Zulkarnain Suleman
IAIN Sultan Amai Gorontalo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PRAKTIK PERKAWINAN DIBAWAH UMUR DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHARMONISAN RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BOALEMO Jusuf A Lakoro; Zulkarnain Suleman
Jurnal Ilmiah AL-Jauhari: Jurnal Studi Islam dan Interdisipliner Vol. 3 No. 2 (2018): Jurnal Ilmiah AL-Jauhari
Publisher : Pascasarjana IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.278 KB) | DOI: 10.30603/jiaj.v3i2.543

Abstract

Perkawinan dibawah umur di Kabupaten Boalemo umumnya terjadi pada anak-anak usia sekolah yang seharusnya masih merasakan dunia pendidikan dan menikmati indahnya masa-masa muda, namun harus berakhir dengan perkawinan diusia yang masih sangat muda dengan mengorbankan masa depan dan pendidikannya. Penelitian ini untuk menemukan, mengungkap dan menggambarkan praktik perkawinan anak dan dampaknya di Kabupaten Boalemo. Tesis ini merupakan penelitian lapangan, yang dilakukan di Kabupaten Boalemo yang tersebar di 6 Kecamatan. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, dengan cara mengumpulkan data-data, didalami, dikaji, dipahami dan disimpulkan dengan cara deskriptif untuk mendapatkan keakuratan data. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis sosiologis yaitu melihat fenomena sosial dalam masyarakat yang kemudian dikaitkan dengan aturan yang berlaku. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan realitas yang terjadi dalam praktik perkawinan diibawah umur antara lain bentuk perkawinan dibawah umur yang cukup beragam antara lain; dilaksanakan berdasarkan hasil dispensasi nikah, rendahnya usia perkawinan, perkawinan dengan salah satu pasangan yang lebih tua, perkawinan hamil diluar nikah, perkawinan tanpa restu orang tua dan perkawinan tidak tercatat. Perkawinan dibawah umur juga telah berdampak terhadap keharmonisan rumah tangga, antara lain tidak tercapainya kesejahteraan jiwa, tidak tercapainya kesejahteraan fisik dan tidak tercapainya perimbangan ekonomi dalam rumah tangga. Perkawinan dibawah umur seharusnya mampu dibendung dengan ketegasan aturan baik undang-undang tentang perkawinan dan KHI maupun aturan adat yang berlaku di masyarakat Gorontalo. Selain itu pentingnya proses penyadaran, edukasi dan sosialisasi terhadap undang-undang perkawinan yang tidak lagi diketahui oleh anak-anak saat ini maupun terhadap bahaya perkawinan dibawah umur.
Traditional Islamic Religious Practice Arguments: Criticism of The Concept of Bid'ah of Islam Salafi-Wahabi Sofyan A. P. Kau; Zulkarnain Suleman; Irwan
Al-Ulum Vol. 23 No. 1 (2023): Al-Ulum
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/au.v23i1.3498

Abstract

This paper discusses traditional Islamic criticism of the concept of heresy in Salafi Islam, categorizing every new act in religion as iconoclastic heresy. Based on this concept of heresy, ritual ceremonies and practices of traditional Islamic religious traditions are classified as acts of heresy. Through literature research based on literary document sources using abstractive inductive logic methods and content analysis, this study found that ritual ceremonies and practices of traditional Islamic religious traditions are not acts of heresy because they are based on theorem (al-Quran, hadith and allegiance) it is new. New actions (mutants) are categorized as bid'ah if they conflict with the Quran, hadith, and a tsar. Traditional Islam criticizes the concept of heresy in Salafi-Wahhabi Islam for being ahistorical because several traditions show that the innovation of a friend, tâbi'u tâbi'uttab'în, while this innovation was not ordered and practiced by the Prophet; instead, was carried out by the generation of the Salaf.