Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di MA NW Keruak Lombok Timur Saprudin Efendi
AS-SABIQUN Vol 1 No 1 (2019): MARET
Publisher : Pendidikan Islam Anak Usia Dini STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.044 KB) | DOI: 10.36088/assabiqun.v1i1.157

Abstract

Dalam penelitian ini diajukan 3 (tiga) hipotesis, yaitu terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar Fiqih, terdapat hubungan antara kecerdasan spiritual dengan prestasi belajar Fiqih, dan terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual siswa secara bersama-sama (simultan) dengan prestasi belajar Fiqih siswa. Sebanyak 60 siswa (30%), dipilih dari 200 siswa dengan sampel random menjadi sampel penelitian ini. Untuk membantu proses pengumpulan data telah digunakan alat pengumpul data berupa tes, angket, dan dokumentasi. Selanjutnya, data terkumpul dianaisis dengan menggunakan teknik analisis regresi, baik regresi sederhana maupun ganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Persamaan Y’ = a + bX adalah Y’ = 56.80 + 0.20 X1. Sementara nilai F = 4.13, karena itu hipotesis nol (H0) ditolak, dengan hipotesis alternatif (Ha) diterima, pada α = 0.05. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosional dan prestasi belajar Fiqih siswa. Artinya setiap terjadi variasi yang kearah positif (naik) dari kecerdasan emosional, akan menyebabkan kenaikan (positif) pada variabel prestasi belajar Fiqih siswa, biarpun kekuatan determinasinya hanya sebesar 6.6%. (2) Persamaan Y’ = a + bX2 adalah Y’ = 88.80 + -0.27X2. Sementara nilai F = 4.01, karena itu hipotesis nol (H0) ditolak, dengan hipotesis alternatif (Ha) diterima, pada α = 0.05. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan spiritual dan prestasi belajar Fiqih siswa. Artinya, setiap terjadi variasi yang kearah positif (naik) dari kecerdasan intelektual, akan menyebabkan kenaikan (positif) pada variabel prestasi belajar Fiqih siswa, biarpun kekuatan determinasinya hanya sebesar 6.5%. (3) Analisis regesi ganda dengan persamaan Y’ = a + b1X1 + b2X2, adalah Y’ = 73.06 + 0.23 X1 + (-0.27) X2. Sementara nilai F = 4.490, karena itu hipotesis nol (H0) ditolak, dengan hipotesis alternatif (Ha) diterima, pada α = 0.05. Artinya untuk setiap kenaikan 1 unit satuan motivasi belajar siswa (X1) dan kecerdasan emosional siswa (X1) akan diikuti kenaikan prestasi belajar PAI siswa (Y) sebesar 0.23 pada variabel motivasi belajar siswa dan -0.27 pada variabel kecerdasan spiritual (X2) pada bilangan konstan 73.06. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dan kescerdasan intelektual secara bersama-sama terhadap prestasi PAI siswa, biarpun kekuatan determinasinya hanya sebesar 13.6%. Dengan kata lain, kedua variabel (kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual siswa) saling berinteraksi dan mempengaruhi pada variabel prestasi belajar Fiqih siswa. Oleh karena itu, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual siswa, sangat diperlukan perhatian yang serius, sebagai upaya peningkatan prestasi belajar Fiqih siswa MA NW Keruak Lombok Timur.
Implementasi Metode Inquiry untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Fiqh Siswa di Kelas VIII MTs Nurul Iman NW Keruak Tahun Pembelajaran 2016/2017 Saprudin Efendi
FONDATIA Vol 2 No 2 (2018): SEPTEMBER
Publisher : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.965 KB) | DOI: 10.36088/fondatia.v2i2.133

Abstract

Di era globalisasi sekarang pendidikan dihadapkan pada tuntutan yang semakin meningkat, baik mutu, maupun kualitasnya. Untuk itu kreativitas seorang guru sangat diperlukan agar tercipta suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan. Sesuai hasil evaluasi kurikulum KTSP (2007), diketahui bahwa siswa MTs Nurul Iman NW Keruak belum mencapai kemampuan optimalnya. Siswa hanya tahu banyak fakta tetapi kurang mampu memanfaatkannya, oleh sebab itu sistem pendidikan saat ini dan di masa depan harus dikembangkan agar lebih responsif terhadap tuntutan masyarakat dan tantangan yang akan dihadapi. Hasil penelitian menunjukkan; Metode Inquiry dapat meningkatkan motivasi belajar Fiqih siswa. Hal ini terlihat dari prosentase peningkatan motivasi belajar Fiqih siswa sebesar 28.44% pada data awal (sebelum diterapkan Metode Inquiry) sebesar 49.26%, dan meningkat pada siklus I sebesar 77.70%, serta pada siklus II motivasi belajar siswa sebesar 80.71% atau meningkat 31.45% dari data awal serta meningkat 3.01% dari siklus I. Dengan rata-rata prosentase nilai motivasi belajar Fiqih siswa antara siklus I dan siklus II sebesar 79.20%
Penerapan Pendekatan Aptitude Treatment Interaction dalam Pembelajaran Fiqih di Kelas VII MTS NW Selebung Ketangga Kecamatan Keruak Kabupaten LOTIM Saprudin Efendi
ISLAMIKA Vol 1 No 2 (2019): JULI
Publisher : Pendidikan Agama Islam STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36088/islamika.v1i2.199

Abstract

This study discusses the application of the ATI learning model in Fiqh learning at MTs NW Selebung Ketangga 2018/2019 academic year. By taking research subjects in class VII B, taking this class who have serious problems, namely low activity and learning achievement Fiqh. The method used in data collection is the method of observation and testing. While the analysis techniques used are descriptive statistical techniques and quantitative analysis. The results showed that the application of ATI learning also improved the quality of Fiqh student achievement. This increase consists of an increase in the number of students studying classically and individually. Classically the increase in the percentage of students' mastery learning is 39%, from the initial data 45% to 84%. Classically, all students in the class have met the classical graduation standard, that is if the class has reached a value equal to 65 or more than a minimum of 80%. While the individual completeness is all students except 6 people out of 25 students have reached values above 65.
The Effect of the Utrujah Method on the Quality of Qur'an Reading at MA Nurul Iman NW Keruak: Pengaruh Metode Utrujah terhadap Kualitas Baca Alquran di MA Nurul Iman NW Keruak Saprudin Efendi
MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary Vol. 1 No. 1 (2023): July
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to investigate the influence of the Utrujah Method on the Quality of Qur'an Reading at MA Nurul Iman NW Keruak. The study utilizes a quasi-experimental design (Quasi Experimental Design), specifically the Pretest Posttest Control-Group design. The participants were divided into two groups: the experimental group, which applied the Utrujah method, and the control group, which did not. Prior to the intervention, both groups underwent a pre-test to assess their ability to read the Quran. Afterward, the experimental group received an intervention using the Utrujah method, while the control group continued with the usual learning method. A post-test was conducted after the intervention to compare the differences in the quality of Quran reading between the two groups. The results showed that the students who received the intervention using the Utrujah method experienced a more significant improvement in the quality of their Quran reading compared to the control group. The students in the experimental group demonstrated more fluent and accurate reading of the Quran after the intervention