Mardiana Ahmad
Departement of Midwifery, Graduate School Hasanuddin University, Makassar, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kearifan Lokal Olahan Dangke Terhadap Pencegahan Stunting Mardiana Ahmad; Imelda Iskandar; Muhammad Yamin; Nur Aliya Arsyad; Rika Riyandani
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 5 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/matappa.v5i1.1684

Abstract

Stunting merupakan masalah kekurangan gizi yang disebabkan karena kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu lama yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yaitu tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya, perkembangan otak yang akan mempengaruhi kemampuan dan prestasi dalam pendidikan, produktivitas dan kreativitas. Kabupaten Enrekang merupakan daerah dengan prevalensi stunting tertinggi yaitu sebesar 24,7% pada tahun 2018. Salah satu upaya pencegahan stunting yang dapat dilakukan yaitu pemanfaatan komiditi lokal seperti olahan dangke yang memiliki kandungan gizi yang baik. Tujuan pengabdiannya kepada masyarakat yaitu untuk memberikan informasi terkait manfaat olahan dangke yang dapat meningkatkan kesehatan ibu dan Anak di Kabupaten Enrekang. Pelaksanaan kegiatan pengabdian selama dua hari dengan sasaran ibu hamil, Ibu menyusui, kader, Bidan serta masyarakat pembuat Dangke. Metode yang dilakukan yaitu penyuluhan yang dilaksanakan di dua tempat yaitu di Desa Lebang dan Puskesmas Kabere yang dihadiri 30 orang kader. Hasil kegiatan dari pengabdian ini memiliki dampak yang sangat positif antara Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang dan Prodi Ilmu Kebidanan Sekolah Pascasarjana Universtas Hasanuddin yaitu memecahkan masalah terkait pencegahan stunting di Kabupaten Enrekang dengan menggunakan pangan lokal sebagai komiditi utama. Untuk kegiatan penyuluhan yang diharapkan dilakukan pada tingkat pengetahuan para peserta meningkat dan adanya perubahan perilaku dari informasi yang didapatkan.
Pelatihan dan Sekolah Lapang Terpadu Kabupaten Bulukumba Mardiana Ahmad; Suryani As'ad; Andi Alief Aminuddin; Rusnawati Rusnawati
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 4 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/matappa.v4i3.1222

Abstract

Taccorong Village in Ujung Bulu Subdistrict is one of the villages with the highest death toll in the Bulukumba Regency. There were 33 cases of neonatal deaths in 2015. In anticipation of this event, Training and integratedĀ Field Schools activities through Clean and Healthy Lifestyle Counseling (PHBS), Balanced Nutrition Counseling, Early Breastfeeding Initiation Counseling (IMD), and Examination and Gymnastics of Pregnant Women. The approach method used in this devotional program is participatory education and training or educational and participatory approach both to health workers in Community Health Centers (Puskesmas) and Integrated Service Post (Posyandu) and for Village Health Worker of Integrated Service Post. This method positions the target audience as recipients of knowledge, understanding, and skills on how to change the lifestyle to be healthier, where the mother cadre group is involved in all activities ranging from planning, implementation, monitoring, and evaluation. In addition, participatory counseling is conducted by conducting learning activities. The activity was held for 2 (two) days, namely, on Saturday-Sunday, August 11-12-2018, with many workshop participants as many as 30 people. Workshop participants consisted of 3 health workers, Community Health Centers (Puskesmas), 12 cadres, and 15 citizens. The results of this devotion get participants have implemented the practice of Clean and Healthy Living Behavior, practiced the preparation of a balanced nutrition menu, especially at 1000 HPK, and has implemented early breastfeeding initiation (IMD)practices in the postpartum period. It is expected that this activity can be replicated throughout the village and can continue to support the improvement of public health