Sho’im Hidayat
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, East Java

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

OPTIMALISASI POS UPAYA KESEHATAN KERJA PADA TENAGA KERJA SEKTOR INFORMAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARU, KABUPATEN SIDOARJO Sho’im Hidayat; Tri Martiana; Putri Ayuni Alayyannur
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 3 No. 2 (2019): JURNAL LAYANAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.609 KB) | DOI: 10.20473/jlm.v3i2.2019.61-63

Abstract

Tahun 2011, terdapat 99 industri kecil di Kecamatan Waru yang merupakan wilayah kerja dari Puskesmas Waru. Jumlah tersebut merupakan jumlah terbanyak di Kabupaten Sidoarjo. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok industri kecil yang menjadi sasaran program Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) di wilayah Puskesmas Waru merupakan sasaran yang terbanyak pula di Kabupaten Sidoarjo. Penelitian oleh Wignjosoebroto, Arief dan Dwi tahun 2006 pada salah satu industri metal di daerah Ngingas, Waru, Sidoarjo menunjukkan bahwa terdapat 2 kecelakaan kerja di 2002, 3 kecelakaan kerja di 2003, dan 2 kecelakaan kerja di 2004. Optimalisasi Pos UKK dilakukan dengan beberapa kegiatan yaitu pemberdayaan petugas Puskesmas di Kabupaten Sidoarjo; brainstorming antara petugas dan sektor informal; pemberdayaan tenaga kerja sektor informal; mapping hazarddi tempat kerja; dan pembuatan program K3 pada sektor informal. Kegiatan pemberdayaan petugas Puskesmas meliputi workshop yang diikuti oleh seluruh petugas Puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo yang memiliki hak dan tanggung jawab terkait kesehatan dan keselamatan kerja. Brainstorming antara petugas dan sektor informal dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi dan mendapatkan kesepakatan tindak lanjutnya. Workshop pemberdayaan tenaga kerja sektor informal diberikan materi K3 secara umum, yang disampaikan oleh petugas Puskesmas yang sudah mengikuti workshop di Kabupaten. Mapping hazard di tempat kerja dilakukan untuk memudahkan pengelompokan hazard fisik, kimia, biologi, psikologi, dan ergonomi. Program K3 yang diusulkan pada anggaran daerah yaitu khusus untuk tenaga kerja sektorinformal. Sektor informal membutuhkan kehadiran negara dalam mengatasi kesehatan dan keselamatan kerjanya. Pembuatan program K3 ini juga dibarengi dengan pembuatan anggaran dana.