Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PETROGENESA BATUAN INTRUSIF GUNUNG BERJO - BUTAK, DAERAH GODEAN BERDASARKAN DATA PETROGRAFINYA Okki Verdiansyah
KURVATEK Vol 2 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v2i1.550

Abstract

Daerah Godean merupakan bagian dari vulkanisme Miosen, yang tersisa pada daerah Yogyakarta bagian tengah. Vukanisme pada daerah Godean, diperkirakan sebagai produk dari busur gunungapi kepulauan dengan diferensiasi yang terbentuk mulai dari andesit basaltik, andesit dasitik, dasit, riodasit, dan kembali menjadi andesit basaltik. Penelitian dilakukan pada batuan beku pada gunung Berjo, gunung Butak, batuan intrusi subvulkanik dengan orientasi sebaran selatan- timurlaut. Analisis data menggunakan petrografi sebanyak 17 sayatan tipis untuk melihat mineralogi dan tekstur khusus yang terdapat dalam batuan. Morfologi daerah penelitian berupa bukit terisolir dengan kelerengan 51 – 56 %, merupakan produk denudasional yang dikelilingi endapan kuarter dari fluvio-vulkanik gunung Merapi. Litologi pada gunung Berjo dan gunung Buthak terdiri dari andesit piroksen, dasit, andesit, basalt piroksen, yang merupakan batuan intrusi dangkal (subvolcanic intrusion) dengan tekstur utama berupa intersitial, mortar, porfiritik  yang diikuti tekstur khusus berupa oscilating zoning, sieve, dan miarolitic cavities terisi epidot-feldspar-kuarsa sebagai indikasi proses magmatic-hydrothermal pada suhu ± 200 - 400ºC diikuti alterasi hidrotermal berupa phyllic dan propylitic alteration yang terbentuk pada pH  4-5 dengan temperatur 200-3000C. Petrogenesa batuan gunung Berjo dan Butak diinterpretasi terbentuk sebagai batuan intrusi dangkal pada kedalaman 500 m dari permukaan purba, afinitas magma kapur alkali busur gunung api kepulauan dengan konten air tinggi, yang diikuti proses fraksinasi kristalisasi dengan pergerakan magma intrusi yang relatif melambat dan menerobos batuan sedimen karbonat. Petrogenesa daerah Godean masih perlu diperkuat dengan riset mineralogi lebih detil dan data lain yang mendukung.
Karakteristik Batuan Ultramafik Pada Fragmen piroklastika di Gunung Api Purba Mangunan - Imogiri, Yogyakarta Okki Verdiansyah; Oky Sugarbo; Masagus Febriansyah
Retii Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-13 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRAKPenelitian terletak pada bagian dari  gunung api purba Mangunan-Imogiri, yang berada bagian batas dari dataran rendah Yogyakarta dan Tinggian Gunung Kidul. Pada daerah ini hadir kompleks batuan gunung api monogenik yang sejajar dengan sesar opak, dengan mengeluarkan material eksplosif berupa breksi andesit piroklastika. Batuan piroklastika merupakan hasil dari rombakan material di dalam, atau sekitar pusat erupsi. Penelitian ini sebagai pembuka wawasan, mengenai hipotesa basement Yogyakarta pada sisi Timur. Penelitian menggunakan metode pemetaan rekonaisan di lapangan dan diperkuat dengan data petrografi, pada objek fragmen batuan piroklastika. Singkapan batuan berupa piroklastika jatuhan dengan fragmen didominasi oleh fragmen basalt dan andesit basaltik, namun memiliki sedikit fragmen ultramafik. Fragmen ultramafik sebagian telah terdiagenesa paska deposisi piroklastika ini dengan diikuti veinlet kalsedon kalsit, dan teroksidasi di sekitarnya. Batuan ultramafik diklasifikasikan sebagai piroksenit dengan tekstur allotriomorfik granular, kristal berukuran 0.8 - 6 mm, dengan komposisi berupa klinopiroksen (70.1%), ortopiroksen (2.3%), biotit (0.1%) yang diikuti mineral sekunder berupa klorit (11.5%), kalsit dan oksida besi (16.1%) menggantikan material pada celah antar kristal dan retakan batuan. Tipe batuan ultramafik pada daerah Imogiri diinterpretasi sebagai bagian dari mantel yang terbawa oleh magma basaltik pembentuk gunung api Mangunan-Imogiri. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan mengenai magmatisme atau kemungkinan tipe batuan dasar di sekitar Yogyakarta khususnya bagian Opak, namun masih memerlukan penelitian lapangan dan laboratorium penunjang lebih detil untuk mengetahui karakteristik batuan dasarnya. Kata kunci : Yogyakarta, gunung api, ultramafik, mineral, pegunungan selatan.   ABSTRACT The study is located in part of the ancient volcano Mangunan-Imogiri, which is located at the boundary of the Yogyakarta lowlands and Gunung Kidul highlands. In this area there is a monogenic volcanic rock complex parallel to the opaque fault, by removing explosive material in the form of pyroclastic andesite breccia. Pyroclastic rock is the result of the destruction of material inside, or around the eruption center. This research is an insight into the basement hypothesis of Yogyakarta on the East side. The study used reconnaissance mapping method in the field and reinforced with petrographic data, on pyroclastic rock fragments. Rock outcrops in the form of falling pyroclastic with fragments were dominated by basaltic andesite basalt fragments, but had few ultramafic fragments. The ultramafic fragment is partially diageneated after this pyroclastic deposition with calcite veinlet followed, and oxidized in the vicinity. Ultramafic rocks are classified as pyroxenite with granular allotriomorphic texture, crystals measuring 0.8 - 6 mm, with compositions in the form of klinopyroxene (70.1%), orthopyroxene (2.3%), biotite (0.1%) followed by secondary minerals in the form of chlorite (11.5%), calcite and Iron oxide (16.1%) replaces material in the inter-crystalline gap and rock cracks. The type of ultramafic rock in the Imogiri region is interpreted as part of the mantle carried by basaltic magma forming the Mangunan-Imogiri volcano. This research is expected to be an input on magmatism or possible types of bedrock around Yogyakarta, especially the Opak section, but it still requires detailed field research and supporting laboratories to determine the characteristics of the bedrock. Keyword : Yogyakarta, volcano,, ultramafic, mineral, southern mountain.