Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PERHITUNGAN HEATRATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST UNIT 1 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR Jamaludin Permana; Reza Pangestu DH
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 1 (2018): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6798.32 KB) | DOI: 10.31000/mbjtm.v2i1.1328

Abstract

Heat rate mempunyai peranan yang sangat penting pada pembangkit listrik.Heatrate merupakan ukuran dari thermal sebagai jumlah dari energi bahanbakar yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah energi listrik.Satuanheatrate yaitu kJ/kWh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilaiturbineheatrate pada turbin uap berdasarkan performance test. Pengambilandata dilakukan dengan metode observasi di PT. INDONESIA POWER UJPBANTEN 3 LONTAR (PLTU) pada pembangkit unit 1. Untuk mengetahui nilaiturbine heatrate pada turbin uap digunakan metode perhitungan berdasarkanmassa uap “steam” dan energi dalam “entalphy” yang masuk dan keluar turbindengan daya keluaran generator (output generator). Turbine heatrate berbandingterbalik dengan efisiensi, yang artinya semakin kecil nilai turbineheatrate maka semakin baik efisiensi pembangkit tersebut, sebaliknya semakintinggi nilai turbine heatrate maka efisiensi pembangkit tersebut buruk. HasilAnalisa yang didapat pada turbine heatrate berdasarkan performance test unit1dengan nilai terendah (terbaik) yaitu pada bulan Januari dengan nilai 8252.61kJ/kWh, dan nilai tertinggi (terburuk) yaitu pada bulan Maret dengan nilai8911.99 kJ/kWh. Kenaikan dan penurunan turbin heatrate tidak begitusignifikan. Kata Kunci: Heatrate, Turbin Uap, Turbine, Heatrate, Performance Test.
ANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR Jamaludin Permana; Iwan Kurniawan
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 2 (2017): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.243 KB) | DOI: 10.31000/mbjtm.v1i2.731

Abstract

Turbin Uap (steam turbine) merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap menjadi energi kinetik dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin, lansung atau dengan bantuan roda gigi reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang akan digerakkan.Hasil rata – rata dari turbin yang dihasilkan selama satu tahun adalah 214,46 MW pada unit 1 dan rata – rata efisiensi turbin yang dihasilkan yaitu sebesar 34,72% pada unit 1 selama satu tahun. Untuk unit 2 didapatkan hasil rata – rata dari turbin yang dihasilkan selama satu tahun adalah 174.06 MW dan rata – rata efisiensi turbin yang dihasilkan yaitu sebesar 27.81% pada unit 1 selama satu tahun. Perbandingan naik turunnya daya turbin dan efisiensi turbin tidak mengalami perubahan yang siknifikan yaitu sebesar 40MW untuk daya turbin dan 6% untuk efisiensi turbin antara unit 1 dengan unit 2.Dari hasil perhitungan yang sesuai dengan data selama satu tahun dimana daya turbin dan efisiensi turbin mengalami kenaikan dan penurunan yang disebabkan oleh naik turunnya hasil dari Turbine Heat Rate, pembakaran batu bara yang tidak maksimal, karakteristik dari batu bara, penurunan beban yang dihasilkan, faktor lamanya pemeliharaan, kesalahan dalam pengoperasian dan perawatan serta faktor-faktor lain.
PENGARUH SUDUT KERJA PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN LAS PADA LINK ENGINE HANGER TIPE K16 Jamaludin Permana
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 1 (2017): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1061.186 KB) | DOI: 10.31000/mbjtm.v1i1.182

Abstract

Pengelasan adalah suatu proses penggabungan logam dimana logam menjadi satu akibat panas las,dengan atau tanpa pengaruh tekanan dan dengan atau tanpa logam pengisi,kerja las adalah menyambung dua bagian logam atau lebih dengan menggunakan energi panas, Proses pengelasan berkaitan dengan lempengan baja yang dibuat dari kristal besi dan karbon sesuai struktur mikronya, dengan bentuk dan arah tertentu. Lalu sebagian dari lempengan logam tersebut dipanaskan hingga meleleh.Kalau tepi lempengan logam itu disatukan, terbentuklah sambungan. Umumnya, pada proses pengelasan juga ditambahkan dengan bahan penyambung seperti kawat atau batang las. Kalau campuran tersebut sudah dingin, molekul kawat las yang semula merupakan bagian lain kini menyatu.Besarnya arus pengelasan yang diperlukan tergantung pada diameter elektroda, tebal bahan yang dilas, jenis elektroda yang digunakan, geometri sambungan, diameter inti elektroda, posisi pengelasan. Daerah las mempunyai kapasitas panas tinggi maka diperlukan arus yang tinggi.Pada standard welding inspection material tipis di lambangkan dengan t1 , dan material tebal di lambangkan dengan t2. Dalam proses pengelasan material pengisi harus memakan sebagian dari tebal material asli 1 dan tebal material asli 2.menunjukkan bahwa titik 1 sampai dengan 3 adalah nilai kekerasan untuk daerah las, nilai rata – ratanya adalah 25.88. Titik ke 4 yang terdapat pada grafik menunjukkan nilai kekerasan dari batas daerah lasan dengan daerah HAZ dengan nilai kekerasannya adalah 24.78 . Titik ke 5 sampai 8 merupakan daerah HAZ yang memiliki nilai rata - rata kekerasan sebesar 38.40 . Titik 9 merupakan batas antara daerah HAZ dengan daerah logam induk yang memiliki nilai kekerasan sebesar 32.96 . Titik 10 sampai 12 merupakan daerah logam induk yang memiliki nilai rata – rata kekerasan sebesar 32.97 . Dari data tabel dan grafik diatas nilai kekerasan tertinggi spesimen dengan variasi sudut pengelasan 30° berada pada daerah HAZ yaitu sebesar 38.94 .