Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEK PERUBAHAN TEGANGAN (kV) DAN ARUS FILAMEN (mA) PADA TEKSTUR CITRA MIKRO RADIOGRAFI DIGITAL Gede Arya Wiguna
Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI) Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI)
Publisher : Program Studi Pendidikan Informatika, Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.997 KB) | DOI: 10.37792/jukanti.v1i1.7

Abstract

Teknik radiografi didasarkan pada perbedaan koefisien atenuasi antara jaringan biologis yang membentuk tubuh atau organ tertentu. Pengetahuan yang akurat tentang sifat atenuasi tersebut sangat penting untuk mengoptimalkan kualitas gambar, dan pada saat yang sama meminimalkan dosis yang diserap pada pasien. Oleh karenanya maka penting untuk mengetahui bagaimana perubahan tekstur citra terhadap perubahan tegangan (kV) dan arus filamen (mA) tabung sinar-X. Metode yang digunakan untuk menentukan tekstur citra adalah Gray Level Cooccurrence Matrix (GLCM) yang merupakan metode yang paling populer dan banyak digunakan untuk ekstraksi fitur tekstur gambar dalam berbagai jenis aplikasi. Hasil menunjukkan bahwa perubahan tekstur citra terlihat jelas pada perubahan tegangan (kV) sedangkan pada perubahan arus filmaen (mA) perubahan nilai matrik GLCM hanya terjadi pada tegangan 25 kV. Dari hasil juga diketahui bahwa terdapat perubahan tekstur citra pada perubahan tegangan (kV) dan arus filamen (mA) walaupun perubahannya tidak terlalu signifikan.
EFEK PERUBAHAN TEGANGAN (kV) DAN ARUS FILAMEN (mA) PADA TEKSTUR CITRA MIKRO RADIOGRAFI DIGITAL Gede Arya Wiguna
Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI) Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI)
Publisher : Program Studi Pendidikan Informatika, Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/jukanti.v1i1.7

Abstract

Teknik radiografi didasarkan pada perbedaan koefisien atenuasi antara jaringan biologis yang membentuk tubuh atau organ tertentu. Pengetahuan yang akurat tentang sifat atenuasi tersebut sangat penting untuk mengoptimalkan kualitas gambar, dan pada saat yang sama meminimalkan dosis yang diserap pada pasien. Oleh karenanya maka penting untuk mengetahui bagaimana perubahan tekstur citra terhadap perubahan tegangan (kV) dan arus filamen (mA) tabung sinar-X. Metode yang digunakan untuk menentukan tekstur citra adalah Gray Level Cooccurrence Matrix (GLCM) yang merupakan metode yang paling populer dan banyak digunakan untuk ekstraksi fitur tekstur gambar dalam berbagai jenis aplikasi. Hasil menunjukkan bahwa perubahan tekstur citra terlihat jelas pada perubahan tegangan (kV) sedangkan pada perubahan arus filmaen (mA) perubahan nilai matrik GLCM hanya terjadi pada tegangan 25 kV. Dari hasil juga diketahui bahwa terdapat perubahan tekstur citra pada perubahan tegangan (kV) dan arus filamen (mA) walaupun perubahannya tidak terlalu signifikan.
SISTEM DETEKSI KATARAK MENGGUNAKAN METODE EKSTRAKSI INDEKS WARNA DENGAN KLASIFIKASI JARAK EUKLIDEAN Gede Arya Wiguna
Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI) Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI)
Publisher : Program Studi Pendidikan Informatika, Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/jukanti.v1i2.10

Abstract

Mata merupakan bagian dari organ manusia yang berfungsi untuk melihat. Meningkatnya usia dapat menyebabkan menurunnya kejernihan lensa dan terjadinya katarak. Penyakit katarak tidak dapat dicegah, namun dapat disembuhkan melalui operasi. Di Indonesia, khususnya pada provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) prevalensi katarak sebesar 2,3% dengan tiga alasan utama penderita katarak belum dioperasi adalah karena ketidaktahuan (41,4%), ketidakmampuan (14,1%), dan ketidakberanian (5,7%). Hal ini akan membuat kebutaan akibat katarak cukup tinggi karena banyak penderita katarak tidak mengetahui dirinya mempunyai penyaki katarak, Oleh karena itu perlunya sistem deteksi katarak sehingga bisa dilakukan tindak lanjut lebih cepat. Tujuan penelitian ini merancang sistem deteksi katarak menggunakan metode ekstraksi indeks warna RGB dengan klasifikasi jarak Euclidean. Peralatan yang digunakan untuk menghasilkan citra digital adalah kamera Nikon D90 12,3 Megapixel dengan lensa AFD Nikon 50 mm F1.8. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode jarak Euklidean ini mampu untuk membedakan citra mata katarak matur, imatur dan mata normal dengan akurasi 89,47%. Sistem ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk deteksi penyakit katarak berbasis pengolahan citra digital.