Farida Ariyani
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Ekstrak Air Daun Jambu Biji Sebagai Antioksidan Alami Pada Pengolahan Patin Asin Farida Ariyani; Jovita Tri Murtini; Gunawan Yusuf; Irma Hermana
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 7, No 1 (2012): Juni 2012
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v7i1.68

Abstract

Penelitian pemanfaatan ekstrak air daun jambu biji (Psidium guajava) sebagai antioksidan alami pada pengolahan patin asin telah dilakukan. Aplikasi ekstrak air daun jambu dilakukan dengan merendam ikan dalam campuran larutan garam dan ekstrak daun jambu. Konsentrasi larutan garam yang digunakan adalah 30%, sedangkan variasi konsentrasi ekstrak daun jambu yang digunakan adalah 0, 6, dan 12% (w/v). Perendaman dalam larutan garam dilakukan selama 48 jam dengan perbandingan antara ikan dan larutan yang digunakan untuk merendam 1:2 (b/v). Selesai penggaraman, ikan dibelah menjadi bentuk butterfly kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari sampai kering (4–5 hari). Pengamatan dilakukan terhadap sifat sensori, kadar air, angka Thio Barbituric Acid (TBA), produk berfluoresen dan proporsi asam lemak tidak jenuh patin asin. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan ekstrak air daun jambu pada larutan garam jenuh dengan konsentrasi 6 dan 12% selama penggaraman mampu menghambat oksidasi lemak patin asin yang tercermin dari penghambatan peningkatan kadar TBA, produk berfluoresen dan penghambatan kerusakan asam lemak tidak jenuh selama penyimpanan 2 bulan. Hasil uji sensori memperlihatkan bahwa patin asin yang diberi perlakuan memberikan bau yang tidak tengik, walaupun warna patin menjadi lebih coklat. Berdasarkan pertimbangan hasil secara kimiawi maupun sensori, perlakuan ekstrak daun jambu pada konsentrasi 6% merupakan perlakuan terpilih
Ekstrak Air Daun Sirih (Piper betle Linn) sebagai Antioksidan Alami pada Pengolahan Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) Asin Kering Farida Ariyani; Irianti Amin; Dedi Fardiaz
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 10, No 1 (2015): Juni 2015
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v10i1.244

Abstract

Kajian peran ekstrak air daun sirih sebagai antioksidan alami pada proses pengolahan ikan patin asin kering telah dilakukan. Penambahan ekstrak air daun sirih pada berbagai konsentrasi (0, 4, 5, 6, 7% b/v) dilakukan pada saat perendaman patin segar dalam larutan garam jenuh selama 48 jam. Selanjutnya patin asin hasil penggaraman dikeringkan di bawah sinar matahari selama 4–5 hari. Pengamatan aktivitas antioksidan ekstrak air daun sirih dilakukan dengan metode 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) yang dibandingkan dengan Buthylated Hydroxytoluene (BHT) sebagai kontrol positif, sedangkan pengamatan efektivitas ekstrak air daun sirih sebagai antioksidan patin asin dilakukan melalui analisis parameter oksidasi yakni angka TBA, angka anisidin dan produk berfluoresen serta karakteristik  sensori (warna, bau, dan rasa). Hasil kajian menunjukkan bahwa ekstrak air daun sirih memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi dibandingkan BHT. Penambahan ekstrak air daun sirih dengan konsentrasi 4–7% (b/v) selama penggaraman dalam proses pengolahan patin asin mampu menghambat proses oksidasi lemak patin asin dan patin asin kering yang tercermin dari rendahnya angka TBA, angka anisidin dan produk berfluoresen dibanding kontrol. Perlakuan terpilih dari penelitian ini adalah kelompok perlakuan penambahan ekstrak daun sirih 4% yang menghasilkan patin asin kering dengan angka TBA 6,42 mMol MDA/kg (kontrol 15,10 mMol MDA/kg), angka anisidin 3,41 mMol/g minyak (kontrol 6,87 mMol/g minyak), dan produk berfluoresen 0,091 mg/g ikan (kontrol 0,219 mg/g ikan). Karakteristik sensori patin asin dengan perlakuan terpilih berwarna coklat muda, berbau tidak tengik, dan berasa sedikit getir.