Tracer study merupakan hal yang wajib dilaksanakan oleh setiap perguruan tinggi untuk mengetahui informasi tentang lulusan. Pelaksanan tracer study dilakukan 2-3 tahun setelah lulus dari perguruan tinggi. Tracer study di Universitas Darussalam Gontor pada tahun 2014 -2017 dilaksanakan oleh masing-masing program studi dan belum pada tingkat perguruan tinggi. Pada tahun 2020 sudah dilakukan tracer study pada tingkat perguruan tinggi dan bekerjasama dengan masing-masing program studi untuk mendata lulusan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis manajemen komunikasi pelaksanaan tracer study di Universitas Dasrussalam Gontor. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui tiga teknik koleksi data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, kategorisasi, sintesisasi, dan menyusun hipotesis kerja. Keabsahan data menggunakan triangulasi metode dan sumber Hasil penelitian menunjukan bahwa tracer study di UNIDA Gontor belum sesui dengan standar tracer study Ditjen Bemawa Ristekdikti. Mulai tahun 2020 metode pelaksanaan tracer study di UNIDA Gontor mulai disesuaikan dengan standar Ditjen Belmawa Ristekdikti. Biro Alumni UNIDA Gontor melalui Student and Alumni Development Center telah melakukan manajemen komunikasi dalam pelaksanaan tracer study meskipun belum dilaksanakan secara optimal. 1) Mendefinisikan masalah sebagai dasar dalam pelaksanaan tracer study mulai tahun 2020 yaitu tracer study yang selama ini dilakukan belum sesuai standar Ditjen Belmawa Ristekdikti. 2) Dalam merencanakan kegiatan tracer study, SADC menyusun kosioner yang bersisi tentang pertanyan-pertanyaan untuk mengetahui kondisi lulusan yang kemudian di upload dalam google form, unida Gontor sudah memiliki sistem tracer study berbasis website tetapi belum siap untuk digunakan. 3) Melakukan tindakan aksi dan berkomunikasi dilakukan melalui sosialisasi program tracer study kepada pimpinan dan para penanggung jawab tracer study masing-masing prodi, termasuk koordinasi dengan BAAK dan PPTIK, 4) Evaluasi program sebatas pada menerima masukan-masukan dari penanggung jawab tracer study masing-masing prodi.