Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberian ASI Eksklusif dan Pola Asuh dengan Kematangan Emosi pada Anak Usia 5-6 Tahun Afrira Esa Putri; Edison Edison; Desmiwarti Desmiwarti
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 5, No 1 (2021): JIK-April Volume 5 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v5i1.375

Abstract

Pemberian ASI Eksklusif dapat mempengaruhi kematangan emosi anak. Rasa aman dan nyaman pada saat disusui meningkatkan kematangan emosi anak. Pola asuh juga akan mempengaruhi perilaku seperti kompetensi emosi, sosial dan intelektual anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI ekslusif dan pola asuh dengan kematangan emosi pada anak usia 5-6 tahun. Desain penelitian ini cross sectional dengan 77 responden dengan teknik systematic random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara lansung kepada responden, pada variabel pola asuh menggunakan Parental Authority Questionaire (PAQ). Kematangan emosi dan pemberian ASI eksklusif menggunakan kuisioner yang dirancang oleh peneliti. Sebagian besar ibu memberikan Asi ekskusif, menerapkan pola asuh demokratif dan sebagian besar anak dengan kematangan emosi yang tinggi. Terdapat hubungan yang signifikan pemberian ASI eksklusif dengan kematangan emosi p=0,009 serta memiliki hubungan yang bermakna dengan nilai C=0,400 dan terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan kematangan emosi dengan nilai p=0,004 dan memiliki hubungan yang bermakna dengan nilai C=0,309 dan nilai OR=1,544 untuk faktor yang paling berpengaruh terhadap kematangan emosi anak adalah ibu yang bekerja. Kesimpulan penelitian pemberian ASI eksklusif dan pola asuh demokratif dapat mengembangkan kematangan emosi pada anak.
ANALISA PELAKSANAAN INVESTIGASI KONTAK DAN PEMBERIAN TERAPI PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PADA ANAK DI KOTA PARIAMAN TAHUN 2020 Muhammad Hendri; Finny Fitry Yani; Edison edison
HUMAN CARE JOURNAL Vol 6, No 2 (2021): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v6i2.1255

Abstract

Tuberkulosis (TB) anak merupakan penyakit yang menjadi permasalahan kesehatan baik ditingkat Global, Nasional, sampai ketingkat kabupaten/kota. Dampak tidak dilakukannya penemuan kasus TB pada anak terutama balita yaitu beresiko tertular kuman TB yang menyebabkan balita menjadi sakit TB. Jika tidak diobati maka balita akan mengalami TB berat hingga terjadinya kematian. Masih rendahnya penemuan kasus TB pada balita disebabkan penemuan kasus masih bersifat pasif, yaitu menunggu di Puskesmas. Kebijakan Kementerian Kesehatan RI dalam penemuan kasus yaitu menggunakan pelaksanaan investigasi kontak TB. Penemuan kasus TB anak di Kota Pariaman 3 (tiga) tahun terakhir mengalami penurunan dan pemberian terapi pencegahan pada balita di Kota Pariaman belum pernah dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahun tarakhir ini. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran pelaksanaan investigasi kontak dan pemberian terapi pencegahan di Kota Pariaman Tahun 2020. Metode yang dipakai pada penelitian ini yaitu menggunakan mix methode. Hasil penelitian pelaksanaan investigasi kontak TB belum berjalan optimal yang disebabkan karena masih lemahnya pernecanaan program TB sehingga tidak adanya anggaran khusus dalam pelaksanaan investigasi kontak. Selain perencanaan yang lemah, penyebab belum optimalnya pelaksanaan investigasi kontak adalah masih kurangnya koordinasi serta monitoring dan evaluasi baik dari tingkat Dinas Kesehatan maupun dari pihak Puskesmas.Kata kunci: TB balita, investigasi kontak TB, Terapi Pencegahan TB