Herwita Idris
KP BALITTRO LAING SOLOK

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIFITAS MOLUKISIDA MINYAK SIRIH SIRIH DAN LEMONGGRAS TERHADAP HAMA KEONG MAS PADA TANAMAN PADI Herwita Idris; Nurmansyah Nurmansyah
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.5.2.57-64

Abstract

ABSTRAKMinat masyarakat Indonesia dalam menggunakan pestisida nabati terus meningkatsehingga perkembangan penelitian mengenai pestisida nabati sangat prospektif, walaupun dayakerja pestisida nabati agak lambat dan memerlukan frekuensi pemberian lebih banyak, namunefeknya lebih baik bagi lingkungan, karena mudah terurai di alam. Untuk itu telah dilakukanpenelitian efektifitas molukisida nabati berbahan minyak sirih sirihan dan lemongrass terhadaphama keong mas tanaman padi. Penelitian disusun dalam bentuk Rancangan Acak Kelompokdengan 7 perlakuan dan 8 ulangan masing-masing perlakuan terdiri dari 15 ekor keong mas denganberat relatif sama. Perlakuan tersebut adalah 1). minyak sirih-sirihan kosentrasi 165 ppm, 2).minyak sirih-sirihan kosentrasi 325 ppm, 3). minyak sirih-sirihan kosentrasi 625 ppm, 4). minyaklemongrass kosentrasi 165 ppm 5). minyak lemongrass kosentrasi 325 ppm, 6). minyaklemongrass kosentrasi 625 ppm dan 7). Sebagai pembanding minyak kayu manis kosentrasi 625ppm, dengan lama waktu perendaman 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa molukisidanabati minyak sirih sirihan pada kosentrasi 325 ppm mampu menghambat makan keong mas danmenyebabkan kematian mencapai 100%, dan juga dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif daritanaman padi. Dari hasil penelitian ini diharapkan dengan menggunakan molukisida nabati, tidaksaja dapat mengendalikan serangan hama keong mas akan tetapi juga dapat meningkatkanproduksi dari tanaman padi, serta menambah nilai tanaman liar menjadi tanaman yang bernilaiekonomis.ABSTRACTThe interest of Indonesian people in using plant pesticides continues to increase so that thedevelopment of research on plant pesticides is very prospective, although the working power ofplant pesticides is rather slow and requires more frequent administration intervals, but the effect isbetter for the environment. Besides botanical pesticides also have the advantage of being easilydecomposed. For this reason, tests have been carried out on botanical molucicide made fromspiked piper oil and lemongrass against golden apple snail pest with a randomized block designthat is 7 treatments with 8 replications each treatment of 15 golden apple snails with the samerelative weight. The treatment is 1). spiked piper oil concentration of 165 ppm, 2). spiked piper oilconcentration 325 ppm, 3). spiked piper oil, concentration 625 ppm, 4). concentrated lemongrassoil 165 ppm 5). concentration of 325 ppm lemongrass oil, 6). Lemongrass oil concentration of 625ppm and 7). As a comparison of cinnamon oil concentration of 625 ppm, with a soaking time of 24hours. The results showed that botanical spiked piper oil molucides at a concentration of 325 ppmwere able to inhibit the eating of golden apple snails and cause mortality to reach 100%, and alsocould increase the vegetative growth of rice plants. golden apple snail pests, but can also increaseproduction from rice plants, and increase the value of wild plants into economically valuableplants.
Pengendalian Athelia rolfsii Penyebab Busuk Pangkal Batang Pada Kacang Tanah Arachis hypogea. L Dengan Fungisida Nabati Dan Agensia Hayati (Review) Herwita Idris; Anthoni Agustien; Mansyurdin Mansyurdin
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.8.2.87-93

Abstract

Athelia rolfsii, Curzi adalah bentuk seksualitas dari spesies Sclerotium rolfsii, Sacc, salah satu spesies jamur patogen yang dapat menyebabkan beberapa penyakit mematikan pada tanaman seperti busuk batang, layu dan rebah kecambah. Jamur ini merupakan jamur tular tanah yang dapat bertahan lama dan membentuk sklerotia di dalam tanah. Biasanya serangan dari patogen A. rolfsii, Curzi, ini masyarakat petani cenderung mengendalikannya dengan pemakaian pestisida yang berbahan aktif kimia. Hasil monitoring pengendalian yang memakai fungisida sintetis dalam mengendalikan patogen menimbulkan dampak negatif, akibat dari residu pestisida pada produk pertanian, serta resistensi dan resurgensi penyakit. Oleh sebab itu perlu dicari pestisida sebagai pengendali yang tidak mempunyai dampak negatif. Diantaranya adalah pemakaian pestisida yang bahan aktif tanaman ataupun hayati. Dari hasil beberapa penelitian yang telah dilakukan, setiap bahan baku yang berbeda akan mempunyai daya hambat yang berbeda pula. Untuk itu akan diuraikan dibawah ini hasil-hasil penelitian sebagai pengendali A. rolfsii Cruzi dari golongan fungisida nabati dan agens hayati.ABSTRACTAthelia rolfsii, Curzi is a form of sexuality from the species Sclerotium rolfsii, Sacc, one of the pathogenic fungal species that can cause several deadly diseases in plants such as stem rot, wilting and drooping of sprouts. This fungus is a soil-borne fungus that can survive for a long time and form sclerotia in the soil. Usually the attack is from the pathogen A. rolfsii, Curzi, the farming community tends to control it by using pesticides with active chemical ingredients. The results of monitoring control using synthetic chemical fungicides in controlling pathogens have a negative impact, as a result of pesticide residues in agricultural products, as well as disease resistance and resurgence. Therefore it is necessary to look for pesticides as controllers that do not have a negative impact. Among them is the use of pesticides with active plant or biological ingredients. From the results of several studies that have been carried out, each different raw material will have a different inhibition power. For this reason, the results of research as controllers for A. rolfsii Cruzi will be described below from the class of botanical fungicides and biological agents.