Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Humans As Homo Intelectus In The Point Of View Of Al Qur’an Laily Nur Arifa
Akademika Vol 15, No 2 (2021): Akademika
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/adk.v15i2.670

Abstract

Meneliti manusia sama dengan meneliti kemustahilan. Hingga hari ini, banyak hal tentang manusia yang telah diketahui dan dipahami, namun sebagian lainnya masih merupakan misteri. Al-Qur'an menyebut manusia sebagai khalifah di muka bumi. Sebagai khalifah, Allah telah membekali manusia dengan pendengaran, penglihatan, hati nurani, dan kemampuan menaklukkan alam di bawah kekuasaannya. Al-Qur’an juga menyebutkan bahwa manusia memiliki peran sebagai individu, sosial, dan makhluk belajar yang membawa fitrahnya sejak lahir. Terpilihnya manusia sebagai khalifah tentu bukanlah tanpa alasan. Manusia memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan makhluk lain yang diciptakan Allah di muka bumi. Manusia, dengan akal yang dimilikinya memiliki kemampuan untuk menjadikan bumi sebagai tempat yang nyaman ditinggali semua makhluk. Kemampuan inilah yang menyebabkan manusia, mau tak mau, harus menggunakan akalnya. Manusia yang tidak mampu berpikir, tak akan mampu menjadi khalifah. Inilah yang menyebebabkan pendidikan sebagai a necessary of life. Pendidikan mengantarkan manusia menjadi manusia seutuhnya
Al-HIKMAH AL-MUTA’ALIYAH MULLA SHADRA (KAJIAN EPISTEMOLOGIS) Laily Nur Arifa
Jurnal Ilmiah Ar-Risalah: Media Ke-Islaman, Pendidikan dan Hukum Islam Vol 15 No 2 (2017): (Oktober 2017)
Publisher : LPPM IAI IBRAHIMY GENTENG BANYUWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

After the advent of Peripatetic philosophy (wisdom al-masysya'i) and philosophy iluminasionis(wisdomisyroqi),comes a new school of philosophy who was born in Persia, known as transcendental philosophy (the philosophy of being /wisdomal-muta'aliyah). Hikmah al-muta'aliyah carried by Mulla Shadra, the synthesis of the two previous flow, and iluminasionis Peripatetic philosophy. In the matter of ontology, al-al-muta'aliyah wisdom has given a new breakthrough, with the concept of ashalah al-piece and tasykik al-being. However, the most interesting of the al-al-muta'aliyah wisdom is the aspect of epistemology. al-Hikmah muta'aliyah al-Sadrais a synthesis of intellectual illumination(ishraq),reasoning and rational proof ('aql, burhan or istidlal)as well as religion and revelation(shar').Sadra found perfect knowledge is rational knowledge, combined with spiritual experience can be achieved by those who follow the text of the Koran and Hadith. Source of knowledge is the text of the Koran, Hadith and sayings of the priests, which combined with the experience of intuition and reasoning. In obtaining the knowledge, the most appropriate method is kashf supported by reason and interpret religious texts. For Sadra, science is divided into two major groups, namely hudhuri and husuli. Sadra al-al-muta'aliyah-hiswisdom, is considered a major contribution to Islamic philosophy, Islamic philosophy on delivering the highest peak, which combines bayani, Irfani and Burhani in his analysis.