Tazwir tazwir
Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Perendaman dalam Asam Klorida Terhadap Kualitas Gelatin Tulang Kakap Merah (Lutjanus sp.) Rinta Kusumawati; Tazwir tazwir; Ari Wawasto
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 3, No 1 (2008): Juni 2008
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v3i1.10

Abstract

ABSTRAKPenelitian dilakukan untuk melihat pengaruh perlakuan perendaman tulang kakap merah (Lutjanus sp.) dalam asam klorida (HCl) pada konsentrasi 2, 3, dan 4% terhadap kualitas gelatin yang dihasilkan. Bahan baku yang digunakan adalah tulang kakap merah (Lutjanus sp.) yang telah dibersihkan dan disimpan selama 3 bulan dalam suhu ruang. Proses perendaman dilanjutkan dengan tahap ekstraksi, filtrasi, evaporasi, dan pengeringan. Analisis statistik menunjukkan bahwa konsentrasi HCl berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kekuatan gel, viskositas, dan rendemen gelatin, tetapi tidak berpengaruh terhadap pH. Hasil yang terbaik diperoleh dari perendaman dengan HCl 2%, yaitu rendemen 14,16%, kekuatan gel 202 g Bloom, viskositas 7,46 cPs, dan pH 4,43.
Optimasi Pembuatan Gelatin dari Tulang Ikan Kaci-Kaci (Plectorhynchus chaetodonoides Lac.) Menggunakan Berbagai Konsentrasi Asam dan Waktu Ekstraksi Tazwir Tazwir; Diah Lestari Ayudiarti; Rosmawaty Peranginangin
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 2, No 1 (2007): Juni 2007
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v2i1.26

Abstract

ABSTRAKOptimasi pembuatan gelatin dari tulang ikan kaci-kaci (Plectorhynchus chaetodonoides Lac.) telah dilakukan. Tulang ikan didegreasing pada suhu 70OC selama 25 menit kemudian dibersihkan dari sisa-sisa daging. Tulang yang telah dibersihkan lalu dipotong-potong ukuran 1-1,5 cm dan dijemur di bawah sinar matahari sampai kering. Tulang kering direndam dalam HCl 4%, 5% dan 6% hingga terbentuk ossein. Setelah terbentuk ossein, diekstrak menggunakan aquadest dengan perbandingan osein dan aquades 1:3. Ekstraksi dilakukan pada suhu 70OC dengan menggunakan variasi waktu 5 dan 7 jam. Kemudian disaring dan selanjutnya dikeringkan menggunakan oven pada suhu 50-55OC. Berdasarkan hasil penelitian, gelatin yang terbaik diperoleh dari tulang yang menggunakan perendaman HCl 4% dengan waktu ekstraksi 5 jam dengan rendemen 9,48%,kadar air 7,72%, kadar abu 0,86%, pH 4,82, viskositas 6,20 cPs dan kekuatan gel 163,63 g bloom.
Studi Teknik Pengeringan Gelatin Ikan dengan Alat Pengering Kabinet Harianto harianto; Tazwir tazwir; Rosmawaty Peranginangin
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 3, No 1 (2008): Juni 2008
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v3i1.13

Abstract

Pengeringan gelatin dari bahan baku kulit ikan telah dilakukan menggunakan alat pengering tipe kabinet (cabinet dryer) dengan pemanasan bertahap dan aliran udara yang telah didehumidifikasi. Bahan yang akan dikeringkan adalah larutan gelatin kental yang didinginkan kemudian diekstrusi sehingga terbentuk mie gelatin kemudian diletakkan di atas tray dan dimasukkan ke ruang pengering. Untuk menghindari resiko pelumeran (melting), mie gelatin diangin-anginkan selama 2 jam pada suhu 25oC dengan udara yang didehumidifikasi. Selanjutnya suhu ditingkatkan secara bertahap dengan tingkat kenaikan 2 – 4oC perjam hingga tercapai kadar air sekitar 10%. Performansi model alat pengering tipe kabinet atau cabinet dryer yang digunakan adalah dengan spesifikasi panjang kabin 190 cm, lebar 65, dan tinggi 97 cm. Dehumidifikasi udara pengering dengan AC 0,5 HP, sumber pemanas dari lampu infra merah 3 x 1.500 Watt dengan rata-rata kecepatan aliran udara 1,1 m/detik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 2.100 g mie gelatin dengan kadar air awal 75% dihasilkan 584 g gelatin kering dengan kadar air 10%. Dibandingkan dengan alat pengering gelatin komersial maka terlihat bahwa kemampuan dehumidifikasi dari alat pengering ini perlu diperbesar untuk dapatmempersingkat waktu pengeringan.