Hari Prihatno
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan - KKP Jl Pasir Putih 1 Ancol Timur Jakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KARAKTERISTIK AKUIFER BERDASARKAN PENDUGAAN GEOLISTRIK DI PESISIR KABUPATEN CILACAP JAWA TENGAH Purnama1, Setyawan; Febriarta, Erik; Cahyadi, Ahmad; Khakhim, Nurul; Ismangil, , Lili; Prihatno, Hari
Pendidikan Geografi Vol 11, No 22 (2013): Volume 11 Nomor 22 Desember 2013
Publisher : Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Airtanah merupakan sumberdaya potensial untuk memenuhi kebutuhan air manusia. Keberadaanya di alam berbeda-beda menurut ruang dan waktu. Keberadaan airtanah sangat terkait dengan karakteristik akuifer di suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik akuifer. Peneiltian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik akuifer yangmeliputi jenis material dan ketebalan akuifer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode geolistrik dengan konfigurasi Schlumberger. Hasil analisis menunjukkan bahwa  akuifer potensial terdapat pada titik A,C,D dan E. Titik-titik tersebut memiliki material akuifer berupa pasir sampai dengan krakal dengan ketebalan lebih dari 70 meter. Selain itu,  hasil penelitian menunjukkan bahwa material pada titik B,F,G,H dan I. didominasi oleh material lempung dan lanau dengan kedalaman lebih dari 70 meter. Hal ini menunjukkan bahwa pada titik-titik tersebut merupakan lokasi dengan potensi airtanah yang kecil.   Kata Kunci: Airtanah, Akuifer, Cilacap, Geolistrik, Pesisir
PENENTUAN GARIS PANTAI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG INFORMASI GEOSPASIAL DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN PESISIR DAN LAUT Suhelmi, Ifan R.; Afiati, Restu Nur; Prihatno, Hari
GEOMATIKA Vol 19, No 1 (2013)
Publisher : Badan Informasi Geospasial in Partnership with MAPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24895/JIG.2013.19-1.168

Abstract

ABSTRAK Garis pantai merupakan salah satu aspek teknis dalam penetapan dan penegasan batas daerah. Aspek teknis tersebut memiliki peranan penting dalam penentuan batas wilayah laut suatu provinsi, kabupaten dan kota sebagai perwujudan semangat otonomi daerah serta berkaitan dengan rencana pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pendefinisian legal coastline yang akan digunakan dalam pemberian hak pengelolaan wilayah pesisir dan laut. Pada saat ini masih terdapat berbagai macam penentuan garis pantai yang digunakan oleh beberapa institusi yang ada di Indonesia. Garis muka air tinggi digunakan dalam Peta Laut yang disusun oleh TNI AL, garis muka air rata-rata digunakan oleh BAKOSURTANAL dalam menggambarkan garis pantai dalam Peta Rupabumi dan garis pantai muka air terendah digunakan oleh DEPDAGRI dalam penentuan batas wilayah negara maupun daerah. Berdasarkan hasil kajian dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang berkaitan dengan pengelolaan wilayah maka pemberian hak pengelolaan wilayah perairan sebaiknya menggunakan garis pantai muka air tertinggi. Kata Kunci: Informasi Geospasial, Garis Pantai, Pasang Surut, Digital Elevation Model. ABSTRACT Determination of coastline is one of technical aspects for regional boundaries establishment. It has an important role for determining maritime boundary of a state, province and district. The aim of this research was to conduct a legal coastline definition that will be used for HP-3 concept. Currently, there are three methods used for determining coastline in Indonesia. High water levels coastline used in the Maritime Map compiled by the Navy. Mean Sea Level (MSL) coastline used by BAKOSURTANAL at the Topographic Map, and lowest water level coastline used by the Ministry of Home Affair (DEPDAGRI) in determining the state and regional boundaries. Based on the results of this study, it is suggested to use the high water level coastline as a legal coastline to determine HP-3 boundary. Key words: Geospatial Information, Legal Coastline, Tide, Digital Elevation Model.
Rancang Bangun Sistem Monitoring Cerdas, Efesien dan Ramah Lingkungan (Si Moncer) untuk Budidaya Ikan (Kelompok Pembudidaya Ikan Green Aquatic) Kusdarmawan, Zulfikar; Ghaniyah M, Shaffanah; Prihatno, Hari; Parmanto, Parmanto
Jurnal Kelautan Nasional Vol 19, No 3 (2024): Desember
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkn.v19i3.14721

Abstract

Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Green Aquatic, dalam upaya mendukung kemajuan teknologi perikanan air tawar, mengembangkan suatu system monitoring yang diberi nama “Si MonCER” (Sistem Monitoring Cerdas, Efisien, dan Ramah Lingkungan) yang merupakan sebuah alat berbasis Internet of Things. Alat ini dirancang untuk memonitor kekeruhan, suhu dan pH air secara real-time. Si MonCER dibangun dari penggabungan antara system mekanis untuk pengurasan air dan system otomatis sensor pengukur kualitas air sebagai pemberi perintah dilakukannya pengurasan. Adapun sensor pengukur kualitas air yang disematkan antara lain sensor turbidity (kekeruhan air), sensor pH untuk mengukur tingkat keasaman air dan sensor temperature untuk mendeteksi suhu air. Fitur utama yang ditekankan pada system ini adalah kemampuannya untuk otomatis melakukan pengurasan air ketika diperintah system pengukur kualitas air yang mendeteksi tingkat kekeruhan, keasaman dan suhu melebihi batas yang ditetapkan.  Air hasil pengurasan yang tidak terpakai kemudian digunakan kembali untuk penyiraman tanaman secara terjadwal, sehingga memaksimalkan penggunaan air dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Selain itu, sistem ini dilengkapi dengan alarm yang berfungsi sebagai notifikasi. Tanda notifikasi ini akan dikirimkan ke pengguna melalui website greenpuspacontrol.com, yang dapat diakses menggunakan smartphone. Semua data hasil analisis akan disimpan di Basis Data. Tujuan penggunan aplikasi Si MonCER melalui smartphone adalah  untuk memantau kondisi air pada kolam budidaya ikan meliputi tingkat kekeruhan, pH dan suhu air dari jarak jauh dan mengambil tindakan yang diperlukan secara tepat waktu. Penerapan teknologi ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya peningkatan hasil produksi dan pengelolaan sumber daya air yang berkesinambungan.