Penelitian ini bertujuan memperbaiki formulasi kerupuk kamplang. Penelitian pendahuluan meliputi penentuan kualitas fillet daging ikan tuna (pH, TVBN dan TMA), analisis proximat, logam berat dan konsentrasi karagenan. Penelitian utama mencakup penentuan kokmposisi sagu-tapioka, konsentrasi daging ikan tuna, dengan konsentrasi karagenan terpilih pada penelitian pendahuluan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fillet daging ikan tuna memiliki pH 5,44±3,02 mg N/100 g, TVBN 14,15±0,21 mg N/100 g, TMA 2,16±0,31 mg N/100 g, Cu 4.40 ppm, Hg dan Pb tidak terdeteksi. Sehingga bisa disimpulkan bahwa, daging ikan tuna masih dalam kondisi baik dan aman untuk dikonsumsi. Analisis proximat dari kadar air, protein, abu, lemak dan karbohidrat yang secara berururutan adalah 72,2±0.27 %, 2,14±0.07 %, 21,3±1.17 %, 0,38±0.01%, dan 3,97±0,84 %. Hasil analisis karakteristik kimiawi kerupuk kamplang menunjukkan bahwa kadar air paling tinggi 11,62±0,02 % pada produk komersial, kadar protein paling rendah 8,24±0,00% pada produk sagu-taioka 2:3 dan daging ikan tuna 30%, dan TPC paling tinggi 2,5 x 104 coloni/g ditemukan pada produk komersial. Karakteristik fisik kerupuk kamplang goreng menunjukkan tingkat kemekaran paling tinggi 207,08±20,24 % pada produk sagu-tapioka 1:1 dan daging ikan tuna 30 %, dan tingkat kekerasan paling rendah 698,1±7,58 gf pada produk dari sagu-tapioka 2:3 dan daging ikan tuna 30%.