Kerupuk ikan biasa digunakan sebagai pelengkap ketika bersantap ataupun sebagai makanan ringan. Bahkan untuk jenis makanan khas tertentu selalu dilengkapi dengan kerupuk. Makanan ini menjadi kegemaran masyarakat dikarenakan rasanya yang enak dan gurih. Salah satu pemanfaatan ikan cakalang agar daya simpan dapat bertahan lebih lama adalah kerupuk ikan. Kerupuk ikan dengan menggunakan jenis pati yang berbeda diharapkan dapat menjadi variasi makanan baru. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui daya kembang kerupuk ikan cakalang yang menggunakan pati yang berbeda, dan 2) Mengetahui tingkat kesukaan panelis melalui uji organoleptik kerupuk ikan cakalang yang menggunakan pati yang berbeda. Pembuatan Kerupuk Ikan Cakalang dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Indonesia Timur, Makassar pada bulan juli-Agustus 2021. Perbedaan perlakuan penelitian terdapat pada tepung tapioka, tepung sagu, dan tepung maizena. Analisis data menggunakan uji daya kembang dan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerupuk yang menggunakan tepung tapioka mengalami daya kembang paling tinggi daripada kerupuk ikan cakalang yang menggunakan tepung sagu dan tepung maizena. Melalui uji organoleptik, panelis menyukai rasa dari kerupuk ikan cakalang yang menggunakan tepung tapioka, untuk aroma panelis menyukai kerupuk dengan menggunakan tepung sagu, untuk warna panelis menyukai warna kerupuk yang menggunakan tepung maizena, dan untuk kerenyahan panelis menyukai kerenyahan kerupuk yang menggunakan tepung tapioka.