Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan di Kelurahan Jaya Kecamatan Telluwanua Kota Palopo selama 3 (tiga) bulan yakni dari bulan April sampai dengan bulan Juni 2012. Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam penentuan sampel yaitu dengan menggunakan metode Purpossive Sampling yaitu sengaja memilih petani yang usahataninya berada dalam satu wilayah. Kemudian untuk penelitian ini akan diambil 15 orang dari jumlah populasi petani padi di Kelurahan Jaya Kecamatan Telluwanua Kota Palopo. Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh secara langsung melalui pengukuran sampel yaitu wawancara langsung dengan responden menggunakan daftar pertanyaan. Selain itu data juga diperoleh dari pihak lain yang mempunyai hubungan langsung dengan judul penelitian yaitu : Pemandu Lapang (PL), Pengamat Organisme Tanaman (POPT), dan Pengawas Benih Tanaman (PBT) serta dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Palopo dalam hal ini Kepala Bidang Tanaman Pangan. Data yang terkumpul dan diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan tabel skoring (skor). Dalam pengolahan data terdapat 3 (tiga) kategori jawaban yaitu rendah, sedang dan tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat di simpulkan bahwa pengamatan maka kesimpulan adalah “ Tingkat Penerapan 12 Komponen Teknologi ditingkat petani perlu ditingkatkan melalui pendekatan kelompok Petani dengan program SL-PTT ” Dari paket teknologi yang di rekomendasikan secara rata-rata Skoring yang paling Tinggi penerapannya yakni Benih Bermutu dan Berlabel dengan Kisaran 100% responden atau sebanyak 15 orang. Sedangkan Skoring Yang Paling Rendah penerapannya adalah Penyiangan dengan landak atau Gasrok berada pada Kisaran 13,33% responden atau sebanyak 2 orang.