Abstrak: Nilai-nilai Budaya Lokal dalam Budaya Islam pada Masyarakat Lembak di Kota Bengkulu. Berbicara masalah agama dalam diskursus keagamaan kontemporer bahwa agama ternyata mempunyai banyak wajah bukan lagi seperti orang dahulu memahaminya, yakni semata-mata terkait dengan persoalan-persoalan ketuhanan, kepercayaan, keimanan, kredo, namun agama juga ternyata terkait dengan persoalan-persoalan sejarah budaya yang merupakan keniscayaan manusia. Pakar-pakar sejarah, antropologi budaya dan hukum adat yang mengidap Islamphobia senang berpendapat bahwa pengaruh Islam terhadap budaya-budaya nusantara ini hanyalah terdapat pada lapisan permukaan yang tipis dan dangkal dari entitas budaya-budaya lokal maupun nasional. Melalui klaim-klaim begitu mereka munculkan citra bahwa Islam tidak punya sumbangan berarti bagi eksistensi daerah maupun negara. Karena itu tidak layak umat Islam banyak menuntut ini itunya dari pemerintah. Untuk membuktikan sebaliknya tentu umat Islam sendirilah yang mesti menunjukkan dengan menghadirkan fakta-fakta sosio-historis kultural secara ilmiah. Budaya di Bengkulu di antaranya syarafal anam yang memiliki unsur agama di dalamnya, kemudian budaya tabot yang merupakan upacara berkabung atas gugurnya Husein bin Ali bin Abi Thalib cucu nabi Muhammad SAW.