Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IDENTIFIKASI PROSES BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN PENDEKATAN KERANGKA CIM-OSA Prasetyo, Suseno Budi
JURNAL TEKMAPRO Vol 1, No 1 (2006): JURNAL TEKMAPRO
Publisher : JURNAL TEKMAPRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.632 KB)

Abstract

ABSTRACT Strategic planning at the higher education institution begins from self-evaluation process. First step in the self-evaluation process is identifying all of business processes in the higher education organization. The purposes of this research are to obtain the map of business processes in the higher institution and to identify main business process, which give the biggest influence for the quality increment in the higher education. Model for mapping business processes used in this research is CIM-OSA (Computer Integrated Manufacturing-Open System Architecture). The results of mapping business processes are weighted using AHP to define the level of importance in the organization. There are three main processes in the higher education institution, as the result of this research, consists of management process, core business process, and supporting process. From the calculation of AHP process, learning process is the most importance process with score 0.649, folowwed by marketing process with score 0.279 and preparation for learning process with score 0.072. Keywords: self evaluation, mapping business process, CIM-OSA, AHP ABSTRAK Pengembangan strategis pada institusi pendidikan tinggi diawali dari proses self- evaluation. Langkah awal di dalam self-evaluation pada institusi pendidikan tinggi adalah melakukan identifikasi pada seluruh proses bisnis yang ada pada penyelenggaraan pendidikan tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan proses bisnis pada institusi pendidikan tinggi serta mengetahui proses bisnis apakah yang memberikan pengaruh terbesar pada peningkatan kualitas pendidikan tinggi. Model pemetaan proses bisnis yang digunakan dalam penelitian ini adalah CIM-OSA (Computer Integrated Manufacturing-Open System Architecture). Hasil pemetaan proses bisnis dibobotkan dengan menggunakan AHP untuk melihat tingkat kepentingan di dalam organisasi. Dari hasil pemetaan proses bisnis institusi pendidikan tinggi, terdapat tiga proses utama pendidikan tinggi yaitu proses manajemen, proses utama yaitu pengajaran dan proses pendukung Pada hasil perhitungan proses AHP, dapat dilihat bahwa proses belajar mengajar merupakan proses yang paling penting dengan nilai 0.649, disusul dengan proses penjaringan calon mahasiswa sebesar 0.279 dan persiapan proses belajar mengajar sebesar 0.072.   Kata kunci: self evaluation, pemetan proses bisnis, CIM-OSA, AHP
FORMULASI DEVELOPMENT INDEX UNTUK OPTIMASI RENCANA PENGEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI Prasetyo, Suseno Budi
JURNAL TEKMAPRO Vol 1, No 2 (2006): JURNAL TEKMAPRO
Publisher : JURNAL TEKMAPRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.374 KB)

Abstract

ABSTRACT To face the change, which happens in both inside and outside the education system, we need development planning at the education system, specially the higher education system. The aim of this research is to optimize the development planning at the higher education system using development index formulation. The development planning is made based on the identification of business processes, sub business processes, activities, root causes and alternative solutions. The management weights the results of identification process. Then, the development index formulation is created based on the results of management decision. The development index formulation is limited by the resource of the organization.  The next step of this research is optimizing the formulation using integer linear programming. Finally, the higher education institution uses the result of the optimization process to create the development planning appropriate with the resource they have. From the result of case study in Department “X”, there are 4 program which is appear after the optimizing process, consists of sending 30 lecturers to the workshop, 2 times lecture notes competition, 4 times coordination and evaluation program, and 2 times survey to the students. Keywords: development planning, development index, integer linear programming ABSTRAK Untuk menghadapi perubahan yang terjadi, baik di dalam sistem pendidikan maupun lingkungan di luar sistem pendidikan, dibutuhkan rencana pengembangan (development planning) pada sistem pendidikan, terutama pendidikan tinggi. Dalam penelitian ini, dilakukan upaya optimasi terhadap rencana pengembangan institusi pendidikan tinggi, dengan menggunakan formulasi development index. Rencana pengembangan dibuat berdasarkan identifikasi proses bisnis, sub proses bisnis, aktifitas, root cause dan alternatif solusi. Hasil identifikasi tersebut dibobotkan oleh pihak manajemen terkait. Dari hasil pembobotan terhadap seluruh proses bisnis, dibuat persamaan developmet index. Nilai developmet index dibatasi oleh constrains berupa resource yang dimiliki organisasi. Dengan menggunakan integer linear programming, dilakukan maksimalisasi terhadap nilai developmet index, sehingga pihak institusi pendidikan tinggi akan mendapatkan sebuah rencana pengembangan yang optimal sesuai dengan kapasitas resource yang dimiliki. Dari studi kasus yang diterapkan pada Program Studi “X”, terdapat 4 kegiatan yang muncul berdasarkan hasil optimasi, yaitu pengiriman dosen untuk mengikuti workshop sebanyak 30 dosen, 2 kali kompetisi pembuatan buku ajar, 4 kali kegiatan koordinasi dan evaluasi, serta 2 kali penyebaran kuesioner kepada mahasiswa.   Kata kunci: development planning, development index, integer linear programming
PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN MELALUI PERENCANAAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI SURABAYA Prasetyo, Suseno Budi
JURNAL TEKMAPRO Vol 4, No 1 (2009): JURNAL TEKMAPRO
Publisher : JURNAL TEKMAPRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.283 KB)

Abstract

Abstrak   Peningkatan sumber daya sebuah negara salah satunya ditunjukkan dengan adanya peningkatan kualitas pendidikan dan pengelolaan dalam dunia pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilihat dari kemampuan institusi untuk menghasilkan keluaran berupa lulusan yang memiliki pengetahuan yang mendalam, wawasan yang luas, life skill yang unggul, serta attitude yang profesional. Penelitian difokuskan pada pengelolaan perguruan tinggi swasta (PTS) karena sektor ini mengalami keterpurukan yang paling parah. Banyak perguruan tinggi swasta mengalami krisis dan akhirnya ambruk akibat tidak terukur kinerja pengelolaan dan kualitas pelayanan maupun output, sehingga tidak mampu bersaing dengan PTN. Penelitian ini menggunakan model Integrated Performance Measurement System (IPMS) dan kriteria RAISE++ untuk mengidentifikasi key performance indicator pada PTS di Surabaya Jawa Timur. Identifikasi KPI didasarkan pada stakeholder requirements, karena pada dasarnya tujuan organisasi secara umum adalah untuk memuaskan stakeholders. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 21 kriteria, 82 sub kriteria dan 163 key performance indicator (KPI). Kriteria yang memiliki bobot terbesar menurut preferensi pengelola PTS adalah academic atmosphere dengan bobot 0.27814. Sub kriteria yang memiliki bobot terbesar adalah memiliki mekanisme seleksi pimpinan yang berkualitas dengan bobot 0.07653. Key performance indicator yang memiliki bobot terbesar adalah menurut preferensi pengelola PTS adalah jumlah pelanggaran terhadap etika akademik dengan bobot 0.06213. Keywords: Sistem pengukuran kinerja, IPMS, kualitas pendidikan, PTS
OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DE NOVO PROGRAMMING DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS Prasetyo, Suseno Budi
JURNAL TEKMAPRO Vol 4, No 2 (2009): JURNAL TEKMAPRO
Publisher : JURNAL TEKMAPRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.216 KB)

Abstract

Abstrak   Dalam memasuki era pasar bebas, industri sering dihadapkan pada masalah–masalah yang kompleks dalam mengambil suatu keputusan untuk memaksimalkan laba perusahaan. Salah satu tujuan tersebut adalah meminimalkan biaya produksi sehingga harga pokok produksi bisa menurun dan daya saing produk meningkat, karena perusahaan bisa menurunkan harga jual sekaligus meningkatkan laba. Beberapa permasalahan yang terjadi pada setiap memproduksi kaca di PT.Asahimas Flat Glass adalah selalu terdapat sisa bahan baku karena bahan baku yang digunakan tidak habis. Hal ini merupakan pemborosan bagi perusahaan karena adanya wasting akibat biaya yang harus dikeluarkan. Salah satu penyebab masalah tersebut adalah pada masalah perencanaan produksi, terutama dalam hal penentuan jumlah bahan baku yang dibutuhkan dan berapa jumlah tiap-tiap produksi yang harus diproduksi agar perusahaan memperoleh keuntungan atau profit yang maksimum. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan jumlah produk kaca yang harus diproduksi oleh perusahaan dengan menggunakan metode De Novo Programming sehingga diperoleh keuntungan yang maksimal. Data produksi, permintaan produk, dan bahan baku digunakan sebagai constraints untuk memaksimalkan fungsi obyektif yaitu keuntungan perusahaan. Hasil penelitian diperoleh dari metode De Novo Programming adalah rencana produksi dengan anggaran yang tersedia sebesar Rp.15.345.447.718,- sehingga memperoleh profit sebesar Rp. 336.966.700,- dengan hasil produksi yaitu kaca type PG (Privacy Grey) sebanyak 240.370 unit, Kaca type LG (Light Green) sebanyak 198.600 unit, Kaca type GF (Grey Float) sebanyak 80.450 unit, Kaca type BF (Brown Float) sebanyak 190.520 unit. Secara keseluruhan profit yang didapat perusahaan mengalami kenaikan sebesar 7,85 % dari produksi secara riil. Keywords: Perencanaan Produksi, De Novo Programming, optimasi