Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)

EFEK KONSUMSI BISKUIT UBI UNGU TERHADAP SALIVA DALAM UPAYA PENCEGAHAN KARIES Marlindayanti Marlindayanti
Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.456 KB)

Abstract

The occurrence of caries is due to an unbalanced demineralization and remineralization process. Both of theseprocesses are affected by the salivary acidity (pH). Eating foods containing complex carbohydrates (phosphorusand calcium) is very influential in the remineralization process. One type of food containing phosphorus andcalcium is purple sweet potato biskuits. Wheat-based biskuits are used as a comparison. The purpose of thisstudy was to determine the average salivary pH, time (minutes) needed for remineralization or restore normalpH. The population of this study was children aged 10-12 years at SDN 35 Palembang. A sample of 20respondents were divided into 2 groups, namely the group that consumed purple yam biskuits and the group thatconsumed wheat biskuits. The research design is a quasi-experimental study. From the results of the study it wasfound that the average amount of saliva pH after consumption of purple yam biskuits was 8.58 and the averagepH of saliva after consumption of wheat biskuits was 6.45. The normal salivary pH return time after consumingpurple yam biskuits is 30 minutes (average salivary pH 7.39), and after consuming wheat biskuits it is 40minutes (mean salivary pH 7.18). It can be concluded that purple sweet potato biskuits have the advantage ofslowing down the demineralization process after consuming carbohydrates and accelerating theremineralization process.
PENGARUH PASTA BERBAHAN DASAR CANGKANG KEONG MAS (Pomacea canaliculata L.) TERHADAP pH SALIVA Antri Elisa; Marlindayanti Marlindayanti
Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.869 KB)

Abstract

Keong mas (Pomacea canliculata L.) merupakan hama tanaman pertanian dan cangkangnya menjadi limbah mengandung kalsium karbonat (CaCo3) yang berperan dalam mencegah proses demineralisasi gigi. Untuk mempercepat proses remineralisasi diperlukan pH saliva yang normal dengan kapasitas buffer yang seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan penelitian tentang pengaruh pasta berbahan dasar cangkang keong mas (Pomacea canliculata L.) terhadap pH saliva. Metode penelitian yang digunakan dari jurnal dan artikel ilmiah yang sudah sah dan diakui, dengan menelaah dari 11 jurnal dan artikel ilmiah. Hasilnya kalsium karbonat pada cangkang keong mas dapat diubah menjadi kalsium oksida dengan pemanasan suhu 700oC-900oC bisa dijadikan bahan pasta gigi yang bersifat abrasif. Konsentrasi optimum 15 g mampu mempercepat terjadinya remineralisasi yang mempengaruhi peningkatan pH saliva. Kesimpulannya bahwa pasta cangkang keong mas berpengaruh terhadap peningkatan pH saliva, lebih melekat pada permukaan gigi sehingga meningkatkan daya kerja pasta dan mudah diaplikasikan dalam rongga mulut.
EFEKTIVITAS BERKUMUR DENGAN LARUTAN GARAM 10% TERHADAP PENURUNAN SKOR PLAK Desty Rahmadina; Marlindayanti Marlindayanti
Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.523 KB)

Abstract

Plak gigi merupakan deposit lunak berupa lapisan tipis (biofilm) yang melekat erat pada permukaan gigi atau permukaan struktur keras lainnya dalam rongga mulut, terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matriks interseluler jika seseorang melalaikan kebersihan gigi dan mulutnya. Plak gigi dapat menjadi faktor penyebab terjadinya masalah kesehatan gigi dan mulut. Untuk mencegah terjadinya plak diperlukan upaya kontrol plak baik secara mekanis maupun secara kimiawi, akan tetapi tindakan secara mekanis akan lebih efektif jika dikombinasi dengan tindakan kimiawi yaitu penggunaan obat kumur. Larutan garam merupakan salah satu obat kumur herbal yang mudah diperoleh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas berkumur dengan larutan garam 10% terhadap penurunan skor plak gigi berdasarkan penelitian yang sudah ada. Penelitian ini adalah studi literatur dengan menelaah 20 sumber literatur yang berbentuk buku, artikel ilmiah, journal, khususnya yang terpublikasi yang merupakan hasil penelitian atau karya ilmiah sebelumnya yang sudah sah dan diakui. Hasil dari penelitian ini bahwa penggunaan larutan garam ini memiliki pengaruh terhadap kelangsungan hidup bakteri Streptococcus mutans. Kondisi konsentrasi larutan garam yang tinggi (hipertonis) dapat bersifat toksik sehingga memiliki kemampuan untuk mematikan bakteri. Tekanan hipertonis larutan garam ini dapat menyebabkan lisis pada dinding sel bakteri dengan cara menarik air dari sel bakteri keluar sel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa larutan air garam dengan konsentrasi 10% efektif terhadap penurunan skor plak dan dapat dimanfaatkan sebagai media untuk tindakan preventif terhadap timbulnya plak gigi.