 2015 dukungan berupa beras jimpitan tidak diperoleh. Gizi buruk dan gizi kurang tidak hanya berkaitan dengan sosial ekonomi dan budaya saja tetapi juga berkaitan erat dengan klinis yang dipengaruhi oleh asupan gizi. Sehingga bantuan dan ketersediaan pangan dalam meningkatkan asupan perlu diperhatikan secara spesifik. Penurunan terjadi pada tahun 2016 menjadi 86 (4,4%) balita gizi kurang dan 4 (0,20%) balita gizi buruk dimana dukungan berupa beras jimpitan diperoleh kembali oleh keluarga yang memiliki balita gizi buruk dan gizi kurang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan beras jimpitan dan ketersediaan pangan keluarga dengan status gizi Balita. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang mempunyai balita usia 12-59 bulan di Puskesmas Medan Labuhan dengan sampel sebanyak 91 responden. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik dengan uji Spearman. Hasil penelitian ini Variabel beras jimpitan dan ketersediaan pangan berhubungan dengan status gizi dengan nilai significancy p<0,05. Masing-masing yakni beras jimpitan p=0,000 dan ketersediaan pangan p=0,013. Kesimpulan, ada Beras jimpitan mempunyai hubungan dengan status gizi di wilayah kerja Puskesmas Medan Labuhan dengan nilai p 0,000. Beras jimpitan mempunyai korelasi yang kuat terhadap status gizi.
Efektivitas Pemberian Massage Punggung terhadap Kualitas Tidur Lanjut Usia di Panti Taman Bodhi Asri Yeni Vera; Maryaningsih Maryaningsih; Dewi Agustina
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjph.v3i2.1161

Abstract

 Abstract  Back massage is a touch of the hand that is done by means of stroking, petrisage, friction and skin rolling movements with the aim of improving the sleep quality of the elderly, because this therapy has the ability to produce a relaxation response that makes the body relax and feel comfortable when entering a rest or sleeping time. The purpose of this study was to determine the quality of sleep of the elderly at the Taman Bodhi Asri Binjai Panti. This research method uses a quasi experiment.The population in this study were 86 elderly people with poor sleep quality who were in the Taman Bodhi Asri Binjai Panti. The number of samples taken by the researcher was 46 respondents using the simple random sampling technique. The results of the Wilcoxon rank test analysis on the pretest and posttest obtained a Z value of -3.522, and Assimp. Signed 0.002 or (p <0.05. There is a significant effect of back massage on the quality of sleep of the elderly at the Taman Bodhi Asri BinjaiAbstrak Massage punggung merupakan suatu sentuhan tangan yang dilakukukan dengan cara gerakan stroking, petrisage, friction dan skin rolling dengan tujuan dapat meningkatkan  terhadap kualitas tidur lansia, karena terapi tersebut memiliki kemampuan untuk menghasilkan respon relaksasi yang membuat tubuh menjadi rileks dan merasa nyaman ketika memasuki waktu istirahat atau waktu tidur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas tidur lansia di Panti Taman Bodhi Asri Binjai. Metode penelitian ini menggunakan quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia dengan kualitas tidur yang buruk yang berada di Panti Taman Bodhi Asri Binjai dengan jumlah 86 lansia. Jumlah sampel yang diambil oleh peneliti sebanyak 46 responden dengan teknik Simple Random Sampling. Hasil analisis uji Wilcoxon rank test terhadap pretest dan posttest diperoleh nilai Z sebesar -3.522, dan Assimp. Signed 0,002 atau (p<0,05. Terdapat pengaruh yang signifikan pemberian massage punggung terhadap kualitas tidur lansia di Panti Taman Bodhi Asri Binjai
Pengaruh Latihan Senam Aerobik Terhadap Penurunan Berat Badan Pada Penderita Obesitas Di Sanggar Senam Karina Ina Sunggal Ecy Saniyah; Dewi Agustina; Sulaiman Sulaiman
Jurnal Kesehatan dan Fisioterapi Vol 2, No 5 (2022): Jurnal KeFis - Oktober 2022
Publisher : LPPM STIKES Siti Hajar dan Insight Power

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.9 KB)

Abstract

Over vegetables and fruits and lack of daily activities resulting from obesity. The factor of obesity is due to the high intake that enters the body compared to the intake of energy released because of the lack of activity and low metabolism of the body. Exercise is the best option compared to diet in losing weight, one of the exercises that can be done is aerobic gymnastics. Method: used in this study is a quasi-experiment with the design of one group pre test and post test with purposive sampling technique with a total sample of 16 people. The data were analyzed with the wilcoxon test. Results: from the wilcoxon test obtained 0.000 where less than 0.005 (sig 0.000<0.005) so that the hypothesis decision that there is an effect of aearobic gymnastics exercises on weight loss in obese people in the Gymnastics Studio Karina Ina Sunggal. Conclusion: what was obtained from the study was that there was an influence of aearobic gymnastics exercises on weight loss in obese people in the Karina Ina Sunggal gymnastics studio.Keywords: Aerobic Gymnastics, Weight Loss, Obesity
Pengaruh Pemberian Ankle Strategy Exercise Terhadap Keseimbangan Dinamis Pada Lansia Di Kelurahan Persiakan Kecamatan Padang Hulu Tebing Tinggi Dinda Hanifah; Dewi Agustina; Sulaiman Sulaiman
Jurnal Kesehatan dan Fisioterapi Vol 2, No 1 (2022): Jurnal KeFis - Januari 2022
Publisher : LPPM STIKES Siti Hajar dan Insight Power

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.291 KB)

Abstract

Decreased muscle strength is estimated at 1%-3% per year. Changes in the nervous and sensory systems also affect the balance of the elderly. Objective: To determine the effect of giving ankle strategy exercise on dynamic balance in the elderly in the village of Persiakan, District of Padang Hulu Tebing Tinggi. Methods: This research is pre-experimental with one group pretest-posttest design. Determination of the sample using purposive sampling technique with a total of 30 people aged 60-74 years. Dynamic balance is measured by the Timed Up and Go Test. The ankle strategy exercise was carried out 12 times (3 times a week) for 1 month. Results: Before giving the ankle strategy exercise, it was found that the elderly had a "high risk of falling" of 100%. After giving the ankle strategy exercise, found the elderly with "no risk of falling" of 56.7% and "high risk of falling" of 43.3%. Wilcoxon test results showed that the significance value or p-value = 0.000 (p <0.05). Conclusion: There is an effect of giving ankle strategy exercise on dynamic balance in the elderly in the village of Persiakan, District of Padang Hulu Tebing Tinggi.Keywords: Ankle Strategy Exercise, Dynamic Balance
Pengaruh Pemberian Circuit Training Terhadap Peningkatan Kapasitas Vo2max Pada Pemain Futsal Di Kick Quality Futsal Club Medan Fanta Pratama Ginting; Dewi Agustina; Roni Gunawan
Jurnal Kesehatan dan Fisioterapi Vol 3, No 3 (2023): Jurnal KeFis - Juli 2023
Publisher : LPPM STIKES Siti Hajar dan Insight Power

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: : Tingkat daya tahan seseorang dapat diukur dengan menilai vo2max seseorang. Vo2max merupakan jumlah oksigen maximal yang bisa digunakan dalam melakukan aktivitas fisik secara intens. Futsal merupakan permainan olahraga yang membutuhkan komponen fisik kekuatan daya tahan. Banyak tim futsal yang masih banyak pemainnya mempunyai keadaan daya tahan vo2max yang kurang baik. Hal ini disebabkan karena program latihan yang kurang baik, minimnya kompetisi yang dilakukan, dan kurangnya melakukan latihan yang berhubungan dengan peningkatan vo2max. Ketika seseorang mempunyai nilai vo2max yang baik maka seseorang itu mempunyai keunggulan, yaitu mampu menyediakan oksigen sesuai dengan kebutuhannya dan sebaliknya ketika seseorang yang memiliki nilai vo2max yang rendah akan kesulitan untuk mengatur oksigen yang dikonsumsi ketika saat melakukan aktivitas fisik sehingga mudah mengalami kelelahan. Circuit training menjadi solusi untuk dapat meningkatkan daya tahan vo2max karena circuit training adalah salah satu bentuk latihan ketahanan atau latihan daya tahan yang dapat meningkatkan vo2max. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kapasitas vo2max pada pemain futsal sebelum dan sesudah diberikan perlakuan circuit training di Kick Quality Futsal Club Medan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian Quasi Eksperimen dengan rancangan One group Pre test dan Post test. Penetapan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang responden. Responden dilakukan pengukuran kapasitas vo2max menggunakan Cooper Test. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji normalitas data Shapiro-Wilk dan uji analisis Paired t-test. Hasil: Hasil uji Paired t-test didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti terdapat pengaruh pemberian circuit training terhadap peningkatan kapasitas vo2max pada pemain futsal. Kesimpulan: Adanya pengaruh yang signifikan dalam pemberian circuit training terhadap peningkatan kapasitas vo2max pada pemain futsal di Kick Quality Futsal Club. Kata kunci: Circuit Training, VO2Max