This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrisistem
Andi Faisal Suddin
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

APLIKASI DAN ANALISIS USAHATANI PUPUK NPK PELANGI 15-15-15 PADA BAWANG MERAH DI SULAWESI SELATAN Andi Faisal Suddin; Muhammad Amin; Apresus Sinaga
Jurnal Agrisistem Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pupuk NPK Pelangi 15-15-15 terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Kegiatan dilaksanakan di Desa Telle, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone mulai bulan Mei-Juli 2018. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial, dimana jumlah perlakuan sebanyak 8 dan diulang 3 kali, sehingga total plot yang digunakan sebanyak 24 plot. Data hasil pengamatan setiap parameter dianalisis berdasarkan sidik ragam dan Uji Duncan dengan metode analisis program SAS. Data yang dikumpulkan berdasarkan dengan hasil pengukuran serta pengamatan secara langsung di lapangan meliputi data pertumbuhan dan produksi bawang merah. Perlakuan P4, P5 dan P6 berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Perlakuan yang menberikan nilai tertinggi pada tinggi tanaman yaitu berturt-turut P4, P5 dan P6. Namun ketiga perlakuan ini tidak berbeda nyata sehingga sekalipun P5 memberikan nilai tertinggi pada umur tanaman 15, 30 hst dan perlakuan P4 pada umur tanaman 45 hst, tetapi yang direkomendasikan adalah perlakuan P6 yakni perlakuan dengan dosis terendah (700 kg Ha-1) karena pertimbangan efisiensi. Pengaruh perlakuan terhadap jumlah anakan bawang merah tidak ada yang bebeda nyata pada umur 15 hst. Sedangkan perlakuan P1. P2, P3, P4, P5 dan P6 pada umur 30 dan 45 hst berbeda nyata dengan perlakuan P7 dan P8. Pengaruh perlakuan terhadap jumlah umbi, berat segar dan berat kering bawang merah tidak berbeda nyata untuk semua parameter kecuali pada perlakuan P7 khususnya pada berat kering bawang merah.
PENGENDALIAN PENYAKIT FUSARIUM OXYSPORIUM PADA TANAMAN CABAI DENGAN JAMUR TRICHODERMA SP DI KELURAHAN BORONG KECAMATAN TANRALILI KABUPATEN MAROS Tamrin Kunta; Andi Faisal Suddin; M. Issac Maulana
Jurnal Agrisistem Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui fungsi Trichoderma, sp dalam pengendalian penyakit layu fusarium oxysporium, pada tanaman cabai. Penelitian dilaksanakan mulai maret sampai mei 2012 di Kelurahan Borong Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. Metode penelitian dilakukan dengan percobaan lapangan dengan menggunakan RAK dimana parameter yang diukur adalah jumlah daun tanaman cabe, jumlah cabang tanaman cabe, tinggi tanaman cabe, dan jumlah tanaman cabe yang terserang penyakit. Jamur Trichoderma sp, diaplikasikan pada saat tanaman cabai akan di tanam dilahan pertanaman. Perlakuan terbagi tiga yaitu bedengan pertama tanpa perlakuan agensi hayati yaitu (P0) atau kondisi familiar yang biasa dilakukan petani, (P1) perlakuan yang berbentuk cairan Trichoderma sp, (P2) perlakuan Trichoderma dalam bentuk padat, di analisis berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Dari hasil di simpulkan bahwa Jamur Trichoderma dapat digunakan sebagai pencegah penyakit layu Fusarium Osyxporium pada tanaman cabai. Dengan konsentrasi 100-120 cc/ 15 liter air menujukkan kemampuan Trichoderma pada minggu ketiga dan keempat serangan penyakit layu Fusarium dapat diatasi.
PERBAIKAN MUTU KAKAO ASAL SOMATIK EMBRIOGENESIS MELALUI SAMBUNG SAMPING DENGAN KLON KAKAO UNGGUL LOKAL Salim Salim; Andi Faisal Suddin; Jermia Limbongan
Jurnal Agrisistem Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v17i1.193

Abstract

Hasil penelitian beberapa tahun sebelumnya menyimpulkan bahwa tanaman kakao asal somatik embriogenesis (SE) tahun tanam 2009 dan 2012, pertumbuhan dan produksinya belum optimal. Bertolak dari data dan informasi tersebut, maka perlu upaya teknologi peningkatan produksi dan mutu kakao asal SE melalui sambung samping. Tujuan penelitian ini meliputi: a) untuk menganalisis peningkatan kualitas tanaman kakao asal SE melalui sambung samping, b) untuk menganalisis tanggapan dari petani terhadap peningkatan kualitas tanaman kakao asal SE melalui sambung samping. Penelitian ini dilaksanakan di Bone dan Luwu Sulawesi Selatan mulai Januari - Desember 2017. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan split plot dengan petak utama lokasi kegiatan, anak petak perlakuan klon diulang 4 kali. Data yang dikumpulkan mellui pengamatan di lapang. Data yang telah dikumpulkan, ditabulasi dijelaskan, dan dianalisis dengan ANOVA dan Duncan Multiple Range Test (tingkat 5%). Hasil penelitian menunjukkan petani yang mengusahakan tanaman kakao SE dan melakukan sambung samping dengan klon kakao unggul lokal mempunyai karakteristik usia produktif dan didukung tingkat pendidikan serta pengalaman yang memadai. Pertumbuhan tanaman kakao SE yang disambung dengan klon kakao unggul lokal baik jenis maupun lokasinya memberikan pengaruh beda nyata. Demikian juga petani yang telah mencoba menyambung secara mandiri tanaman kakao SE dengan klon kakao unggul lokal memberikan hasil yang lebih baik. Respon petani terhadap tanaman kakao SE yang disambung dengan sumber entris klon kakao unggul mencapai 60 % sudah melakukan sambung samping. Produktivitas kakao SE yang disambung samping mencapai 1.988 kg/ha. Perbaikan tanaman kakao SE dengan sambung samping memerlukan biaya mencapai Rp. 4.675.000/ha, lebih murah dibandingkan dengan penanaman ulang dengan sambung pucuk mencapai Rp. 13.660.000/ha.