Roosje J. Pouluan
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAWASAN WISATA DAN KURSUS KULINER SULAWESI UTARA - Implementasi Konsep Metafora Konkrit pada Desain Arsitektur Tombokan, Eunike L.; Pouluan, Roosje J.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku II EKSPERIMENTAL. Volume 1 No.2 November 2012
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KAWASAN WISATA DAN KURSUS KULINER SULAWESI UTARA (IMPLEMENTASI KONSEP METAFORA KONKRIT PADA DESAIN ARSITEKTUR) Eunike Lidya Tombokan[1] Roosje J. Poluan[2]   ABSTRAK Kuliner merupakan suatu bagian hidup yang erat kaitannya dengan konsumsi makanan sehari-hari. Kuliner juga merupakan salah satu bagian dari budaya daerah.  Kawasan wisata kuliner merupakan suatu area wisata masak-memasak makanan dan minuman yang beranekaragam serta berbagai kegiatan hiburan yang berhubungan dengan masak-memasak. Propinsi Sulawesi Utara yang beribukotakan Kota Manado, terdiri dari beragam suku dan budaya, termasuk didalamnya memiliki beraneka ragam kuliner dan sumber daya makanan yang berlimpah. Namun demikian keanekaragaman kuliner yang dimiliki oleh Sulawesi Utara masih terbagi-bagi atau tersebar dibeberapa tempat dan kurang terkelola dengan baik, sehingga masih sulit dijangkau dan dinikmati oleh wisatawan. Untuk itu diperlukan suatu wadah yang dapat menampung keanekaragaman kuliner tersebut, serta menampung berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kuliner yang dilengkapi dengan fasilitas kursus kuliner, berupa “Kawasan Wisata Dan Kursus Kuliner Sulawesi Utara”. Kawasan wisata dan kursus kuliner Sulawesi Utara ini dirancang dengan mengusung tema implementasi konsep metafora konkrit pada desain arsitektur. Tema yang diterapkan pada rancangan ini menunjukkan bagaimana suatu kesan dari penataan ruang luar serta bentuk fasade bangunan yang mengambil bentuk konkrit  dari ikan cakalang. Dari tema rancangan ini yang merupakan penerapan bentuk ikan cakalang pada konsep metafora konkrit, dapat memberikan gambaran akan bentuk yang berkaitan langsung pada ciri khas makanan Sulawesi Utara. Sehingga dengan hadirnya objek ini, diharapkan dapat membantu memperkenalkan budaya daerah Sulawesi Utara khususnya dalam bidang kuliner. Kata kunci: Kawasan, Wisata, Kuliner, Kursus, Metafora Konkrit [1] Mahasiswa PS 1 Arsitektur UNSRAT [2] Staf Dosen Pengajar Arsitektur UNSRAT
GEDUNG OLAHRAGA DI MANADO - Eksplorasi Fungsi Struktur dalam Arsitektur Salu, Dedy S.; Pouluan, Roosje J.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku II EKSPERIMENTAL. Volume 1 No.2 November 2012
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

GEDUNG OLAHRAGA DI MANADO (EKSPLORASI FUNGSI STRUKTUR DALAM ARSITEKTUR) Dedy Sapril Salu[1] R. J. Poluan[2]   ABSTRAK Olahraga merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi perkembangan fisik maupun mental masyarakat. Memadukan kegiatan olahraga, rekreasi dan edukasi merupakan sesuatu yang positif untuk mendukung perkembangan kehidupan olahraga yang modern. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia yang terus berkembang, banyak kegiatan olahraga yang disempurnakan dan diperlombakan sebagai kegiatan pemersatu masyarakat baik lokal maupun internasional. Salah satu upaya dalam menunjang peningkatan kebutuhan olahraga adalah menghadirkan suatu sarana dan prasarana olahraga. Sarana olahraga yang telah ada di Kota Manado saat ini tidak representatif dan belum memenuhi standard sehingga diperlukan suatu sarana dan prasarana olahraga baru yaitu Gedung Olahraga yang disediakan dalam suatu lokasi dan terdiri dari beberapa massa utama yang meliputi fasilitas Voli indoor, Tennis Indoor, Basket Indoor, dan Futsal Indoor. Selain itu terdapat pula fasilitas pendukung berupa Kantor Pengelola dan fasilitas komersial berupa ruang fitness, food courd dan cafe dan retail untuk penjualan peralatan dan aksesoris untuk olahraga. Untuk mewujudkan objek gedung olahraga yang dimaksud, maka digunakan pendekatan tema Eksplorasi Fungsi Struktur dalam Arsitektur. Dimana struktur dalam hal ini tidak hanya digunakan sebagai penopang beban namun juga dapat berfungsi sebagai pembentuk massa, sebagai estetika, optimalisasi fungsi ruang dan dapat memaksimalkan pencahayaan alami. Dengan demikian diharapkan Gedung Olahraga ini akan dapat menjawab kebutuhan olahraga yang representatif dan memenuhi standarisasi sehingga dapat memberikan pelayanan baik secara rekreasi, edukasi maupun kompetisi. Kata kunci: Olahraga, Gedung Olahraga Indoor, Eksplorasi Fungsi Struktur. [1]Mahasiswa PS 1 Arsitektur UNSRAT [2]Staf Dosen Pengajar Arsitektur UNSRAT
REDESAIN BANDAR UDARA FRANS KAISIEPO BIAK NUMFOR - Arsitektur sebagai Landmark Siahaan, Inge; Pouluan, Roosje J.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku II EKSPERIMENTAL. Volume 1 No.2 November 2012
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

RE-DESAIN BANDAR UDARA FRANS KAISIEPO BIAK NUMFOR (ARSITEKTUR SEBAGAI LANDMARK) Inge Siahaan[1] Roosje J. Poluan[2]   ABSTRAK Kabupaten Biak Numfor adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Papua yang terletak di Teluk Cenderawasih. Kabupaten ini merupakan gugusan pulau yang berada disebelah utara daratan Papua dan berseberangan dengan Samudera Pasifik. Kota Biak terletak di tengah segitiga pertumbuhan ekonomi dunia yaitu Amerika, Tokyo dan Australia. Berangkat dari letaknya yang strategis menjadikan kota Biak memendam potensi besar untuk dapat dikembangkan. Keadaan terminal penumpang yang sekarang sudah sangat krusial untuk ditingkatkan kapasitas perwadahannya. Perencanaan redesain bandara Frans Kaisiepo ini merupakan solusi untuk mengatasi peningkatan permintaan akan jasa angkutan udara menuju dan dari kota Biak secara khusus serta Provinsi Papua secara umum. Redesain bandara ini merupakan penggabungan antara perancangan arsitektur, sirkulasi dan ruang luar. Selain itu berusaha untuk dapat menghadirkan sebuah penanda (landmark) sebagai kawasan yang bersangkutan dengan mengacu pada lokalitas daerah itu sendiri. Terminal bandara sebagai salah satu sarana publik yang bertujuan mewadahi kegiatan transisi antara dua moda transportasi yaitu moda transportasi darat dan moda transportasi udara, juga akan menghadirkan fasilitas-fasilitas pendukung kegiatan transisi antara lain sarana pemrosesan, sarana penunjang seperti restoran, cafe dan area konsesi serta fasilitas operasional bandara. Pada perancangan ini akan ditekankan pada penyederhanaan dan efisiensi sistem sirkulasi yang diharapkan dapat membuahkan sistem yang jelas dan mudah dimengerti oleh pengguna-penggunanya. Kemudahan dalam berorientasi dapat lahir dengan menjaga kontinuitas ruang dalan dan ruang luar. Konsep-konsep sirkulasi dan efektivitas kemudian akan menjadi dasar pemilihan bentuk sistem struktur serta material yang kan digunakan pada perancangan bangunan terminal ini. Kata kunci: Bandar Udara, Landmark, Terminal [1] Mahasiswa PS 1 Arsitektur UNSRAT [2] Staf Dosen Pengajar Arsitektur UNSRAT