Ketidakadilan gender berupa stereotipe sudah menjadi kebiasaan di masyarakat, hal ini dapat memunculkan bentuk stereotipe yang sangat beragam. Oleh karena itu, menilai suatu ketidakadilan gender khususnya stereotipe haruslah dilihat dari permasalahan di masyarakat itu sendiri. Penelitian ini meneliti tentang perbandingan stereotipe dalam cerpen “Perempuan di Tepi Sumur” karya Kwee Tek Hoay dengan cerpen “Nio” karya Putu Wijaya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan stereotipe di cerpen “Seorang Perempuan di Tepi Sumur” karya Kwee Tek Hoay, mendeskripsikan stereotipe di cerpen “Nio” karya Putu Wijaya, serta mendeskripsikan perbandingan stereotipe antara kedua cerpen tersebut. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif. Data primer dalam penelitian ini adalah kutipan berupa stereotipe dalam cerpen “Seorang Perempuan di Tepi Sumur” karya Kwee Tek Hoay dan cerpen “Nio” karya Putu Wijaya, sementara data sekunder dalam penelitian ini adalah teori gender milik Fakih. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah cerpen “Seorang Perempuan di Tepi Sumur” karya Kwee Tek Hoay dan cerpen “Nio” karya Putu Wijaya, sementara sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku Analisis Gender dan Transformasi Sosial milik Fakih.Hasil dari penelitian ini: (1) Bentuk stereotipe dalam cerpen “Seorang Perempuan di Tepi Sumur” berupa stereotipe hina terhadap Kaum Sudra atau rakyat jelata. (2) Bentuk stereotipe dalam cerpen “Nio” berupa stereotipe terhadap fisik ethis Tionghoa dan stereotipe terhadap seseorang yang bekerja di klab malam. (3) Stereotipe dalam kedua cerpen tersebut sama-sama ditujukan terhadap tokoh perempuan. Namun, cerpen "Seorang Perempuan di Tepi Sumur" berlatar di India, penyebab stereotipe-nya adalah salah tafsir terhadap sistem kasta Agama Hindu, sementara cerpen "Nio" berlatar di Indonesia, penyebab stereotipe-nya adalah etnis, kelas ekonomi, dan jenis profesi.