Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat deforestasi hutan tertinggi di dunia. Persoalanpaling berat adalah dampaknya terhadap tingginya tingkat kemiskinan masyarakat sekitar hutan.Padahal, lebih dari tiga perempat penduduk di Indonesia menggantungkan hidupnya dari hasilhutan. Persoalan tersebut telah mencetuskan beragam program untuk mewujudkan pengelolaanhutan yang berkelanjutan, sekaligus mempunyai dampak signifikan terhadap kesejahteraanmasyarakat sekitar hutan. Tetapi, berbagai temuan empiris justru menunjukkan upayapeningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan seringkali mengalami kegagalan akibat modelpendekatan yang tidak adaptif. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan permodelan yang tepatdalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat hutan. Berdasarkan hasil wawancaradengan pendekatan deskriptif kualitatif, ditemukan bahwa model peningkatan kesejahteraanmasyarakat hutan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: (i) adanya program pemberdayaan yangmampu mengkoneksikan antara sumberdaya lokal dengan pasar potensial; dan (ii) adanyakemampuan untuk mengelola kelembagaan masyarakat lokal. Kedua faktor tersebut berdampakpositif dengan perubahan karakter masyarakat hutan yang produktif. Hasil temuan mampumemberikan inspirasi mengenai model peningkatan kesejahteraan masyarakat hutan mampumengakomodasi karakter lokal.