Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Membangun Hubungan Komisi Yudisial Dengan Mahkamah Agung Yang Ideal Juanda; Ogiandhafiz Juanda
Jurnal Hukum Sasana Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Hukum Sasana
Publisher : Faculty of Law, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/sasana.v7i2.870

Abstract

Fenomena hubungan antar KY dan MA mengalami pasang surut dan masih mengalami banyak salah tafsir dan belum ada paradigma yang sama sehingga jika dibiarkan bisa berdampak luas terhadap penegakan hukum dan keadilan dalam sistem peradilan di Indonesia. Banyak aspek yang perlu dibangun minimal membangun paradigma, mengevaluasi bebrbagai tugas dan wewenang masing-masing agar menghasilkan hubungan yang harmonis dan sinergitas yang kuat. Berdasarkan problematika hubungan kedua lembaga negara  tersebut, penulis  tertarik untuk mengkaji dan  membahas tentang “ Membangun hubungan Komisi Yudisial dengan Mahkamah Agung yang Ideal”. Untuk mengkaji dan  membahas lebih mendasar dan mendalam tentang hal tersebut penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut “Bagaimana upaya membangun hubungan yang ideal antara Komisi Yudisial dengan Mahkamah Agung ? Metode yang digunakan sesuai dengan jenis penelitian yaitu yuridis normatif, dengan menggunakan bahan-bahan hukum primer dan sekunder, sedangkan analisis yang digunakan analisis yuridis kualitatif. Kesimpulanya adalah paradigma hubungan yang harus dibangun antara KY dan MA adalah paradigma kesetaraan, sistemik, profesionalitas dan proporsionalitas. Upaya yang dilakukan adalah memperkuat komunikasi, kordinasi  dan mengkaji serta mengevaluasi berbagai hambatan dan kelemahan mengenai kedudukan, fungsi dan wewenang antara kedua lembaga negara tersebut dengan melibatkan para ahli atau tokoh tokoh bangsa yang netral. Termasuk membenahi dari aspek perarturan peundang-undangannnya.
Myanmar Military Forces Atrocities Against the Rohingya under International Criminal Law Ogiandhafiz Juanda
NEGREI: Academic Journal of Law and Governance Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.905 KB) | DOI: 10.29240/negrei.v1i2.3825

Abstract

The Rohingya, a Muslim ethnic minority group living in northern Rakhine State, Western Myanmar, are considered among the most persecuted minorities in the world. The Rohingya People have been subjected to a variety of significant violations and human rights abuses as a result of their lack of citizenship. They are victims of a series of massacres and inhumane treatment committed by Myanmar military forces, such murder, kidnapping, rape, force labour, torture, extrajudicial executions, restrictions on movements, forced eviction and house and land destruction. In the previous ten years, several crackdowns on the Rohingya people in Rakhine have caused them to flee to neighboring countries. This article examines the atrocities committed by Myanmar military forces against the Rohingya people under international law, notably from the standpoint of international criminal law definition of crimes against humanity
Urgensi Victim Precipitation Dipertimbangkan oleh Hakim dalam Penjatuhan Putusan Pemidanaan Angkasa Angkasa; Rena Yulia; Ogiandhafiz Juanda
Jurnal Wawasan Yuridika Vol 5, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Hukum Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.793 KB) | DOI: 10.25072/jwy.v5i1.431

Abstract

Peran korban dalam terjadinya kejahatan (viktimisasi) cenderung tidak menjadi pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji victim precipitation dalam pertimbangan putusan hakim. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum yuridis sosiologis dengan pendekatan kasus. Data primer bersumber dari wawancara hakim dan narapidana. Data sekunder berupa putusan hakim dan norma hukum positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran korban dalam terjadinya viktimisasi tidak menjadi pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap pelaku. Peran korban belum dominan dipergunakan sebagai pertimbangan untuk meringankan pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa. Secara normatif dalam Pasal 197 ayat (1) huruf f KUHAP dapat digunakan sebagai ruang bagi hakim untuk memasukkan victim precipitation dalam pertimbangan putusannya sehingga berdampak pada rasa keadilan. Dalam praktik, aspek yang dipertimbangkan oleh hakim untuk meringankan terdakwa lebih ke arah aspek sosiologis, antara lain masih muda, berterus terang, sopan, dan menyesali perbuatannya.
Illegal Online Loans in Indonesia: Between the Law Enforcement and Protection of Victim Angkasa Angkasa; Filep Wamafma; Ogiandhafiz Juanda; Bhanu Prakash Nunna
Lex Scientia Law Review Vol 7 No 1 (2023): Law, Justice, and Development: Theories and Practices in Indonesia and Global Con
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lesrev.v7i1.67558

Abstract

The phenomenon of online loans in Indonesia is becoming increasingly prevalent, accompanied by the proliferation of online loan provider services. However, this growth has also led to numerous instances of fraudulent practices within the online lending sector. This study aims to analyze the effectiveness of law enforcement and victim protection in cases of illegal online lending in Indonesia by comparing relevant laws and regulations. The findings of this study reveal that illegal online loans have severe consequences, resulting in victims suffering from material loss, psychological distress, physical harm, and social ramifications. Unfortunately, the current state of law enforcement falls short of delivering justice to the victims, as evidenced by the leniency of sentences imposed on offenders.
The Ideal Law State Concept in Indonesia; The Reality and The Solution Ogiandhafiz Juanda; Juanda
Journal of Law, Politic and Humanities Vol. 3 No. 2 (2023): (JLPH) Journal of Law, Politic and Humanities (February 2023)
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jlph.v3i2.172

Abstract

The rule of law concept that has developed in Indonesia is a modern rule of law concept that has a distinctive feature compared to the concept of a rule of law state that developed before. However, in the development process, it is difficult to escape from the sparks of thinking about the concepts of "the rule of law" and "rechtsstaat". The ideal Indonesian legal state concept has the following characteristics: The administration of the state and government is always based on the values of Pancasila and the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia. The state places the constitution, laws and statutory regulations as guidelines that must be obeyed in every life; The principle of legality is the main thing that must be guided by state and government administrators. Making law a means of realizing a welfare state and a democratic state; "The state recognizes and operates a power-sharing system and has checks and balances with each other." There is an independent and impartial judiciary that guarantees justice for everyone, including against abuse of authority by those in power; There is protection of Human Rights that is in balance with the obligations of Human Principles; The existence of democratic principles in the life of society, nation and state; There is a balance, harmony and harmony between rights and obligations; Recognition and realization of the principle of "good governance": realization of justice, order, legal certainty, benefit, welfare, and happiness for every citizen.