This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agriculture
Bernard Gultom
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI H2SO4 DAN GIBERELIN TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PEMATAHAN DORMANSI BIJI KOPI ROBUSTA (Coffea Canephora) Bernard Gultom; Rita Hayati; Fiana Podesta
Agriculture Vol. 15 No. 1 (2020): Jurnal Agriculture
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.987 KB) | DOI: 10.36085/agrotek.v14i2.1028

Abstract

Bengkulu merupakan produsen kopi terbesar ke-3 di Indonesia yang luas perkebunan rakyat pada tahun 2013 sebesar 90.370 ha dengan  hasil produksi 56.142 ton dan produksi perhektarnya 0,62 ton, pada tahun 2014 sebesar 90.565 ha dengan hasil produksi 56.082 ton dan produksi perhektar 0,61 dan tahun 2015 sebesar 91.768 ha dengan  hasil produksi sebesar 88.709 produksi perhektarnya 0,96 (BPS 2015).  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh H2SO4 dan Giberelin terhadap perkecambahan dan pematahan masa dormansi biji kopi. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Oktober 2018 sampai Januari 2019 di Curup Desa Pal 100, dengan ketinggian 800 mdpl.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap disusun dengan faktorial(RAL-F) dengan dua factor, dimana faktor 1 adalah konsentrasi H2SO4 (H),H0= Tanpa pemberian H2SO4 (Kontrol), H1= Pemberian H2SO4 100 ml, H2= Pemberian H2SO4 200 ml, H3= Pemberian H2SO4 300 ml.  Faktor 2 adalah konsentrasi Giberelin, G0= Tanpa pemberian Giberelin (Kontrol), G1= Pemberian Giberelin 40 ppm, G2= Pemberian Giberelin 80 ppm, G3= Pemberian Giberelin 120 ppm masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali.Hasil data dianalisis menggunakan Analasis Sidik Ragam (ANOVA) dan apabila berbeda nyata dilakukan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) taraf 0,5%. Hasil perlakuan konsentrasi H2SO4 (200 ml) memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap peubah tinggi tanaman dengan nilai 12,49 cm. Sedangkan perlakuan konsentrasi Giberelin (80 ppm) memberikan pengaruh nyata tehadap peubah tinggi tanaman dengan nilai 12,58 cm dan persentase berkecambah pada Giberelin (80 ppm) dengan nilai 69,67 cm. Sedangkan perlakuan konsentrasi H2SO4 dan Giberelin terjadinya interaksi pada peubah persentasi berkecambah pada H2SO4 (200 ml) dengan Giberelin (40 ppm) dengan nilai 76,67 % dan tinggi tanaman pada konsentrasi H2SO4 (200 ml) dengan Giberelin (80 ppm) dengan nilai 12,82 cm.