This study aims to improve the continuous competence of teachers in preparing Learning Implementation Plans (RPP) through the implementation of academic supervision at SMA Negeri 1 Tebo for the 2019/2020 academic year. This research method is PTS (School Action Research). The study population used all teachers at SMA Negeri 1 Tebo as well as subjects in this study. The research instrument used a study of documentation, observation, and interviews. The data analysis technique used descriptive analysis. Based on the results of the study, it can be seen that continuous supervision is scientifically proven to be able to improve the continuous competence of teachers in preparing lesson plans at SMA Negeri 1 Tebo for the 2019/2020 school year. This is based on the results of research that shows an increase in data, namely by increasing the results of the assessment of the RPP from the pre-cycle which was only 26.67% (category "Enough") to 53.33% (category "Enough") after supervision was carried out in the first cycle and 66, 67% (category "Good") after supervision in the second cycle. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan meningkatkan kompetensi berkelanjutan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui pelaksanaan supervisi akademik di SMA Negeri 1 Tebo tahun ajaran 2019/2020. Metode penelitian ini adalah PTS (Penelitian Tindakan Sekolah). Populasi penelitian menggunakan seluruh guru di SMA Negeri 1 Tebo sekaligus menjadi subjek dalam penelitian ini. Instrumen penelitian menggunakan studi dokumentasi, observasi, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa supervisi secara berkelanjutan terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan kompetensi berkelanjutan guru dalam menyusun RPP di SMA Negeri 1 Tebo tahun ajaran 2019/2020. Hal ini berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan data peningkatan yakni dengan meningkatnya hasil penilaian terhadap RPP dari prasiklus yang hanya 26,67% (kategori “Cukup”) menjadi 53,33% (kategori “Cukup”) setelah dilakukan supervisi pada siklus pertama dan 66,67% (kategori “Baik”) setelah dilakukan supervisi pada siklus kedua.